Seorang gadis cantik yang hidup dengan serba kekurangan, tiba-tiba memenangkan undian liburan gratis ke Paris. Gadis itu sangat senang, ketika ia bisa mengunjugi negeri impiannya. Disanalah ia bertemu dengan CEO muda yang tampan serta hidup dengan b...
Sesuai dengan ucapannya tadi, So Eun membersihkan sepenjuru rumah milik Kim Bum.
Ia menyapu, mengepel, membersihkan debu-debu di sela-sela vas-vas mewah yang ada disana. Bahkan kini so eun benar-benar melakukannya, ia sudah berada di dalam kolam renang!
Tapi bukan untuk berenang, gadis itu membuka saluran pembungan air. Menguras kolam renang tersebut berniat ingin membersihkannya. Polos sekali anak ini.
So eun naik kembali ke atas kolam ketika berhasil membuka saluran pembuangan air di dasar kolam, "Dingin sekali!" ujarnya sambil berpeluk tubuh.
Tiba-tiba So Eun menepok jidatnya kuat, Astaga so eun! Apa dia bodoh? Bahkan pakaian miliknya di dalam koper yang telah di copet, satu-satunya hanya baju yang ia pakai sekarang. Bagaimana bisa so eun langsung menyebur ke kolam begitu saja?
"Aish bagaimana ini?" dilihatnya dari bawah hingga atas semuanya basah, benar-benar basah kuyub.
So eun memghentak-hetakkan kakinya, "Apa dia masih lama?" gadis itu menggigit jarinya sambil melihat air kolam yang sudah mulai menyusut.
Ah sudahlah, so eun mampu bertahan hanya dengan baju basah seperti itu. Dia saja mampu melewati kehidupannya yang sulit, hanya baju basah bukan rintangan besar baginya.
So eun duduk di kursi santai samping kolam, menunggu kolam renang benar-benar susut.
••••
Di sisi lain, Kim Bum yang baru selesai rapat langsung bergegas masuk ke dalam mobil.
"Sajangnim, kau ingin makan dimana?" tanya sekretaris Lee yang duduk di bangku penumpang yang berada di depan. "Terserah saja." ucap kim bum sambil menatap tablet miliknya.
"Baik," Ujar sekretaris Lee, dan menyuruh supir pribadinya itu mengantar ke salah satu restoran yang berada di kota Paris.
Sesampainya disana, Kim Bum hendak membuka pintu mobil tapi pergerakannua terhenti melihat kotak bekal yang So Eun berikan padanya tadi.
"Sekretaris Lee." panggilnya yang membuat Lee Elijah menoleh kearah Kim Bum. "Ada apa, sajangnim?" balasnya dengan sopan.
"Kau saja yang makan disana."
Hal itu sontak membuat sekretaris itu membulatkan matanya lebar, apa pilihannya salah?
"Ada apa sajangnim? Kau tidak suka makanan di tempat ini?"
Kim Bum menggelengkan kepalanya seraya berkata, "Tidak, aku akan makan bekal ku di dalam mobil. Kau makan saja disana, aku menunggu disini." ucapnya sambil mengambil kotak bekal berwarna hitam tersebut.
Lee Elijah merasa tak enak jika meninggalkan direkturnya sendirian dalam mobil, "Tapi sajangnim." ulasnya merasa tak enak.
"Kau ingin makan atau berhenti dari pekerjaanmu?"
Sontak membuat Elijah menelan ludah dalam-dalam. "Baik sajangnim, kalau begitu aku tinggal sebentar." kim bum hanya berdehem mengiyakan.
"Santai saja makannya, tidak ada agenda lagi kan?" lanjutnya.
"Ah, baik sajangnim. Tidak ada, hari ini cukup rapat yang anda ikuti tadi."
Kim Bum mengangguk, sekretaris itu keluar mobil menuju pintu masuk restoran bersama supir pribadi mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.