Chapter 23 (END)

4.3K 323 103
                                    

🌸🌸

Sebelumnya aku mau minta maaf buat kalian semua yang udah nungguin cerita ini, maaf banget baru bisa update dikarenakan seminggu kemarin aku sakit. Dan sekarang baru mendingan, makanya baru bisa update ceritanya. Maaf banget ya sekali lagi huhuhu🙏
Sebelum membaca jangan lupa click play media diatas sebagai sound pendukung pada saat membaca.
Maaf jika terdapat banyak typo yang bertebaran.
Happy Reading!~

🌸🌸

So Eun mengelap meja restoran tempat ia bekerja siang ini, beberapa pelanggan meninggalkan tempat itu ketika mereka selesai menyantap pesanannya.

"Ternyata kekasihku ini memang pekerja keras ya." suara menginterupsi dari salah satu kursi pelanggan di ujung kanan restoran, membuat So Eun terkejut serta mendongakkan kepalanya kearah sumber suara.

"Kim Bum?!" pekiknya tak percaya.

Pria itu tersenyum manis seraya menopang dagu diatas meja dengan kedua tangannya, "Hai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu tersenyum manis seraya menopang dagu diatas meja dengan kedua tangannya, "Hai." sapanya dengan senyum merekah dibibir tipisnya.

So Eun langsung menyudahi kerjaannya barusan, menaruh kembali lap meja ke belakang lalu segera menghampiri Kim Bum. Jam makan siang sudah lewat, jadi pesanan tidak terlalu padat. So Eun bisa mengobrol sebentar dengan Kim Bum tentunya.

"Kenapa kau kesini? Tidak ke kantor?" tanya So Eun yang sudah mengambil duduk tepat di samping Kim Bum, dia menggeser satu gelas mocha float untuk Kim Bum. Pria itu tersenyum, mengambil sehelai tissu diatas meja lalu menyeka keringat So Eun di dahi. Gadis itu sedikit kaget akan perlakuan Kim Bum, jantungnya benar-benar tidak beres jika seperti ini.

Tapi So Eun mencoba menetralkan dirinya, agar tidak ketahuan jika dirinya sekarang sudah tersipu malu. "Aku bossnya, tentu bisa mau pergi kemanapun." jawab Kim Bum enteng yang mendapat delikkan tajam dari So Eun.

"Apa kau ingin menjadi seorang CEO yang dibenci oleh para karyawannya?"

Kim Bum menggeleng, dia masih senantiasa memandangi wajah cantik So Eun. "Tentu aku terkenal sebagai CEO paling ramah dan sangat tampan." ucapnya bangga pada diri sendiri.

So Eun berdecih, "Percaya diri sekali sih, lain kali jangan seperti ini. Jika kau keterusan bisa-bisa para karyawan setiamu itu memprotes dan mencoba menjatuhkanmu." ujar So Eun memperingati Kim Bum, tapi pria itu hanya mengangguk santai. Ntah mendengarkan atau tidak.

"Kau mau?" Kim Bum malah menawarkan mocha float berian So Eun tadi, dia memang hanya membawa satu gelas untuk Kim Bum saja. So Eun melirik kearah pria itu, "Tidak, cepat katakan apa yang membuatmu datang kesini? Ada sesuatu yang ingin dibicarakan denganku?" So Eun tidak mau bertele-tele lagi. Karena memang ditakutkan ada pelanggan datang yang mengharuskan dia kembali bekerja. Ya walaupun tadi So Eun sudah meminta waktu dengan bossnya sebentar, tapi tetap saja tidak enak.

Moment In Paris ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang