Enam.

101 4 0
                                    

Aira kembali memakan makanan nya lagi. Sesekali melirik sekelompok cewe aneh itu.

"Jadi itu cewe nya?"

"Kok keliatan nya biasa aja ya?"

"Iya, nggak ada yang spesial! Cantik juga enggak."

"Kak evan kok selera nya kayak gitu sih?"

Aira terus menajamkan pendengaran nya. Apa sih yang sedang mereka bicara kan? Bukan nya mereka membicarakan Evan? Tapi kenapa mereka melihat aira seperti itu?

Apa jangan-jangan dugaan gue bener? cewe yang mereka maksud itu adalah gue?

Saat aira ingin memasukan sendok ke dalam mulut nya, tiba-tiba ada yang menahan tangan nya. Aira lalu mendongakan kepala nya untuk menatap orang yang berani melakukan hal tersebut kepadanya.

Monster ini lagi -_- YA TUHAN! APA SEBENARNYA SALAH HAMBA MU INI?

"Ngapain sih lo, nyet?" ucap ku malas.

Tiba tiba evan mengambil sendok yang dipegang aira, Lalu sedetik kemudian melahap nya. Dan itu membuat aira, membuka mata nya lebar-lebar. Mangkok mie ayam nya diambil Monster jelek itu.

"Tai lo ye! Balikin nggak mie ayam gue?!" Teriak Aira.

Ucapan aira sama sekali tidak dihiraukan, Tiba-tiba evan mengambil minuman milik aira juga, lalu dia batuk-batuk.

"Mau mati lo ye? Makanan lo pedes banget najis." ucap nya dengan wajah yang memerah, seperti menahan pedas. Evan menyukai pedas, tapi kali ini beda. Mie ayam Aira rasanya sangat pedas, dan tidak layak untuk dimakan.

"Mampus! Kepedesan kan lo. Harusnya mati aja sekalian!"

Aira berniat untuk mengambil mie ayam nya lagi, lalu memakan nya karna masih merasa lapar. namun dengan cepat Evan mengangkat Mangkuk tersebut, lalu membuang semua makanan nya ke tempat sampah!

Heii.. Itu makanan ku! Berani nya dia!!

"Itu kan makanan gue! Kok lo buang sih, bego." ucap ku teriak. Tidak perduli dengan tatapan siswa lain yang berada dikantin.

"Astaghfirullah ini anak suka banget teriak-teriak." ucap Chila sambil menutup telinga nya.

"Jangan berisik sih, ra. Lo nggak malu emang nya diliatin sama semua orang?" ucap Lana.

"Jangan salahin gue dong. Salahin tuh badak." ucap ku tidak terima.

"Dia kan orang gila, na. Makanya nggak punya malu." ucap evan santai. Lihat wajahnya? sungguh sangat menyebalkan!

"Balikin nggak, mie ayam gue!" ucap ku kesal.

"Sttttt! Aira ih, ngomong nya jangan keras-keras! Diliatin orang-orang tau!" ucap aurel.

Aku mengedarkan pandangan ku ke seluruh penjuru kantin. Dan benar, semua orang menatap ku. Aku melihat sekelompok cewe aneh tadi, dan mereka menatap ku dengan pandangan sinis. Heii mereka kenapa?

Tiba-tiba sebuah tangan menutup mata ku, alhasil aku tidak bisa melihat karna tangan besar ini.

"Siapa sih ih?" ucap ku sambil berusaha melepaskan kedua tangan ini dari mata ku.

Orang ini hanya diam, siapa sih dia?!

"Siapa sih ih!!" ucap ku.

"Ky, udah deh mending lepasin tuh cewe. Bacot nye gede banget.." ucap yudha.

Ohh, jadi yang nutupin mata aku tuh si ricky. Awas aja nanti.

"Ky, udah lepas tangan lo dari wajah dia. Lo mau kena HIV?" Ucap si Monster itu.

Emang nya siapa yang punya penyakit HIV? Tiba-tiba Ricky melepaskan tangan nya dari wajah ku. Dengan cepat aku memukul perut nya yang besar itu.

"Awhh.." teriak Ricky kesakitan.

"Mampus.." ucap ku lalu menjulurkan lidah.

"Siapa yang HIV, Van?" ucap Lana.

"Lah, lo masa kagak tau. Itu temen lo, Si Zombie." ucap evan.

"Ih Najis, amit-amit deh." ucap ku. "Sembarangan ya lo kalo ngomong."

Mereka semua tertawa. Memang nya apa yang lucu? Menyebalkan sekali sih mereka.

"Ehh kita duluan ye, mau tidur." ucap Yudha, lalu berdiri diikuti dengan yang lain nya, siapa lagi jika bukan Evan, Ricky, Nethan dan ody.

Ya, mereka semua juga termasuk Most-wanted. Dan Genk mereka sangat terkenal di SMA Nusa jaya.

"Sue banget sih. Makanan gue dibuang, terus kagak diganti lagi! Sialan emang tuh evan." ucap ku keki.

"Sumpah lo berdua cocok banget, ra." ucap Aurel sambil terus tertawa.

"Ehh, tuh cewe pada kenapa sih? Kok sinis banget ngeliatin kita." ucap ku sambil menunjuk sekelompok cewe aneh itu.

Chila, lana, dan aurel menatap sekelompok cewe itu.

"Jelas lah, ra. Mereka tuh sirik." ucap Chila.

"Yaiyalah sinis gitu. Sekelompok most-wanted nyamperin kita. Gimana mereka kagak kesel?" ucap lana tertawa.

"Itu kan wajar. Kita sekelas Helooowww. Emang nya me---- Awhhh!!"

Aku membalikan tubuh ku. Aku berteriak bukan karna dicubit, tapi pipi ku terasa dingin. Tenyata pipiku, ditempeli sebuah minuman dingin oleh Monster itu lagi.

"Lebay lo, Curut. Apa-apa teriak mulu." ucap si Monster, sambil menaruh semangkuk bubur ayam dan segelas teh poci mba ita yang tadi ditaruh di pipi ku.

Kenapa sih dia datang lagi??????

"Lo Ngapain si--------" ucap ku terputus.

"Itu buat lo. Awas lo kagak dihabisin. Budeg gue lama lama deket lo." ucap nya berlalu pergi.

Aku diam termenung. Aku tidak mengerti maksud dari ucapan nya.

"Temen lo kagak ngerti tuh, na." ucap Aurel.

"Emang dasar Lemot." ucap Lana dan Chila berbarengan.

"Itu bubur sama teh poci buat lo, ngerti nggak sih ra?" ucap Aurel.

"Tadikan dia udah buang makanan lo tuh." sambung Chila.

"Ngerti kagak?" ucap Lana galak.

aku hanya menggaruk kepala ku yang tidak gatal. Aku masih tidak mengerti dengan kelakuan nya -_-

--------

-Vomment-

HATE Or LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang