1 - Rainy

1.1K 89 12
                                    

Alena masih duduk dibangku kelas 2 SMA dengan tubuh berat 72 kg dan tinggi 155 cm.

"Alena Savitaaa," teriakan Miss Dewi.

"Iya Miss?"

"Kamu bisa bantuin Miss dikantor?"

Dengan semangat Alena mengikuti Miss Dewi. Sesampai dikantor Alena menjadi canggung karena Rio juga berada disana. Yup dia cinta pertama Alena. Jatuh cinta sejak kelas 1 SMP, tapi Alena lebih memilih mengagumi dan jatuh cinta secara diam-diam.

Rio itu cowok keren dan populer. hampir semua cewek disekolah ini jatuh hati sama dia.
Selain itu dia adalah sang juara di bidang musik, sejak kecil ia selalu bermain musik bahkan musik adalah hidupnya.

Sedangkan Alena cuma cewek gendut, jadi dia nggak punya kepercayaan diri buat mengatakan bahwa dia sedang jatuh cinta kepada Rio.

Setiap hari Alena cuma jadi angin lalu buat Rio, dia bahkan nggak pernah ngelirik Alena.

*******

"Maaf mengganggu anak anak. Ada kabar gembira buat kelas ini," kata Pak Didik selaku wali kelas.
"Sini masuk.." Pak Didik mempersilahkan siswa baru untuk masuk. Masuklah dia lalu memperkenalkan diri.

"Nama gue Adelardo Daffa. Kalian bisa panggil Daffa." dengan wajah acuhnya dia memperkenalkan diri.

Siswa perempuan mulai terdengar ribut membicarakan ke tampan nannya. "Dia bakal jadi pesaing Rio nih" kata beberapa cewek dikelas.

Alena tetep biasa saja, dan betapa ngeselinnya Daffa harus duduk dengan Alena karena cuma bangkunya yang kosong.

Alena coba memperkenalkan diri "Hai nama gue Alena Savita biasanya..." sebelum selesai berbicara Daffa memotong pembicaraan.

"Gue nggak suka berinteraksi. Jadi nggak usah memperkenalkan diri. Karena gue nggak ada niatan buat punya temen" kata Daffa dengan cueknya.

"Siapa yang mau jadi temen lo sih!" kata Alena dalem hati.

Sekolah terjadi seperti biasanya, hanya saja cewek cewek disekolah pada ngumpul dijendela demi ngeliat si Daffa ini.

Bel jam terakhir berbunyi.

"Sial hujan!!" kata Daffa dengan marah.

"Nggak bawak payung hari ini?" Alena mencoba meminjamkan payungnya.

"Enggak..." Daffa mengira Alena sedang berbicara dengannya.

"Gue nggak bicara sama lo."

"Gue juga gak bicara sama lo."

"Rio ini payung, biar nggak ke hujanan"

"Tapi lo nanti ke hujanan." ucap Rio yang berdiri di sebelah Daffa.

"Gue masih ada tugas jadi nggak pulang sekarang."

"Beneran nih?"

"Iya."

"Yaudah thanks yaa." ia pergi dengan membawa payung Alena. Ini pertama kalinya dan Alena bahagia sekali.

"Cari muka." suara lirih terdengar dari Daffa

Dengan cepat Alena meninggalkan Daffa tanpa memperdulikannya

"Apa yang menarik dari sekolah ini?" Daffa berlari kecil tepat dibelakang Alena.

"Katanya nggak mau berinteraksi?"

"Oke, nama gue Daffa. Mulai hari ini kita berteman!"

"Gue nggak mau."

"Sebenernya gue ada masalah sih..."

"Apa?"

"Gue boleh nggak pinjem catetan lo?"

Entah kenapa tiba tiba ia menulis alamat rumah dikertas kecil "ini alamat gue. Lo kerumah aja ambil bukunya."

*****

sebelumnya mohon dimaklumin karena baru pertama kalinya menulis. Jadi kalo tulisannya belepotan alias acak acakan, author-_- minta maaf hihihi. Jangan lupa vote dan komentar yaa. Thanks.

The Last SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang