Gerald melangkah cepat kedalam rumah "AI ....!!!" entah kenapa pujaan hatinya tak menyahut. Perasaannya mulai berombak. Ia melihat barang baang sudah tidak pada tempatnya. Dan ...
"Lily! Dany!" Ia mendapati sosok yang terkapar penuh lebam ditubuh mereka terutama Dany."Marcus ...!!!" Teriak Gerald mencari penjaga rumah itu. Dan sekali lagi ia mengusap wajahnya kersal saat melihat Marcus tak jauh dari Dany kondisinya.
Dua orang penjaga masuk kedalam rumah dengan penuh luka diwajahnya "bawa mereka kerumah sakit, kau tau dimana Daisy?" Wajah para penjaga itu pucat "nona Daisy dibawa paksa oleh seseorang dan diseret kedalam mobil" ucap salah satu dari mereka "kau tak berusaha menyerang?" Tanya Gerald geram "kami berusaha tapi kami kalah jumlah" ucap yang satunya lagi.
Gerald menghembuskan nafas lagi "apa kalian ingat plat mobilnya?" Kedua penjaga itu mengangguk. Dengan bibir gemetar dua penjaga iru menyebutkan nomor polisi mobil itu. Tanpa buang waktu lagi. Gerald langsung menghubungi polisi dan para agen khusus untuk mendapatkan Daisy dalam waktu yang singkat.
Seluruh orang yang didalam rumah dalam keadaan mengkhawatirkan telah dilarikan kerumah sakit. Lily dan Dany menempati kamar VVIP.
~
Sedari tadi Gerald terus bolak balik didepan kantor kepolisian. Kabarnya keberadaan Daisy dan kedua bocah kembar itu ditemukan, tapi diposisi yang berbeda.
Grayson dan Garent berada didekat pelabuhan sedangkan Daisy berada dipinggiran kota.
"Ayo bergerak cepat!" Instruksi salah satu polisi pada anak buahnya membuat Gerald terjingkat. Dengan cepat ia masuk kedalam mobil dan bersiap membuntuti mobil para polisi.Sesaat menyalakan mobil, sebuah mobil hitam besar berhenti disamping mobil Gerald. Sosok itu membuka kaca. Dan ternyata Jace yang berada didalamnya "kau sudah terlalu tua dokter Colins" ejek Gerald kearah Jace.
Jace seolah tak peduli pada ejekan itu "kau kearah dimana kekasihmu itu berada, aku akan kearah pelabuhan dan menjemput anakku" Gerald terdiam sebentar. Jika dipikir lagi, tak mungkin ia kedua tempat itu secara bergantian dan memastikan ketiganya baik baik saja "baiklah, aku percaya padamu" ucap Gerald dengan nada berat membuat Jace mendelik "harusnya aku yang berkata seperti itu bocah bau kencur!" Gerald segera menutup kaca mobilnya dan mengikuti arah mobil besar kepolisian ketempat Daisy dikabarkan berada.
Sepanjang perjalanan ia terus merenung. Kehidupannya tak pernah mulus barang sekali. Remaja dulu ia dianggap binatang oleh ayah dan ibunya. Saat kuliah kisah cinta pertamanya hancur karena keegoisan ibunya. Dan sekarang, saat ia hanya ingin hidup damai tanpa dendam dan mencoba menerima Grayson, petaka yang seperti sekarang tetap terjadi.
Apa rencana Tuhan? Apa mau ibunya?
Gerald hanya memikirkan yang terjadi sekarang. Tak pernah terpikir tentan urutan dari antara orang tuanya, orang tua Daisy dan orang tua Garent. Tak pernah terpikir jika rahasia besar yang tersimpan begitu rapat didalam sebuah kotak kado yang suatu saat nanti ada kalanya akan rapuh dan robek kemudian isinya akan menghambur keluar.~
Mobil Gerald terhenti bersamaan dengan seluruh mobil polisi yang lain. Satu persatu semua turun dari mobil dan menatap kearah bangunan dihadapannya.
"rumah sakit?" Gumam Gerald bingung. Sebuah rumah sakit yang sudah tua dan tidak terpakai. Jika dipikir lagi, Daisy diculik dan tentu saja dibawa ketempat sunyi dan ridak terjangkau, tapi kenapa harus rumah sakit.
Jantung Gerald berdebar tak menentu. Entah mengapa perasaan gelisah begitu menyelimuti hatinya. "Kau harus tetap dibelakang kami anak muda" ucapa salah seorang polisi senior yang sudah lengkap dengan persenjataannya. Mereka mulai menyelinap kedalam loby rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
the obsession
De Todo"Ahh ... Ahh" sentakan pinggul itu semakin kuat hingga membuat tubuh Daisy tersentak sentak. "Oohhh ... Kau sangat nikmath ... Oohh" suara itu, kenapa harus suara itu?. Daisy memegang pundak lelaki itu, terasa seolah ... "Daisy ..." Daisy merasa sen...