"Aku senang, ketika melihatmu berdua kembali akur." Kata Ibu tersenyum sambil mengangkat sayur yang baru saja matang.
Ayah tak henti-hentinya tersenyum. Kemudian ia berkata "sudahlah Berta, mereka kan masih anak-anak, jadi wajar saja sifat mereka yang masih plin plan." Aku memutarkan kedua bola mataku, aku paling benci ketika semua orang berkata aku ini anak-anak.
Berhentilah berfikir aku ini masih anak-anak, umurku sudah 15 tahun dan sebentar lagi sweet 16 ku tak akan lama lagi.
"Berhenti mengatakan bahwa Abby itu anak-anak, Alex. Umurnya taklama lagi akan 16." Oh, ini perdebatan orang tua dalam acara makan malamnya, aku melirik Jack, dia hanya mengedikkan bahunya. Dia tidak membantu.
Aku bingung apa yang difikirkan mereka, aku saja tidak masalah, mengapa jadi mereka yang bermasalah.
"Ayolah Berta, jangan sekali-kali kau memanjakan anakmu hanya karena ia perempuan satu-satunya. Lihat kelakuannyabsekarang akibat ulahmu itu." Aku menaikan alisku sebelah, tidak mengerti kemana inti pembicaraan ini berlangsung.
Ibuku duduk disebelah Ayahku, sedangkan aku sebelah Jack, aku berhadap-hadapan dengan ibuku dan Jack dengan Ayahku.
Aku dan Jack sibuk mengambil makanan kami, karena kami sudah lapar dan tidak mau perduli dengan apa yang sekarang Ibu dan Ayahku bicarakan lagi.
Yang terdengar hanya dentingan sendong dengan piring saja, tapi sesekali Ibu dan Ayahkuku masih kalut dalam perdebatannya. Oh, ayolah kapan ini selesainya.
"Jack juga anak lelaki satu-satunya. Dan disini bukan aku saja anak satu-satunya walaupun aku ini perempuan. Jadi, berhentilah memperdebatkan aku dan berhenti perduli padaku. Anak kalian bukan hanya aku saja, disini juga ada Jack." Ucapku tiba-tiba yang membuat mereka berdua terdiam.
Acara makan malam ini lancar. Aku tidak berfikir bahwa aku akan berucap seperti itu, aku perduli pada kakakku? . Oh, apa itu pertanda bagus atau buruk? Ku harap bagus.
Setelah kami selesai makan, aku dan Jack tak lupa membantu Ibu didapur, aku yang mencuci piring, Jack yang membereskan makanan yang berada dimeja makan.
Sesekali Jack membantuku mengelap piring dan gelas yang baru saja kucuci. Setelah selesai semua kami kembali kekamar kami masing-masing.
Besok adalah hari terakhir ku libur. Tidak begitu berat sekarang, entah mengapa atau mungkin ini karena keajaiban libur yang pernah ku dapat, yaitu kakakku tersayang.
Aku membuka knop pintuku lalu menutupnya kembali setelah aku sudah berada didalam kamar. Aku berjalan menuju kasurku kemudian kurebahkan tubuhku, aku meregangkan sedikit otot-ototku dan kebiasaanku menatap langit. Tak lama terdengar ketukan pintu.
Knok.. Knok...
"Ya, masuk saja. Pintunya tidak dikunci." kataku. Kemudian Jack membuka pintu dan berkata. "Apakah aku boleh masuk?" Katanya.
"Tentu saja, ada apa, Jack?" kataku, kemudian aku beranjak dan memposisikan ku menjadi duduk. Dia duduk disebelahku sekarang. "Aku tidak bisa tidur, jadi kufikir tidak ada salahnya kesini bukan?" Aku mengangguk-nganggukan kepalaku.
Kami hanya menghabiskan waktu kami dengan bercanda, sampai tiba-tiba kami berdua terlelap bersama. Tidak lama dari itu Ayahku masuk untuk mengecek apakah aku sudah tidur atau belum.
Biasanya Ayahku akan mengecek jika mendengar suara yang bertanda belum tidur dia akan mengeceknya.
Dia menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat kedua anaknya akur kembali dan tidur bersama.
Ayah menyelimuti kami berdua hingga sedada kami. Kemudian Ayah keluar dan menutup pintu kembali.
***
Ketika aku bangun, Jack sudah berada disampingku dengan membawakan nampan yang berisi sarapan pagi, kulirik jam beker yang tak jauh dari tempat tidurku sudah jam 08.15am. Aku mengucek mataku lalu aku terdiam sejenak untuk mengumpulkan nyawaku.
Setelah nyawaku benar-benar kumpul, aku duduk dibibir kasurku. Jack mendekat dan berkata sesuatu. "Ini aku bawakan sarapanmu." Katanya tersenyum, kemudian dia keluar. Ku putuskan untuk mandi terlebih dahulu lalu aku baru akan memakan sarapanku.
Seharian ini aku habiskan waktu bersama Jack dikamarnya, kami saling cerita tentang diriku maupun Jack, ketika kami bercerita diselingi tawa dan candaan.
Aku tersenyum penuh arti kepadanya, tapi beberapa kemudian ketika aku sedang bercerita dia beberapa kali melirik jam tangannya, aku menatapnya penuh selidik, apakah ia memiliki janji pada temannya? batinku.
Jadi dari pada ia memaksakan diri disini untuk menemaniku, aku bertanya padanya mengapa ia begitu sibuk melihat jam terus, ia menjawab sebenarnya ia memiliki janji dengan teman-temannya. Jadi ku pikir, ku izinkan dia untuk pergi, akan tetapi ia masih tidak mau.
Aku terus saja memaksanya untuk pergi, namun ia terdiam, berpikir sejenak. Menggosokan dagunya ia sedang berfikir sesuatu, namu tiba-tiba ia beranjak dari termpat tidurnya dan meraih tanganku, aku mengikutinya lalu tepat didepan pintu aku berhenti. Jack menatapku, aku menatapnya membali.
"Kenapa?" Katanya. Aku bingung, harusnya aku yang mengatakan itu padanya kenapa kau mengajakku.
"Mau kemana?" Kataku.
"Ikut saja, nanti kau akan tahu kita akan kemana" katanya lagi. Dan melanjutkan jalannya, tangan ku masih digenggamannya. Kami menuruni tangga kemudian lorong menuju ruang tamu.
Aku sempat melihat ibuku yang sibuk menonton tv dengan Papa diakhir pekan, Ibu sempat bertanya ingin kemana, namun Jack tidak menjawabnya.
Ibu hanya berpesan jangan pulang sampai terlalu larut karena besok adalah hari dimana sekolah sudah kembali beraktivitas.
Aku naik kemobil, Jack yang membukakan pintunya untukku. Ia memperlakukanku dengan baik, aku seperti bintang film terkenal dalam filmnya atau bahkah princess, aku hanya terkekeh. Lalu ia menutupkan pintuku.
Ia berlari kecil, membuka pintu mobil kemudian menutupnya kembali. Tak lupa kami memakai sabuk pengaman kami.
Jack mengeluarkan ponselnya mengetikkan sesuatu, sepertinya ia sedang mengetik sms untuk temannya dan kemudian ia menyalakan mesin mobil setelah itu kami berangkat.
Aku meliriknya sekilas kemudian aku menatap kedepan kembali. "Jadi, kita mau kemana Jack?"
"Hmm... "
Jack menggantungkan perkataanya, membuat aku semakin penasaran.
***
Leave your vote and comments!
Vote for next chap!Jack johnson on multimedia
Btw gua masang foto jack yang ini temen gua pada bilang thomas sangster😂