Aku lebih baik tidak pernah bertemu denganmu,
daripada harus menahan rasa ini setiap melihatmu,
daripada harus membiarkan perasaan ini melukai hatiku,
daripada harus membuat trauma lagi di kehidupanku.
Aku lebih baik tidak pernah bertemu denganmu,
karena pada akhirnya pun kau akan meninggalkanku lagi.
--------------------------------
Kayla tidak menyangka karena sebuah jurnal yang mengintruksikan "Hang the journal in a public place. Invite people to draw here." ini bisa membuatnya bertemu cintanya, orang yang ia pikir adalah masa lalunya.
Tapi, Kayla salah besar. She's totally wrong.
--------------------------------
"Kamu siapa? Sedang apa kamu disini?" tanya dia menghampiri gadis kecil yang sedang duduk di bangku taman.
"Aku Kayla! Aku sedang menunggu abangku," ujar Kay kecil sambil memeluk kakinya.
"Kamu mau?" tawarnya, dia menyodorkan lolipop kecil berwarna ungu.
Kay kecil mengernyitkan dahinya, "kata abang, gak boleh menerima pemberian apapun dari orang asing."
Dia terkekeh, "aku bukan orang asing, anggap saja kita sudah berteman."
"Ah, baik, terimakasih!" kataku lalu menerima pemberiannya.
"Kamu tinggal di komplek ini?"
Aku mengangguk sebagai jawabannya.
"Kenapa aku tidak pernah melihatmu?"
"Aku kesini setiap hari Minggu, itu pun jarang."
"Mengapa?" tanyanya antusias.
Aku tertawa, "kamu ini penasaran sekali!"
"Oh, ayolah, jawab saja!"
"Kata abang, aku gak boleh keluar rumah sendirian. Sedangkan abangku selalu pulang malam. Jadi, aku jarang keluar rumah. Lagi pula, aku punya taman kecil di rumahku."
Dia hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Kemana abangmu?"
"Toilet."
"Besok pagi kamu bisa kesini lagi?"
"Sepertinya bisa, kenapa?"
"Kita akan bermain lagi!"
"Baiklah─, oh, itu abangku! Aku pergi dulu ya! Sampai jumpa!" kataku sambil melambaikan tangan, lalu berlari karena kak Ray sudah memanggilku daritadi.
Dia pun membalas lambaian tanganku, menyeringai lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Journal
Teen FictionKamu bagai pelangi, yang selalu memukau, walau hanya sesaat. Keindahanmu nyata. Tapi kedatanganmu hanya sementara. Hingga aku menganggapmu fana. Pada akhirnya, aku tak tahu bagian mana darimu yang harus aku percayai. Nyata atau fana? © Copyright 20...