Chapter 19

2.6K 317 70
                                    

🌸🌸

Click media di atas sebagai sound pendukung saat membaca.
Maaf jika terdapat banyak typo:")
Happy Reading!~

🌸🌸

Kemarin malam sebelum pemakaman mendiang nenek So Eun di laksanakan, Kim Bum meminta Jae Rim untuk menluangkan waktunya sebentar.

Mereka memilih tempat diluar tepat di bangku panjang depan rumah nenek So Eun yang berjarak kurang lebih 100 meter.

"Kau sahabat So Eun kan?" tanyanya to the point

Jae Rim yang duduk di samping Kim Bum mengangguk mengiyakan, "Iya, kenapa?" tanyanya penasaran. Kim Bum menghela nafasnya panjang sebelum bicara. "Sewaktu dia berumur 7 tahun. Apa dia pernah menceritakan tentangku padamu?" Jae Rim yang mendapat pertanyaan itu langsung menatap kearah Kim Bum.

"Memang kau siapa? Aku bahkan tidak mengenalmu dan baru mendengar namamu tadi ketika So Eun memanggilmu di rumah sakit. Kim Dum?"

Kim Bum langsung membulatkan matanya ketika namanya salah sebut oleh Jae Rim. "Bukan Kim Dum. Tapi Kim Bum, Kim Sang Bum lebih tepatnya." katanya sedikit kesal.

Jae Rim mengangguk mengerti dan meminta maaf telah salah menyebut nama pria di sampingnya itu.

"Tunggu. Kim Bum ya? Sepertinya tidak asing bagiku." Jae Rim terlihat berpikir sejenak.

Kim Bum menunggu jawaban dari Jae Rim, "Apa sudah ingat?" tanyanya yang sudah penasaran. Tiba-tiba Jae Rim menjetikkan jarinya ke udara.

"Apa kau anak laki-laki yang pergi meninggalkan So Eun ke Paris?"

Tepat sekali Jae Rim!

Kim Bum mengangguk setuju, "Iya itu aku. Apa So Eun pernah bercerita tentangku?" Jae Rim mengingat semuanya.

"Iya, dulu dia selalu menceritakan tentangmu padaku. Kalian saling berbalas surat, bahkan hal itu membuatku cemburu karena pada waktu dia mengenalmu selama setahun waktu bermain bersamaku jadi berkurang. Dulu aku bahkan berniat untuk menghajarmu jika kita bertemu. Tapi tidak untuk sekarang, aku masih berumur 9 tahun waktu itu belum bisa berfikir panjang."

Kim Bum sedikit terkekeh mendengar cerita dari Jae Rim. Raut wajahnya kembali serius ketika Jae Rim kembali menceritakan masa lalu So Eun.

"So Eun sangat lucu sejak dia kecil, tapi sayang setelah kejadian mengerikan menimpanya. Membuat ingatan sebelumnya hilang begitu saja, dia mengalami trauma berat."

Kim Bum langsung menoleh kearah Jae Rim, apa yang pria sebelahnya maksud? So Eun hilang ingatan?

"Maksudmu?" timpal Kim Bum

Jae Rim menghembuskan nafasnya berat, "Dulu, sejak kalian sering berkirim surat selama satu tahun. Musibah menimpa So Eun, seorang bapak paruh baya nan brengsek serta pedofil hampir memperkosa So Eun pada usianya yang masih terbilang sangat muda. So Eun masuk umur 8 tahun waktu itu." pria ini menjeda ceritanya ketika mendapati mata Kim Bum memerah bahkan seperti orang marah yang ingin menangis.

"Kau masih ingin dengar?"

Kim Bum mengangguk, "Lanjutkan saja."

"Beruntung pria paruh baya itu tidak sempat memperkosanya. Ayah So Eun datang menolong anaknya hingga merenggut nyawanya sendiri. Pria brengsek itu sempat melarikan diri namun akhirnya tertangkap oleh polisi yang sudah mengepung tempat kejadian. Saat itu So Eun pingsan, setelahnya ketika terbangun dari tidurnya ingatannya hilang semua, dokter bilang syukurlah So Eun mengalami amnesia di waktu mudanya. Jadi tidak terlalu banyak kenangan yang berharga. So Eun bisa melewatinya dengan membuka lembaran hidup yang baru. Jika itu terjadi jika dia sudah dewasa mungkin akan sangat sulit bagi So Eun."

Moment In Paris ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang