Hening.
semua siswa dikelas ini, menatap aira dan Evan yang sedang saling menatap dengan tatapan yang angkuh.
Sampai akhirnya aira memutus kan untuk kembali bercerita dengan teman-teman nya lagi. Tidak lama kemudian, kelas menjadi riuh lagi. Semua nya kembali pada kegiatan masing-masing.
Saat aira sedang asik bercerita. Dia merasa ada yang sedang mengawasi dan menatap aira dengan Tajam. Aira menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari orang itu. Dan, ternyata orang itu 'Evan'. Mau apalagi sih dia??
Aira berusaha untuk tidak perduli. dia kembali lagi bercerita dengan teman-teman nya. Sesekali aira melirik evan, untuk memastikan apa dia masih menatap nya. Dan hasil nya, ya! Evan masih saja terus menatap aira dengan tajam.
Mau nya apa sih tuh Monster?!
"Ngapain sih lo ngeliatin gue mulu?!" Aira menatap evan dengan Galak.
"Emang nya kenapa? Gue cuma mau dengerin cerita lo.." ucap nya santai, dan sekarang dia merubah posisi nya menjadi menopang Dagu sambil terus menatap aira.
aira membuang wajahnya kesamping, Sambil beristighfar dalam hati.
Aira melirik evan lagi, posisi nya masih sama seperti tadi. Kenapa Evan melakukan hal itu? Dan selalu berakhir membuat aira marah? Sifat nya sangat membuat aira ingin memakan nya!
"Ngapain sih lo, bego?!" Aira menatap evan dengan garang.
"Dengerin lo yang lagi cerita.." ucap nya sok imut.
"Gue jadi nggak bisa cerita, kalo lo liatin terus."
"Kenapa nggak bisa? Lo Salting ye?"
Cih! Pede sekali. Aira menghembuskan nafas kasar. Sungguh, aira hanya membuang waktu saja, jika berbicara dengan nya.
aira berdiri lalu mengajak teman-teman nya ke kantin. Aira tidak perduli jika nanti terkena hukuman karena dia bolos pelajaran. Seperti nya mendapat hukuman jauh lebih baik, daripada harus bertemu dengan si Monster itu.
Sesampainya dikantin, aira mencari tempat duduk yang nyaman.
"Mau pada makan apa?" ucap Lana sambil berdiri.
"Gue mie ayam aja, na. Minum nya teh poci mba Ita. Mie ayam nya yang pedes ya!" ucap ku.
"Gue soto aja deh, minum nya sama kayak aira." ucap Chila.
"Gue poci aja, na." ucap Aurel.
"Okee.." ucap Lana, lalu berlalu pergi.
Sambil menunggu makanan datang. Aira sibuk melihat orang-orang yang berada dikantin. Lalu mata nya menangkap sekelompok cewe, yang dia yakini mereka adalah adik kelas nya. Ya, aira kelas 11 Ipa 3.
Aira menatap mereka semua, karna dia merasa ada yang aneh.
"Lo tau cowo yang anak 11 Ipa 3 itu nggak sih?"
"Yang mana?"
"Yang putih itu, yang ganteng banget.."
"Oohhh si Kak Evan?"
Aira segera menatap sekelompok cewe itu lagi. Tadi mereka bilang apa? 11 Ipa 3? Evan?
"Lo punya pin nya enggak?"
"Mau ngapain lo?"
"Gue mau deketin dia lah. Dia keren banget gila!!"
"Nggak mungkin lo bisa deketin dia. Dia tuh cuek plus dingin banget gila!"
Orang kayak evan cuek dan dingin?? Cihh,, pecicilan begitu .
"Tapi dia enggak dingin nya cuma sama temen sekelas nya doang."
"Dan yang gue tau sih, dia Friendzone gitu, sama satu cewe."
"Siapa?!"
"Gue lupa nama nya. Tapi mereka sekelas."
"Friendzone? Gimana sih maksudnya?"
"Kata nya sih, kak evan suka sama tuh cewe. Tapi cewe itu nggak suka."
"Nggak mungkin banget! Semua cewe juga bakalan bertekuk lutut sama kak evan."
"Terserah lo deh."
Mereka tetap berbincang-bincang membicarakan si Monster Badak itu. Lana sudah datang dengan makanan yang kita pesan.
"Muka lo kenapa, ra?" ucap lana.
"Oh iya, kok jelek gitu sih?" ucap Chila.
"Sialan lo!" ucap ku kesal.
Aira mulai memakan makanan nya, sangat menikmati sekali karna dia kehabisan tenaga sehabis bertengkar dengan Evan. Namun ada sesuatu hal mengganggu nya. Aira merasa sedang dibicarakan. Dia melihat sekumpulan cewe tadi lagi. Dan ya, mereka semua menatap aira dengan pandangan yang sulit diartikan.
Jangan-jangan cewe yang dimaksud mereka itu, gue? Evan suka sama gue, gitu? Najis. Nggak mungkin!
--------------
Gue bakal seneng beneran, kalo ternyata Evan yang asli bisa suka sama Aira yang asli. Hmm..
-Vomment-
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE Or LOVE?
Teen FictionDibilang Benci? Arghh.. rasanya Aira akan memilih Neraka, jika dibumi ini ada Evan. Dibilang Cinta? Aira dan Evan adalah Musuh abadi Selama lama lama lama lamanya! Tapi jika melihat Evan dekat dengan perempuan selain dirinya, Aira merasa Marah, kesa...