Chapter 22

2.9K 306 66
                                    

🌸🌸

Click play media diatas sebagai sound pendukung pada saat membaca.
Maaf jika terdapat banyak typo~
Happy Reading! >_<

🌸🌸

Setelah perbincangan antara Kim Bum, So Eun dan Jong Ok selesai dikarenakan ibu Kim Bum harus pergi ke rumah sakit menemani Jung Woo untuk kontrol kesehatannya. Kim Bum memutuskan mengajak So Eun ke kamarnya untuk melihat beberapa balasan surat-surat So Eun dulu yang masih di simpannya. Jangan berfikiran negatif dulu, mereka tahu batasan kok.

Dan jangan ditanya ayah Kim Bum kenapa tidak kelihatan ketika So Eun sampai dirumahnya, Jung Woo pagi-pagi sekali sudah memantau perusahaan miliknya dikarenakan Kim Bum mengambil cuti hari ini. Sekarang sudah ada dirumah sakit untuk kontrol, makanya Jong Ok harus kesana menemani suaminya. Padahal dia masih ingin mengobrol dengan So Eun.

Kamar milik seorang Kim Sang Bum benar-benar terlihat mewah, So Eun cukup menganga lebar ketika masuk ke dalam ruangan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar milik seorang Kim Sang Bum benar-benar terlihat mewah, So Eun cukup menganga lebar ketika masuk ke dalam ruangan tersebut. Bahkan dikamar saja ada meja kerja walaupun di bawah Kim Bum memiliki ruangan khusus tempat ia bekerja pula. Mungkin meja kerja di letakkan di kamarnya siapa tahu pria ini malas untuk turun ke bawah dan lebih memilih mengecek beberapa berkas di kamarnya. Dan tepat di depan kasurnya terdapat sofa berwarna cream. Ini mah seperti kamar yang ada di hotel, semuanya lengkap.

"Wah, bahkan besar rumahku sama persis dengan ruang tidurmu Kim Bum." gumam So Eun takjub ketika berjalan di belakang Kim Bum.

Pria itu hanya tersenyum tipis mendengarnya, dia langsung beralih ke lemari hitam untuk mengambil box dengan isi surat-surat mereka dulu. Sedangkan So Eun sudah mengitari kamar itu.

"So Eun, kemari." Kim Bum berjalan kearah sofa berwarna cream tersebut, dengan membawa box berukuran sedang warna coklat. Dia letakkan diatas meja, lalu mendudukan dirinya di sofa panjang itu.

So Eun menghampirinya dan duduk di sampingnya, "Ini apa?" tanyanya penasaran pada box yang ada di hadapannya, ternyata gadis ini lupa jika Kim Bum mengajaknya untuk melihat beberapa surat dari So Eun dulu.

Kim Bum membuka box itu, mengeluarkan tumpukan amplop usang di dalamnya. "Katanya kau ingin melihat balasan surat-surat darimu. Ini semua surat-suratnya. Kau bisa bernostalgia dengan tulisan surat itu, dulu kau memang tidak pernah menyertakan nama aslimu. Selalu menyebut dengan panggilan 'Cho'." So Eun menggulung matanya, lalu mengambil satu amplop yang ada di hadapannya.

Kim Bum berdiri dari duduknya untuk mengambil ponsel yang ia letakkan diatas kasur, selagi So Eun membaca surat-surat tersebut.

Oppa! Bagaimana kabarmu disana? Cho sangat baik. Ohya, aku dibelikan boneka baru oleh ayah. Ingin melihatnya tidak? Jika oppa mau melihatnya, minggu depan aku kirimkan fotonya. Aku dan boneka baruku~
Kapan Oppa kembali? Cho sangat merindukan Oppa!~

Moment In Paris ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang