Pertemuan#2

1K 51 1
                                    

Hari ini hanya tentang perkenalan lagi, hanya untuk mengingatkan yang lain nama teman sekelas mungkin. Setelah itu tentang asrama dan hal-hal yang sepertinya penting.

"Asrama terbagi menjadi 4 gedung. Gedung pertama dan kedua yang menghadap ke arah utara dan barat adalah asrama cewek, sedangkan gedung ketiga dan keempat menghadap ke timur dan selatan adalah asrama cowok, jangan sampai salah. Penjaga asrama akan mengantar kalian nanti. Nah sekarang, kalian bisa melakukan apa saja karena hari ini kita free sampai jam 2 siang. Oh ya, satu lagi. Asrama tutup jam 10 malam, jadi jangan keluar terlalu malam." Kata Ms. Vivian, kami semua mengangguk.

Lalu, Ms. Vivian keluar dari kelas. Beberapa detik kemudian, kelas langsung ramai seperti pasar. Aku berdiri dari kursi dan menuju ke teman-temanku. "Apa yang akan kita lakukan?" Mereka menggeleng tidak tahu. Dan tepat saat itu, 3 cowok (ehem) tampan berjalan kearah kami. Annabeth langsung merapikan rambutnya, Keisha langsung merapikan make up nya dan aku hanya merapikan bajuku yang agak kusut.

"Hai, kalian!" Salah seorang cowok menyapa kami, sebelum aku bisa membalas sapaannya, Annabeth sudah menyelaku duluan, aku hanya bisa menggerutu.

"Hai juga! Namaku Annabeth Juno. Ini Keisha Cortez dan ini Alexandria Floriana, biasa dipanggil Alex atau Alexa" aku menjabat mereka satu per satu, begitu pula dengan Keisha dan Annabeth.

"Aku Leo Riddick. Ini Peter McKing dan ini Jason McLean" cowok yang bernama Leo itu memperkenalkan diri dan teman-temannya.

"Kalian mau ke kantin?" Tanya Peter, aku menatapnya dari bawah sampai atas. Dia benar-benar tampan, lebih tampan dari Leo dan Jason. "Boleh" kataku, mereka menyruh kami untuk mengikuti, jadi kami mengikuti mereka dari belakang.

Perjalanan ke kantin sangat lama karena tiap 5 menit sekali, murid-murid berhamburan ke arah kami dan memperkenalkan diri dan sebagainya. Untungnya kami bisa sampai ke kantin dengan selamat.

"Gila! Mereka kayak papz aja" kata Jason, kami hanya tertawa mendengar tanggapannya. "Kalian ingin memesan apa?" Tanya Peter, aku menatap menu yang ada. "Nasgor seafood aja deh" kataku, Peter mengangguk. "Minumnya?" Tanyanya lagi, "ikut kamu aja deh" kataku, Peter tersenyum lalu pergi untuk memesan pesananku.

"Annabeth?" Tanya Jason, "pasta?" Jason mengangguk. "Sama smoothie nya ya" kata Annabeth, Jason langsung berlari untuk memesan makanan.

"Biar kutebak, roti bakar dengan segelas jus?"
Keisha mengerjapkan matanya berkali-kali, "bagaimana kau tahu?" Leo hanya mengangkat bahunya. "Kau kelihatan orang yang sukanya makanan itu" Keisha cemberut, Leo hanya tertawa.

"Baiklah akan kupesankan"

Leo pergi meninggalkan kami bertiga di meja. "Sepertinya, kita sedang berbunga-bunga" aku mengambil kesimpulan saat melihat tingkah kedua temanku itu.

"Hehehe... Kayaknya aku suka sama Leo" kata Keisha, "dan kayaknya aku suka sama Jason" Annabeth langsung terbang ke alam khayalannya setelah mengucapkan itu. "Dan sepertinya aku suka sama Peter" kataku dengan mengangkat bahu.

Beberapa menit kemudian, keitga cowok cool itu datang dengan membawa nampan yang berisikan pesanan kami. "Nah, ini pesanan kalian bertiga!" Kata Jason, kau merapikan dudukku lalu mengambil nasgorku, Peter memberikanku jus jeruk.

"Thx, Peter!"

Peter hanya tersenyum. Aku mulai memakan nasgorku, rasanya benar-benar enak.
"Minta boleh? Mau cobain rasanya" kata Peter, aku tersenyum lalu menyendokkan nasgorku dan ku berikan padanya. "Suapin?" Tanya Peter dengan nada menggoda, aku tertawa kecil lalu menyuapinya.

"Pasta?" Aku mengangguk, Peter menyuapiku pastanya. Rasanya benar-benar enak. "Ehem ehem..." Leo yang berpura-pura batuk itu membuatku tersedak. Aku mengambil minumku lalu meneguknya sampai hampir habis.

"Leo!" Kataku dengan kesal. Mereka tertawa terbahak-bahak. Aku mau memarahi Leo, tapi tidak jadi karena sesuatu yang berada di belakangnya. "Ada apa?" Tanya Jason yang melihatku tegang.

"Seseorang...." Aku berhenti berbicara, aku mulai berfikir. Mereka tidak akan percaya padaku kalau aku menceritakannya. Tapi aku harus mencoba. "Ada sesuatu yang aku sembunyikan dari kalian. Kalian bisa mengunci mulut kan?" Tanyaku dengan tatapan masih mengarah kebelakang Leo. Yah, hantu itu masih berdiri di belakangnya.

"Aku adalah..." Aku menarik nafas lalu membuangnya, "...aku adalah seorang... Indigo" suaraku berubah menjadi pelan saat menyebut kata 'indigo'.

Mereka terkejut mendengar pengakuanku. "Kau... Indigo?!" Tanya Annabeth. Aku hanya mengangguk pelan. "Kumohon, jangan sampai bocor ke murid-murid lainnya. Kalau sampai bocor, aku benar-benar harus melakukannya" kataku, "menyakiti?" Tanya Peter, aku mengangguk.

"Memangnya kau punya kekuatan?" Tanya Leo tidak percaya, "jangan pernah main-main denganku, Leo!" Kataku dengan mengulurkan tanganku. Telapak tanganku menimbulkan api hitam yang agak kemerah-merahan.

"Kalau kalian ingin menjauhiku... Terserah pada kalian. Aku jugas selalu sendiri" kstaku dengan pelan. Mereka terdiam sejenak, Keisha menggelengkan kepalanya. "Hanya karena kau indigo? Kami menjauhimu? Jangan konyol! Mereka saja yang terlalu takut untuk berteman denganmu, Alex!" Kata Keisha sambil memelukku.

"Jadi... Kalian tidak menjauhiku?"

"Tidak, tentu saja! Aku sudah terlanjur menyukaimu, tidak mudah untukku berpindah hati" kata Peter. Dia langsung tutup mulut, kami melihat kearahnya. Aku menganga.

"Kau menyukaiku?" Tanyaku dengan terkejut, dia hanya nyengir.

TENG TENG TENG

"Bel berbunyi! Kita ke kelas sekarang!" Kami langsung berlari ke kelas, tanpa kami sadari, hantu itu tersenyum menyeramkan.

The War [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang