Chapter 13

5.5K 541 64
                                    

🌸🌸

Jangan lupa click play media di atas, agar lebih menghayati saat membaca. Yihaaa~
Happy reading!^-^

🌸🌸

"Sahabatmu itu ceroboh sekali ya?"

Seo Joon membuka percakapan guna mencairkan suasana di dalam mobil yang sedari tadi hanya terdengar suara dari radio mobil saja.

Minyoung dan juga Kim Bum ikut menoleh kearah Seo Joon, "Ah dia memang seperti itu, tapi aku herannya dia terlalu aktif. Kau lihat tadi? Bahkan sampai terjatuh ketika mengejar bus tujuannya. Aku saja heran dengan gadis itu." Minyoung menggelengkan kepalanya mengingat beberapa tingkah konyol So Eun ketika ia bercerita.

Kim Bum juga mendengarkan, walaupum matanya tertuju pada tablet kerja miliknya.

"Haha, iya aku sampai heran ketika melihatnya terjatuh tadi. Dia tangguh sekali langsung berdiri begitu saja tanpa menghiraukan orang-orang yang sudah memandanginya."

Minyoung menepuk kedua tangannya, "Ah dia memang seperti itu busajangnim. Tapi dia sangat murah hati, kau lihat sendiri bukan? Tadi dia menolong murid SMP yang tengah di palak dengan rombongan seniornya para murid SMA."

Seo Joon mengangguk setuju, "Kau benar, kalian berteman sejak kecil?" pemuda itu bertanya agar lebih banyak mengobrol dengan Minyoung.

"Tidak, aku mengenalnya ketika masuk Sekolah Menengah Pertama. Aku siswi pindahan, tapi So Eun orang pertama yang mengajakku untuk berteman. Sejak saat itu sampai sekarang aku sudah menganggapnya sebagai saudari kandungku sendiri." ungkap Minyoung mengingat masa lalunya ketika bertemu So Eun.

Kim Bum yang di belakang tidak hanya mendengarkan, sesekali melirik kearah Minyoung ketika wanita itu menceritakan tentang So Eun.

Seo Joon mengganguk mengerti, tidak ada pembicaraan lagi setelah itu karena mereka sudah sampai di parkiran perusahaan Haesung Group.

"Minyoung tolong siapkan semuanya, aku akan menelpon sekretarisku untuk membantumu menyiapkan semua berkas untuk rapat pagi ini." ujar Kim Bum yang sudah membuka pintu mobil untuk keluar.

"Baik sajangnim."

Mereka bertiga memasuki gedung perusahaan itu berbarengan.

Kim Bum mengingat ketika ia melihat So Eun dekat halte bus tadi. Dia tak bisa fokus, terus memikirkan So Eun terlebih di mobil tadi Minyoung bercerita mengenainya.

Bukannya tidak ingin menghampiri, Kim Bum ingin sekali menghampiri So Eun dan memuluknya erat. Tapi Kim Bum punya alasan sendiri kenapa ia tidak melakukannya.

••••

"Gadis buruk rupa, aku pesan satu kotak ayam goreng tolong antar ke mejaku ya!"

Suara itu menghentikan So Eun dari aktivitas menyapu lantai restoran yang masih belum ada pelanggan kecuali pria muda yang sudah duduk di salah satu bangku pengunjung.

So Eun berkacak pinggang dan melihat sengit kearah pemuda itu, "Pulang saja kau Song Jae Rim!" bentak So Eun kesal ketika Jae Rim sudah mengganggu waktu kerjanya di pagi buta.

"Aku ini pelangganmu bodoh, bersikap baiklah. Pembeli adalah raja." kekeh Jae Rim sambil menyilangkan kedua lengannya di dada.

"Ho-Ho! Raja bokongmu!" hardik So Eun kesal, dia melanjutkan untuk menyapu lantai kembali dan menghiraukan Jae Rim di bangku pojok kanan.

Beginilah, keseharian So Eun dan Jae Rim bahkan jika Minyoung bergabung mereka hanya saling mengejek satu sama lain. Tapi yang seperti itulah membuat persahabatan mereka masih bertahan sampai saat ini walau Jae Rim tinggal di Amerika dalam waktu yang cukup lama.

Moment In Paris ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang