Hari ini aku kembali masuk kesekolah, sambil berdoa dalam hati agar Monster itu tidak datang hari ini. Izinkan aku berbahagia satu hari saja tanpanya, Tuhaaannnn..
Astaga! Aku lupa jika hari ini Upacara. Matilah sudah aku, tidak membawa Almameter sekolah, lalu Topi, Dan bahkan sekarang aku memakai Kaus kaki pendek!
"ZOMBIEEE," Panggil seseorang, yang tak lain, dan tak bukan ialah Evan.
Aku mendengus sebal menatapnya, Evan sedang ada dibarisan siswa-siswa yang tidak lengkap memakai atribut upacara, contohnya aku! Dan kenapa aku malah bisa samaan sama dia?? Aku berjalan ke arah barisan itu, karna aku tahu diri.
"Aira! Sini .." Evan menyuruhku baris disampingnya. DISAMPING NYA? itu benar benar Kiamat kecil, ugh!
"gak!" Jawabku galak, lalu aku baris dibarisan paling ujung. Aku tidak mau berdekatan dengan nya, CATAT ITU.
Aku melihat Evan sedang asik berbicara dengan seorang perempuan, yang aku yakini dia seangkatan dengan ku. Tapi aku tidak tau namanya.
"Aira! Kamu itu punya telinga nggak sih?" Ucap Madam Yulia, guru terkiller disekolah ini.
Semua yang berada dibarisan ini lalu diam, ketika mendengar ucapan Madam Yulia. Aku melihat ke arah Evan, Cowo itu sedang Meledek ku! Dasar Alien.
"Kamu dengar saya bicara tidak, Aira?!"
"De-dengar.. bu, eh madam.." ucapku takut.
Aku melirik Evan, mukanya memerah akibat sedang menahan tawa. Huh, kurang ajar sekali dia berani menertawaiku!
"Lalu kenapa kamu masih baris disini?!" Ucap Madam Yulia menyadarkan ku.
"Terus saya baris dimana madam?" Ucapku takut-takut.
Lalu terdengar suara orang sedang cekikikan, aku menatap tajam ke arah Evan yang sekarang sedang menertawaiku.
"EVAN! apa yang kamu tertawakan? Memangnya ada yang lucu?!" Ucap Madam, yang sekarang sedang menatap evan garang.
Mampus! Ucapku tanpa ada suara kearah Evan. Sukurin tuh.
"Enggak ada madam.." ucap Evan santai, bahkan dia sama sekali tidak takut. Dia malah memamerkan Senyum nya yang menyebalkan.
"AIRA! coba lihat barisan kamu sekarang. Apa ada yang salah?!"
Aku menatap barisan ku, dan aku sama sekali tidak merasa ada yang salah. Aku lalu menggeleng kan kepala menatap Madam Yulia.
"Astaga, aira.. kamu itu lemot nya Tidak hilang-hilang ya?!" Ucap Madam Yulia membuat ku sakit hati. "Barisan kamu itu adalah barisan Khusus Kelas sepuluh! Paham? Kamu mengerti tidak?"
Aku melongo. Kenapa aku tidak sadar tadi? Arghhh.. aku sukses dibuat malu didepan semua orang yang berada disini.
"Kamu tahu kan, dimana seharusnya kamu baris?" Ucap Madam lagi, dengan penuh kesabaran.
Ohh, maafkan murid mu yang imut ini ya Madam. Hehe ..
Aku lalu segera berjalan menuju barisan kelas Sebelas, yup! Bagus sekali tempat ku berdiri sekarang. Posisinya sangat teramat strategis, ya! Dibelakang Monster Badak ini. Huh, rasanya aku ingin memaki siapa saja!
"Batu sihh.. emang enak dimarahin" ucap cowo songong didepan ku ini.
Aku tidak mau membalasnya, biarin saja biar dia cape karna berbicara sendiri.
"Ehh, curut. Sok cantik lo.." ucapnya kesal, dia menatapku.
"Ngapain sih lo?" Ucapku, takut jika ada guru yang melihat nanti aku disangka mengobrol disaat upacara lagi? Kan bisa nambah dihukum.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE Or LOVE?
Teen FictionDibilang Benci? Arghh.. rasanya Aira akan memilih Neraka, jika dibumi ini ada Evan. Dibilang Cinta? Aira dan Evan adalah Musuh abadi Selama lama lama lama lamanya! Tapi jika melihat Evan dekat dengan perempuan selain dirinya, Aira merasa Marah, kesa...