Happy Reading
Sorry For Typo(s)Kurebahkan tubuhku ke ranjang yang paling nyaman ini
'Tok,tok'
"Zayn?"panggil Harry dari luar. Aku membiarkannya karna aku sedang tidak dalam mood yang baik
"Zayn! aku tahu kau belum tidur di jam segini! c'mon buka pintunya! Jika kau ada masalah ceritalah padaku. Siapa tau kau menjadi lebih baikan dan kau-asdfghjkl" karna telingaku yang sudah cengeng karna ocehan Harry aku segera membukanya.
"Good boy"ucapnya tersenyum.
Ia duduk di ranjangku.
"Kau ada masalah apa? ceritalah"ucapnya
"Aku bertemu dengan mantan kekasihku"ucapku
"O iya? tunggu sebentar...mmm namanya Terry bukan? Iya kan"ucapnya mencoba menebak
"Perrie bodoh"ucapku datar.
"Iih salah sehuruf juga. Tak masalah"ucapnya
"Terserah"ucapku datar
"Jangan gitu dong Zayn. Ayo ceritalah"ucapnya.
Aku kemudian menjelaskannya semampuku.
"Dia juga tinggal di apartemen ini?"tanyanya.
Aku mengangguk
"Bisa gawat ini. Apa dia masih mencintamu? begitupun juga kau, apakah masih mencintainya?"tanya Harry
"Sepertinya ia masih mencintaiku. Karna ia meminta balikan denganku. Sedangkan aku hanya ada perasaan dengannya sebatas teman, tidak lebih. Aku terlanjur sakit hati karnanya"jelasku.
"Jika begitu bisa tambah gawat Zayn. Ia akan mengganggu usahamu untuk mendapatkan Michelle"ucapnya
"Iya aku tau. Aku ingin menyingkirkan ia dari apartemen ini. Tapi bagaimana caranya?"keluhku
"Izinkan aku berpikir"ucap Harry.
Setengah jam kemudian....
"Ah ya, lebih baik kau jauhi dia dan sebisa mungkin kau bersikap dingin dan cuek padanya. Jika ia cari perhatian atau mencoba mengggodamu segera jauhi dia"ucap Harry pada akhirnya.
"Thanks Hazz"ucapku
"Yasudah sekarang kau tidur dan siap-siap besok kau jemput Michelle lebih awal sebelum Perrie muncul"ucap Harry
"Dia kan masih sakit Hazz"ucapku
"Dia sudah membaik, tadi saja ia sudah jingkrak-jingkrak di ranjang saat mendengar musik EDM bersama Alice"ucap Harry
"Okay baiklah"jawabku
"Good nitezz babyboy"ucapnya keluar kamarku.
Perrie POV
Sialan! sekarang Zayn sudah berani padaku. Aku harus berbuat sesuatu. Aku berpikir sekeras mungkin.
Setelah agak lama berpikir aku akhirnya menemukan ide. Aku harus berbuat mesra dengan Zayn dihadapan kekasihnya. Lalu kekasihnya akan cemburu dan marah pada Zayn kemudian Putus! hahahaha!! kau memang pandai Perrie.
-----
Zayn POV
Esoknya aku menuju apartemen Michelle. Saat ingin membuka pintunya ternyata ia sudah membukanya duluan.
"Hai Chelle"sapaku
"Hai Zayn"balasnya
"Chelle berangkat bareng yuk"ajakku.
Tiba-tiba ada tangan yang melingkar di pinggangku
"Aku rindu padamu babe"ucapnya.
Saat kulihat pelakunya ternyata dia adalah Perrie
"Kau siapa?"tanya Michelle
"Kenalkan aku Perrie calon tunangan Zayn"ucapnya.
What The Hell! Apa yang ada di pikiran wanita bodoh ini
"Nooo"ucapku
"Kau tak perlu malu-malu babe"ucapnya yang semakin erat memelukku
"Mm maaf, Zayn aku naik taksi saja. Permisi"ucap Michelle datar dan pergi meninggalkanku.
"Ini gara-gara kau. Pergilah!"ucapku menepis tangannya kasar dan segera menyusul Michelle.
Kupegang tangannya. Ia berhenti, membalikkan badannya menjadi menghadapku
"Maafkan aku, aku tidak bermaksud-"
"Apa? tak masalah lagi. Lalu apa hakku untuk melarangmu mendekati wanita lain. Aku hanya sebatas teman dan tidak mau ikut campur tentang dirimu"ucapnya kemudian naik angkutan umum.
Aku memasukki mobilku dan menuju ke sekolah.
"Arrghh ini semua gara-gara wanita sialan itu!"teriakku mengacak-acak rambutku frustasi.
Sesampainya di sekolah, aku langsung menuju kelas.
Aku duduk di kursi bagian belakang. Harry bersama Alice baru saja memasuki kelas. Mereka berpisah dengan tak lupa saling cipika-cipiki.
Harry menghampiriku
"Hei broo, pagi-pagi sudah kusut tuh muka"ucapnya duduk di sebelahku
"Michelle kesal padaku"jawabku datar
"Kesal? Bagaimana bisa?"tanya Harry
"Ia mencoba mendekatiku bahkan menggodaku di depan Michelle"jawabku.
"Hmmm. Kau tenang saja, aku dan Alice akan membantumu untuk menyingkirkan Perrie"ucap Harry
"Sekarang kau coba dekati Michelle lagi dan meminta maaf padanya secara baik-baik"ucapnya
"Percuma saja Hazz, tadi pagi aku sudah meminta maaf tapi ia masih kesal padaku"ucapku
"Jika begitu aku akan meminta tolong pada Alice untuk membujuk Michelle"ucap Harry
"Thanks Hazz, you're my best friend in the room"ucapku.
Ia hanya memasang muka datar.
Saat pulang sekolah, aku yang melihat Michelle dan Alice berjalan bersama
"Misi pertama bro"ucap Harry menarik tanganku menuju ke Michelle dan Alice berada.
"Babe, pulang bareng yuk"ajak Harry pada Alice
"Okay, ayo babe"ucap Alice
"Lice, aku bagaimana? harus pulang sendiri?"tanya Michelle
"Kau ini bagaimana sih Chelle, kan biasanya kau pulang bersama Zayn"jawab Alice
"Aku pulang sendiri saja lebih baik"ucap Michelle.
Harry tampak memberi kode pada Alice
"Chelle, sebaiknya kau bersama Zayn! Jika tidak aku tak mau menjadi sahabatmu lagi! Dengarkan itu!"teriak Alice
"Okay Zayn, semoga Michelle mau memaafkanmu dan hubungan kalian kembali membaik"ucap Alice
"Thank you Lice"ucapku
"Bye bro"ucap Harry merangkul Alice dan meninggalkanku sendirian.
Aku hanya berjalan menunduk menuju dimana aku memarkirkan mobilku. Saat aku masuk...
**********
Don't forget to vote + comment ;)
Sorry author lebih suka nge-gantung :D
Btw Happy Birthday to my perfect Hazza :*
Next ✌
All The Love ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL✔
FanfictionKehidupan seorang gadis biasa di sekolah elit direbutkan oleh 5 pria tampan, ia bingung memilihnya... Siapa yang akan dipilih?