Saat pulang dari restoran itu, Gerald langsung mencengkram tangan Daisy dan menariknya kearah mobil. Daisy begitu ketakutan dan mencoba menggenggam pergelangan Gerald memperingati.
Selama perjalanan hanya nafas memburu Gerald yang terdengar emosi. Hingga mereka tiba disebuah penthouse. Gerald kembali menarik Daisy dan membawanya kesebuah kamar.
Gerald mendorong Daisy dengan kasar ke ranjang besarnya "Gerald..." Daisy menjerit. Tanpa bisa mencegah lagi, Gerald mencium Derin dengan kasar tanpa membiarkan Daisy bernafas. Ciuman Gerald perlahan melembut dan berpindah kerahang Daisy.
"Hmm ..." Daisy mendesah disela air matanya yang mulai turun. Gerald menarik lepas kaos yang dipakai Daisy. Gerald mulai mencium dada gadis itu hingga ke perutnya, perlakuannya begitu lembut. "Gerh ..." Daisy tanpa sengaja memanggil nama lelaki itu saat lidah Gerald menjilat perut rata Daisy.
Tanpa membuang waktu lagi, Gerald membuka resleting jeans Daisy dan menarik lepas bersamaan dengan celana dalamnya.
"Ouh Gerh ..." desah Daisy saat Gerald mulai menghirup dan menjilat kewanitaannya, Tanpa sadar tangannya terulur dan mengacak rambut lelaki itu seolah meminta lebih. Gerald memainkan lidahnya dengan lincah hingga membuat Daisy melenguh.
Tiba tiba tubuh Daisy bergetar. Ia merasakan gelenyar aneh dari dalam tubuhnya yang belum pernah ia rasakan
"Oohhhh ... " desahnya panjang saat mendapat orgasme pertama, tubuhnya lemas seolah hancur berkeping keping.Gerald berdiri ditepi ranjang dan melucuti pakaiannya satu persatu hingga tak ada lagi yang tersisa. Ia mengamati gadis yang terbaring indah ditengah ranjangnya. Ia mengamati bra yang ia beri waktu untuk bertahan itu. Gerald mulai menempatkan posisi diatas Daisy dan menarik punggung gadis itu. Daisy menatapnya dengan sayu. Gerald kembali melumat bibir gadis itu dan mendesak lidahnya untuk menyecap rasa dibalik bibir manis itu. Saat tangan Daisy melingkar dilehernya, tanpa membuang kesempatan, ia melepas pengait bra gadis itu dan membuangnya kesegala arah.
Tak ada sehelai benang pun yang menghalangi mereka saat ini. "Gerald, jangan membenciku" ucap Daisy mulai terishak lagi dan memeluk Gerald erat "aku mencintaimu Daisy. Dan selamanya hanya jadi miliku" nafas Gerald memburu diatas gadis itu dan pandangannya gelap dan berkabut "jadilah milikku seutuhnya"bisik Gerald membuat tangis Daisy pecah. Ia tak bisa lagi menghalangi Gerald karna ia pun menginginkannya.
Ciuman Gerald terus beruntun dileher dan dadanya. Jemari Gerald membelai lembut paha dalam Daisy dan mengusap kewanitaannya yang sudah basah. "Ohh, cintaku aku mencintaimu" gumam Gerald sambil terus menciumi Daisy.
Gerald memegang pergelangan kaki Daisy dan membukanya lebar. Ia menatap Daisy yang menatapnya pasrah penuh cinta. Ia menggesek kejantanannya diklitoris gadis itu dan perlahan mencoba masuk. "Arh ...." Daisy mencengkram lengan kokoh Gerald. Gerald mencium pelipisnya gadis itu. Detik demi detik Gerald mencoba menghentak kedalam Daisy hingga membuat gadis itu menitikan air matanya dalam diam. Gerald mengecup air mata Daisy dan dalam sekali sentakan terkeras
"aawwhh ......" tubuh Daisy melengkung. Kuku kukunya tertancap dibahu dan punggung Gerald hingga menimbulkan luka.Gerald menggeram kesakitan merasakan punggungnya yang ditancapkan kuku jemari cantik Daisy dan kejantanannya yang dicengkram luar biasa oleh dinding vagina Daisy. Perlahan lahan ia menggoyang pinggulnya hingga tangis gadis itu berhenti. Nafas Daisy terdengar sesak dan perutnya menegang. Rasa yang takbisa dijelaskan. Gerald terus saja menggoyang pinggulnya sambil bibirnya terus menciumi dada leher dan bibir Daisy. Tangannya menari kesetiap lekuk tubuh Daisy dimanapun yang bisa digapainya. "Ahhh ..... Geraldhh...ohh...ohhh" desahan Daisy terus lolos. Gadis itu sudah berkali kali melepaskan orgasmenya, sedangkan Gerald masih jauh dari kata selesai.
Hingga tubuh Gerald menegang seiring kejantanannya terasa semakin menyesak. Dinding Vagina Daisy telah mencengkramnya begitu nikmat. Tubuh gadis itu bergetar "aaahhhhh......" lenguhan itu melepas kenikmatan mereka dan mengalahkan hujan deras diluar sana.
Tubuh Gerald ambruk diatasnya dan Daisy hanya mengatur nafasnya kembali. Gerald mencium bibir Daisy penuh kecintaannya. Wajahnya begitu bahagia menatap Gadis yang dicintainya menjadi miliknya sepenuhnya. Ia berbaring disebelah Daisy dan menarik Daisy kedalam dekapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the obsession
De Todo"Ahh ... Ahh" sentakan pinggul itu semakin kuat hingga membuat tubuh Daisy tersentak sentak. "Oohhh ... Kau sangat nikmath ... Oohh" suara itu, kenapa harus suara itu?. Daisy memegang pundak lelaki itu, terasa seolah ... "Daisy ..." Daisy merasa sen...