OMG Luke?!

263 37 2
                                    

Happy Reading
Sorry For Typo(s)

Aku langsung memasukki kamarku dan betapa terkejutnya aku atas apa yang aku lihat

"OH MY GOD LUKE?!"teriakku sambil menutup mulutku.

Aku melihat dia tergeletak di ranjang dengan wajah yang memucat. Aku menghampirinya

"Luke are you okay?"tanyaku sambil menepuk pipinya.

Ia hanya membuka sedikit matanya yang merah itu dengan senyum-senyum tak jelas. Dengan susah payah dia berusaha merubah posisinya menjadi duduk.

Oh Tuhan keadaannya sangat buruk. Aku harus menghubungi siapa? Cam? Aku tak memiliki nomornya! Zayn? Dia kan sakit apalagi dia juga sudah membenciku.

Ah ya Harry! aku mencari di kontak dengan id 'gimbal' dan kutekan tombol 'call'

On The Phone

"Halo?"

"....."

"Eh Harry apa kau punya nomor dokter Cam?. Jika ada kirim nomornya padaku! cepat sekarang! Penting!

"....."

"Thanks. Bye!"

Aku langsung memutuskan hubunganku dengan Harry. Tak lama kemudian pesan dari Harry yang berisi nomor Cam masuk.

Aku langsung mencoba menghubunginya. Cukup lama ia mengangkat telponnya.

"Chelle telpon siapa?" tanya Luke lemah

"Cam"jawabku

"Siapa dia?"tanyanya yang makin mendekatiku aku hanya diam

"Dia dokter yang akan memeriksamu"jawabku

"Aku tidak sakit! Jangan hubungi dia!"pintanya.

Belum menjawabnya akhirnya Cam mengangkat telponku.

"Halo? Cam?"

"....."

"Ini aku Michelle, bisakah kau ke apartemenku sekarang?"

Disela-sela aku bertelepon, Luke memelukku

"Apa yang kau lakukan Luke?"bisikku

"Aku mencintaimu hahaha"jawabnya yang diakhiri tawa mesum(?). Astaga aku takut.

"...."

"Tidak baik Cam, kumohon kau kesini sekarang! Luke mabuk aku takut ia berbuat macam-macam padaku!"

"....."

"Jika kau tiba langsung mas-"

Belum menyelesaikan perkataanku, Luke mengambil ponselku dan membantingnya.

"Luke kau gila?!"tanyaku

"Aku gila karnamu Michelle, cintaku padamu hanya bertepuk sebelah tangan saja. Aku sungguh mencintaimu"ia semakin mempererat pelukanku hingga membuat nafasku menjadi sesak.

Ingin kuberteriak rasanya pada Stefie tapi aku takut justru Stefie akan disakiti oleh Luke dengan keadaannya seperti ini.

"Luke jika kau mencintaiku lepaskan pelukanmu yang sangat menyiksaku ini!"pintaku tegas

"Tidak! Aku tidak akan melepaskan orang yang sangat kucintai. Aku tidak mau seperti pengalamanku yang dulu. Itu sangat memuakkan"dan benar saja ia semakin memperkuat pelukannya.

"Luh-Luke kah-kau sangat jah- hat!"ucapku terengah-engah

"hahaha" hanya tawa saja balasannya.

Tak lama kemudian Luke menindihku. Sehingga aku ada dibawah Luke

"Luke hentikan!"teriakku.

Ia tak menggubris dan semakin mendekatkan wajahnya pada wajahku. Aku yang merasa takut hanya bisa memejamkan mata.

"Awwhhh"teriaknya tiba-tiba dan menubrukku.

Beban Luke lama-lama terasa ringan. Kubuka kedua mataku betapa terkejutnya aku ketika terdapat Cam bersama dengan Zayn yang masih memakai baju pasiennya.

"Are you okay?"tanya Zayn membantuku duduk.

Ia langsung memelukku. Aku melihat Cam yang sedang menangani Luke tersenyum kearahku.

Secepat inikah Cam menaklukan hati Zayn. Aku terharry. Eh terharu :v.

"Hanya sesak nafas"jawabku.

Tanpa ba bi bu ia mencium bibirku dan memberiku nafas buatan. Ada efeknya juga bahwa nafasku menjadi normal dan aku sangat menyukainya.

"Sudah membaik?"Ia melepasnya. Padahal aku masih ingin lama seperti itu (?). Aku membaik

"Maafkan aku, aku egois dan keras kepala karna tidak mendengarkan penjelasanmu terlebih dahulu. Dan Cam sudah menjelaskan semuanya padaku. Aku sangat percaya padanya karna ia sahabat terbaikku. Apa benar kau mencintaiku?"tanyanya.

"Maaf mengganggu moment kalian. Michelle ada beberapa sistem saraf Luke yang mengalami kerusakan. Namun tenang saja itu tidak akan lama. Mungkin 3 hari kedepan akan sembuh. Namun kau harus menghadapi jika selama 3 hari itu Luke akan manja padamu dan sebisa mungkin kau bisa menuruti apa yang ia minta, jikalau kau ingin menolak bicaralah baik-baik. Jika ia merasa tidak suka maka akan memperparah penyakitnya"jelas Cam

"Zayn mendengar pernyataan Cam kupikir-pikir saja dulu yaa untuk jawabanmu itu. Bukannya aku ingin menggantungkan perasaanmu namun aku akan segera menjawabnya"ucapku.

Zayn mengangguk lemah.

"O iya Chelle Zayn sudah membaik, namun bukan berarti ia sudah sembuh. Jadi tolong rawat dia ketika kemah besok. Jaga apa yang akan ia makan"pesan Cam

"Cam, aku bukan anak kecil. Aku pria dan bisa jaga diri da-"

"Namun kau bersifat kekanaan Zayn"potong Cam.

Zayn mengerucutkan bibirnya.

Aku tertawa geli melihat debat sepasang sahabat dan ekspresi Zayn yang jarang kulihat bahkan tidak pernah kulihat.

"Siap Cam aku akan melaksanakan pesanmu itu"ucapku

"Yasudah, aku pulang. Zayn istirahatlah dan untuk kau Michelle sementara ini kau tidur dengan adikmu dulu karna Luke sewaktu-waktu bisa agresif seperti tadi"ucap Cam yang sudah berada di ambang pintu kamar.

Aku menutup tubuh Luke yang pucat itu menggunakan selimutku. Aku dan Zayn keluar dari kamar

"Chelle kau tidur gih sana di kamar adikmu"ucap Zayn

"Sepertinya aku tidur di sofa malam ini, karna adikku mengunci kamarnya"ucapku

"Kau tidur di apartemenku saja"sarannya

"Lalu kau bagaimana?"tanyaku

"Tenang saja, nanti kan aku bisa tidur dengan Harry, jadi kau bisa menggunakan kamarku"ucapnya.

Aku diam sejenak

"Sudah ayoo, dari pada punggungmu sakit"ajaknya.

Aku menerima ajakannya.

"Good Night sweetdy"ucapnya

"Sweetdy?"tanyaku

"Sweet Lady"jawabnya

"Baiklah malam Zayn"balasku kemudian menutup pintu kamarnya.

Sebelum aku mendaratkan bokongku ke ranjang pandanganku mengarah pada sweater bertuliskan 'Mine' dengan gambar bunga dan hati yang menggantung pada gantungan baju belakang pintu. Yang benar saja seorang Zayn Malik menyimpan sweater semacam itu :v.

Merasa mataku semakin berat kuputuskan untuk tidur.

*****
Heloow sumpah demi apa ini chapt paling pendek banget sepanjang masa.
Tapi noprob besok gue bakal langsung update yang panjang...
Don't forget to vomments
Next?

SCHOOL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang