"Kenapa ra?" Ucap Aurel, dengan mata menyelidik nya.
Dia selalu tahu tentang masalah hati sepertinya, dan aku benci hal itu, dimana dia selalu mengetahui apa yang selalu aku pikirkan.
"Gapapa." Jawabku, "emang nya gue kenapa?"
"lo kayak bukan lo. Ada masalah? Nggak biasanya lo duduk anteng kayak gini dikelas, apalagi ini Free class. Yang laen mah udah pada pergi entah kemana, lah elo masih duduk dibangku lo dengan posisi yang sama saat tadi gue tinggal ke kantin." Ucap Aurel panjang lebar. Tuhkan dia mulai menjadi cenayang.
"Lagi nggak Mood."
"Yaudahhh.."
Setelah Aurel menjawab 'yaudah' aku semakin tambah ingin menceritakan apapun yang sedang aku pikirkan. Tapi, sejujurnya aku malu sekaligus takut dengan jawaban yang nanti diberikan Aurel.
"Rel." Aku melihat Aurel menengok kebelakang, kearah ku. Ya, dia memang duduk didepanku.
"Kenapa?" Ucapnya, lalu memutar tubuhnya kearah ku.
Aku menghela nafas panjang. "Gue pengen nanya, gue nggak ngerti perasaan gue sendiri."
"Coba ceritain."
"Tapi gue mohon jangan bilang siapa-siapa ya."
Aurel memutar kedua bola matanya malas, "yaelah, banyak bacot tai. Udah cepet cerita!"
"Ini tentang Evan." Ucapku.
"Yaiyalah. Siapa lagi kalo bukan evan.." ucapnya malas.
"Gue benci sama dia! Tapi kalo ngeliat dia deket sama cewe laen rasanya pengen jambak itu cewe." Lanjutku.
Aurel tersenyum miring, "gue udah bilang kan---------"
"Kalo gue suka sama dia? Iya? Ih basi! Gue nggak suka sama evan, rel!" Sambung ku cepat.
"Kalo nggak suka, kenapa cemburu Tolol?"
"Dih, siapa yang cemburu?"
"Tadi lo bilang kalo liat dia deket sama cewe laen, bawaan nya pengen jambak tuh cewe? Ya apalagi namanya kalo bukan cemburu, kocak?!"
Aku terdiam, ada benarnya juga sih perkataan Aurel.
"Lo cinta sama dia, ra! Udahlah, apa yang mau lo tanya? Lo jelas udah tau kalo lo cinta sama dia."
Dan hal yang aku takuti terjadi, Aurel mengucapkan hal yang sama sekali aku Benci!
"Gue nggak suka sama dia pokoknya!" Ucapku keukeuh.
"Lo selalu mungkirin perasaan lo, ra. Kenyataan nya lo tuh juga sama kayak cewe lain, yang jatuh kedalam pesona Evan! Udah si ngaku."
"Ih apa si!" Ucapku sewot.
"Percaya sama gue, ra. Evan juga suka sama lo."
Aku mendengus. "Terus apa hubungan nya sama gue?"
"Liat aja, nanti lo pasti akan dateng sendiri ke gue dan cerita ke gue kalo lo Suka sama evan." Aurel tersenyum miring lagi, lalu berdiri "udah ah, males gue ngomong sama lo. Mending dikantin aja bareng lana sama chila."
Aurel lalu keluar, dan Meninggalkan aku sendirian didalam kelas. Bingung sekaligus malu! Pokoknya aku nggak boleh suka sama evan!
..
"Ada valakk!!!"
Teriak seseorang ketika aku baru saja datang, siapa lagi yang berteriak jika bukan siBadak itu?
Aku lalu duduk dikursi panjang yang telah disediakan untuk pembeli. Kalian tau? Aku sedang berada ditempat tongkrongan angkatan sekolah ku, sudah dipastikan disini banyak orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE Or LOVE?
Teen FictionDibilang Benci? Arghh.. rasanya Aira akan memilih Neraka, jika dibumi ini ada Evan. Dibilang Cinta? Aira dan Evan adalah Musuh abadi Selama lama lama lama lamanya! Tapi jika melihat Evan dekat dengan perempuan selain dirinya, Aira merasa Marah, kesa...