Test Day

333 38 3
                                    

Happy Reading
Sorry For Typo(s)

Kini sudah 3 minggu kulewati hari-hari sekolahku seperti biasa. Hingga pada akhirnya hari ini adalah hari dimana aku melaksanakan ujian kelulusan hari pertama.

Aku merasa sedih sekaligus senang. Sedih karna jika setelah lulus nanti aku akan berpisah dengan sahabat-sahabatku, kakak angkatku bahkan kekasihku dan senangnya aku dapat mengabulkan impian ibu yang menginginkanku lulus di sekolahan yang terbaik.

"Babe are you okay?"tanya Zayn

"Yeah"jawabku singkat

"Sekarang kerjakan soalmu dengan baik, berjanji jika kita lulus dengan hasil yang terbaik"ucapnya dari belakang

"Siap"balasku

"Mr Malik! keep silent please!"tegur mr Jhon

"Sorry Sir"balasnya.

Kemudian kulihat soal yang berada di depan mataku ini, ternyata semua soal matematika ini sangatlah mudah hanya pemfaktoran, akar, aljabar dan juga garis geometri serta aritmetika. Dengan penuh percaya diri aku mulai menulis semua jawaban yang benar.

1 jam berlalu dan akulah yang selesai lebih dahulu, kemudian disusul oleh Zayn, Luke dan Alice. Kulihat Harry dengan rambut keritingnya yang mulai mengembang, pertanda bahwa otaknya sudahlah sangat panas. Namun meski begitu ia menjadi juara olimpiade matematika tingkat internasional.

Setelah ujian kini aku pulang bersama Zayn dan Luke menaikki mobilku, karna mobil yang biasa dipakai Zayn, giliran Harry yang memakainya.

Ya kami pulang lebih awal karena setiap Ujian Kelulusan para murid diharapkan langsung pulang untuk mempersiapkan Ujian esok hari.

"Belajar dan istirahat yang cukup ya babe"ucap Zayn

"Iyaa pastinya, kau juga"ucapku

"Permisi, aku masuk dulu"pamit Luke.

"Good Luck babe, I'm really miss you so bad"ucapnya kemudian melumat bibirku lama

"Kau juga"balasku. Kemudian aku dan Zayn masuk ke dalam apartemen masing-masing.

----

Dua hari telah berlalu ini merupakan hari terakhirku untuk ujian. Aku dengan sangat bersemangat mengerjakan setiap butir soal yang sangat mudah ini.

Selesai ujian, aku dan Zayn menyempatkan diri untuk menikmati waktu berdua seharian karna ini merupakan hari terakhirku di London dan besok aku harus kembali ke Australia.

Tujuanku dan Zayn yang pertama adalah ke resto italy dimana tempat itu merupakan tempat kerjaku. Aku menuju kantor boss dan memutuskan kontrak kerja, kemudian aku berpamitan dengan teman-temanku yang berada disana.

Setelah dari resto, Zayn mengajakku ke sebuah taman dekat resto italy. Aku dan Zayn berdiri di bawah pohon beringin, Zayn memberikanku selembar kertas kecil dan pena

"Tulislah harapanmu bersamaku di kertas itu kemudian gulung dan masukkan ke dalam kotak ini"ucap Zayn sambil menuliskan harapannya juga.

Setelah selesai Zayn mengunci kotak tadi, ia menggali tanah taman agak dalam, dimasukkannya kotak itu di dalam lubang kemudian ditutupnya kembali.

"Kotak ini akan menjadi saksi cinta kita berdua. Percayalah suatu saat kita akan dipertemukan di tempat ini. Dan kita akan membuka kotak ini bersama-sama"ucap Zayn

"Ya baiklah"ucapku yang mencoba menahan air mataku yang ingin menetes ini.

Kemudian kami menuju mobil
kembali

"Kita mau kemana lagi babe?"tanya Zayn sambil mengemudikan mobilnya

"Pulang saja"jawabku

"Pulang? kita masih punya waktu yang sangat banyak untuk menghabiskan waktu bersama"ucap Zayn

"Tapi aku lelah, aku ingin pulang"ucapku

"Baiklah aku menurut padamu"ucap Zayn.

---

"Perlu kutemani?"tawar Zayn

"Tidak aku di apartemen sendiri saja. Aku juga ingin beres-beres"tolakku.

Ya saat ini aku sendiri di apartemen karena Luke sedang menjemput Stefie di sekolahnya.

"Baiklah, bye"ucap Zayn

"Bye"balasku. Kami memasukki apartemen.

Aku mulai memasukkan barang-barangku ke dalam koper. Aku sangat senang bisa kembali ke negaraku namun aku juga sedih karna harus terpisah jauh dengan Zayn.

Malam datang, namun Luke dan Stefie belum juga datang. Aku mulai khawatir. Tak lama kemudian bel apartemen berbunyi, segera kubuka pintunya ternyata mereka.

"Stef segeralah kau mandi lalu bereskan barang-barangmu"perintahku dan Stefie langsung menurut.

"Kau benar-benar akan pulang Chelle?"tanya Luke

"Iya tentu saja, jika tidak mengapa aku harus menyuruh Stefie membereskan barang-barangnya?"ucapku.

"Itu artinya kau meninggalkanku sendiri disini"keluhnya.

Ia memang ada benarnya dan aku menjadi berat hati untuk meninggalkan semuanya.

"Aku akan kembali Luke"ucapku.

------
*Airport*

"Aku pergi dulu ya"ucapku pada semua yang ikut mengantarkanku seperti Zayn, Luke, Niall, Harry, Louis, Liam dan Alice

"Kau janji akan kembali kan?"tanya Zayn

"Iya aku janji Zayn"ucapku.

Zayn mulai menatap dalam mataku, ia mencondongkan tubuhnya kedepan dan mencium keningku lama dan beralih ke bibirku. Aku mulai memejamkan mataku karna ini merupakan ciuman Zayn yang paling nikmat aku rasakan(?) dari biasanya.

"C'mon Luke lepaskan tanganmu dari mataku"keluh Stefie.

Aku hanya tertawa melihat tingkah Stefie dan Luke yang menggemaskan.

"Bye guys!"ucapku dan berjalan menuju tempat pengecekan barang...

.

.

.

To Be continued...

******
Hello author balik
Sorry karna lagi-lagi short chapter
Coz ini chapt terakhir di School yaa
Semoga kalian gak bosen yaah
Tapi tenang aja ini belum tamat kok :)
Kalian bisa lanjutin ceritanya di buku kedua aku yang judulnya "NEXT"
Besok bakal aku terbitin.
Okay don't forget to vomments
And see you in the 'NEXT' story :)
Hope You Like it.

Sylvia♡

SCHOOL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang