"Papa" panggil suara remaja Gerald. Ia menatap lelaki yang selama ini ia segani sedang membaca koran sambil mendengar celoteh wanita disebelahnya.
Bajunya penuh lumpur dan wajahnya penuh lebam "ada apa dengan wajahmu!" Bentak lelaki itu keras. Gerald gelagapan mencari jawabannya. "Aku ... aku..." lelaki itu berdiri dan menghempaskan koran kelantai. "Dasar anak sial! Kerjamu hanya membuatku malu! Anak haram!!!" Tiba tiba Gerald merasa tubuhnya terseret dan kulit kepalanya begitu nyeri.
Lelaki itu mencengkram rambutnya dan menyeretnya entah kemana. "Mama .... mama!!!" Gerald menjerit seperti kerasukan menahan sakit disekujur tubuhnta yang diseret sambil ditendang. Tapi wanita yang ia panggil tetap berdiam diri sambil membaca majalah fashion seolah tak mendengar apa apa.
"Pa ... pa jangan pa .... paa!!!!!" Gerald merasakan rambutnya digunting tanpa aturan."Paa ...!!!" Gerald terduduk dri mimpi kelamnya sambil menghela nafasnya kasar. Peluh membanjiri seluruh tubuh bagian atasnya. Hatinya begitu sakit bahkan rasa mual menyeruak dilambungnya.
Ia membekap mulutnya yang menahan isak tangisnya yang siap meledak. "Brengsek" bisiknya lirih tapi tajam.
"Gerald ..." panggilan merdu dan halus itu datang dari wanita yang membuka pintu kamarnya "Ai ...? Bagaimana bisa ...." nafasnya terengah menatap Daisy yang datang dari aah pintu hanya berbekal mantel bulu bulu milik para madam "aku bilang kau adalah suamiku ... awalnya para petugas hotel tidak percaya, tapi setelah kutunjukan foto kita berciuman yang kau foto diam diam dan kau kirimkan padaku dua minggu yang lalu, barulah mereka percaya" wajah Gerald bersemu. Wanita ini berkata seolah tak masalah.
"Bagaimana kau bisa tau aku disini?" Tanya Gerald yang sudah membetulkan cara duduknya "gps di ponselmu" jawab Daisy acuh "kau tiba tiba kembali tanpa alasan yang jelas, tapi ternyata kau kekota ini dan menginap dihotel, kupikir ..." Daisy memutar bola matanya menghilangkan pikiran jeleknya.
Gerald tersenyum dan menarik Daisy kepangkuannya. Dikecupnya pipi tembam itu dengan lembut dan lama "istirahatlah ... kau pasti lelah, aku mau mandi" Gerald meletakan Daisy ditengah tempat tidur dan mengecup keningnya. "Kau mimpi buruk Gerald" Gerald berbalik dan tersenyum mendengar tembakan tepat sasaan Daisy.
Setelah beberapa menit mandi, ia keluar dan bergabun bersama Daisy dalam selimut tanpa mengnakan pakaian dulu. Daisy mendelik meski sudah merona. "Sebenarnya aku kesini untuk bilang sesuatu" ucap Daisy sambil menatap mata lelah Gerald. Gerald membiarkan perkataan Daisy berlanjut, tapi perempuan itu justru mengambil smart phonenya dan menunjukan foto didalam beda itu. Mata Gerald terbelalak. Ia memegang benda itu dengan tangan bergetar "bagaimana bisa?" Tanya nya pelan. Tak ada sahutan, sedikit ia melirik dan ternyata wanita itu tertidur dengan wajah seperti bayi. Gerald melengos dan terus menatap foto itu tanpa bosan sepanjang malam.
~
Gerald menatap kedua bocah itu dengan melongo. Mereka mirip, yang berbeda adalah rambut Garent yang cukup panjang.
"Aku tidak mendengar kabar jika Grayson dilahirkan kembar" gumam Gerald pada Dany. "Aku tidak mirip dengannya" desis Garent kesal.
"Bisa antar kami ketempat tinggalmu?" Pertanyaan Gerald diangguki oleh Garent. Sarapan mereka belum habis membuat Daisy menangis kencang karena ia susah payah membuatnya.
"Lily, kumohon ... omeletnya asin" bisik Gerald saat mengambil langkah besar untuk kabur dari rumah. Lily hanya tertawa hingga tersedak mendengarnya. Ia tidak memungkiri jika omelet buatan Daisy asin.
~
"Garent! Dari mana saja kau!" Seorang wanita gendut dengan baju yang nampak seperti habis berkebun mendatangi mereka dengan cepat. Tangannya hampir saja menyentuh telinga Garent tetapi langsung dicekal oleh Gerald.
"Bisa bicara?" Gerald kembali menjadi sisi lain yang dingin dan berkharisma. Seketika wajah wanita setengah baya itu langsung sumringah "tentu saja tuan, katakanlah kelakuan apa yang dilakukan oleh anak asuh ku ini. Aku akan melakukan apapun agar dia jera dengan.kelakuannya, dia disini memang terkenal membuat onar" Gerald mendengus sinis dan sedangkan Grayson dan Garent sudah sudah bersembunyi dibelakang kaki Gerald.
KAMU SEDANG MEMBACA
the obsession
Random"Ahh ... Ahh" sentakan pinggul itu semakin kuat hingga membuat tubuh Daisy tersentak sentak. "Oohhh ... Kau sangat nikmath ... Oohh" suara itu, kenapa harus suara itu?. Daisy memegang pundak lelaki itu, terasa seolah ... "Daisy ..." Daisy merasa sen...