Happy Reading
Sorry For Typo(s)Michelle POV
Sepanjang perjalanan aku dan Zayn hanya saling diam.
"Zayn mengapa kau berbohong pada orang tuamu tentang kita?"tanyaku pada akhirnya
"Orang tuaku ingin aku segera menikah terutama ibuku, dan aku bilang pada mereka bahwa kau-"
'klingggg!'
Bunyi pesan masuk pada ponselku
"Maaf"ucapku
"Baca dulu saja"ucapnya mengizinkan.
Kemudian kulihat ternyata itu pesan dari Luke.
From : Luke
Helloo babe, i really miss you so much. Ah ya besok aku akan pulang ke London. Aku rindu pada suasana apartemen, suasana Kondles school, Stefie, dan tentunya pada dirimu babe. Okay ini aku sudah berada di bandara. Selamat Malam :*"Oh My God!"ucapku sambil menutup mulutku yang menganga
"Ada apa?"tanya Zayn yang sesekali melihatku dengan wajah bingungnya
"Aku tak sabar!"jawabku semangat
"Tak sabar untuk apa?"tanyanya
"Kau tahu tidak? Besok Luke akan kembali ke London! Yeaayy!"seruku.
Tanpa aba-aba Zayn menghentikan mobilnya secara mendadak sehingga membuat aku sedikit terlempar ke depan tapi untung saja aku menggunakan shield beltnya.
"Mengapa dia cepat sekali?"tanyanya mengacak-acak rambutnya frustasi
"Cepat? Zayn, dia sudah pergi selama 4 bulan lamanya, dan tak mungkin juga ia pulang lama. Apa dia mau tidak lulus karna jarang sekolah, ketinggalan pelajaran? Dan kau juga tau hubungan jarak jauh menyakitkan itu sama sepertiku dan juga Lu-"
'cuuppp'
Zayn mencium bibirku lama namun aku hanya diam
"Mengapa kau tak membalas?"tanyanya ketika sudah melepasnya
"Maaf aku belum bisa, bisakah kita lanjutkan perjalanan pulang lagi?"jawabku.
Tanpa menjawab, Zayn langsung melajukan mobilnya lagi.
Setibanya di apartemen, Zayn langsung keluar dan masuk ke dalam apartemen, berbeda dengan yang tadi. Kini sifatnya kembali dingin dan cuek.
"Ciehh berduaan seharian sampe lupa sama adiknya udah makan atau belum"ucap Stefie di sofa tamu yang sedang memainkan ponselnya
"Ah ya, kakak lupa! kau mau makan apa? biar kakak belikan"tanyaku
"Yang benar saja kak, ini sudah pukul 10 malam jika aku makan yang ada nanti aku gemuk"ucapnya
"Lalu makan siang? sarapan?"tanyaku khawatir padanya
"Tenang saja, tadi ada Martin kemari membawakanku makanan"ucapnya
"Siapa Martin? kekasihmu ya?"godaku sambil mencubit hidungnya
"Ah kakak kepo, sudah lah kakak mandi saja. Bau tau!"ucapnya menutup hidung.
Aku langsung menuju kamar mandi.
Selesai mandi, aku mengecek ruang tamu ternyata Stefie tidak ada, lalu ku cek di kamarnya ternyata ia sudah tidur.
Mengingat pintu apartemen ku kunci dan nanti Luke akan datang maka kuputuskan aku tidur di sofa ruang tamu.
Luke POV
Setelah 4 jam perjalanan, aku tiba di apartemen. Ku ketuk pintunya berkali-kali namun tak ada yang membukanya. Mungkin saja Michelle dan Stefie sudah tidur.
Aku menuju tempat resepsionis di lantai dasar. Aku meminta kunci cadangan pada resepsioner.
Kubuka menggunakan kunci cadangan dan pintunya terbuka. Aku terkejut ketika melihat Michelle tidur di sofa tamu dengan badan yang bergetar. Pasti ia kedinginan.
Kasihan melihatnya seperti itu, kugendong ia menuju kamarnya. Tak lupa aku membaluti tubuhnya menggunakan selimut
"Have a nice dream"ucapku lalu mengecup keningnya.
Aku kembali di sofa tamu untuk tidur.
Aku bangun sangat pagi sekali, aku sengaja karena ingin memberi kejutan pada Michelle.
Aku menuju dapur untuk memasak. Aku membuat sup macaroni ayam kesukaan Michelle.
Setelah memasak, aku mandi dan segera berpakaian lengkap seragam.
"Luke?"panggil seorang wanita yang berada di belakangku.
Aku membalikkan badan dan kupeluk langsung dia dengan erat
"My girlfriend. oohhh i really miss you babe!!!"seruku
"Stoph..ih..it"ucapnya sesak napas.
Menyadari hal itu aku segera melepas pelukanku.
"Wah sup macaroni? kau yang memasaknya?"tanyanya
"Ya tentu saja"jawabku
"Yeeaayy" ia langsung duduk dan segera mengambil sendok namun kucegah
"Why?"tanyanya sedikit kecewa
"Mandi dulu ya sayang, kau sangatlah bau, setelah itu kau boleh sarapan sepuasmu"ucapku
"Kau tak asik"ucapnya sambil cemberut dan berlari menuju kamar mandi.
Kurang lebih satu jam, ia sudah rapi mengenakan seragamnya dan ah menurutku roknya terlalu pendek. Aku tidak mau pahanya terekspos pria lain selain aku.
"Luke are you okay?"tanyanya agak risih
"Mmm babe rokmu itu terlalu pendek, besok kubelikan kau rok yang agak panjang"ucapku.
"Luke bisakah kau memanggilku dengan sebutan Michelle atau Chelle saja? kau tau kan jika hubungan kita hanya fake dan menurutku di antara anggota geng one direction itu, Zayn lah yang pantas untukku jadi aku mau kita hubungan fake ini selesai"jelasnya.
'Sakit' itulah satu kata yang cocok untukku saat ini. Aku sangat mencintainya setulus hatiku tapi percuma saja ternyata ia mencintai orang lain.
"Baiklah, kau makan saja macaroninya"ucapku lemah. Ia mengangguk dan segera melahapnya.
Kulihat Stefie baru keluar dari kamarnya
"Oh god Luke, aku rindu padamu. Kau adalah pria tampan yang selalu kurindukan setelah Zayn"ucapnya memeluk diriku.
Oh lagi - lagi Zayn.
"Ya aku juga sangat rindu padamu babygirl"balasku
"O iya kak, Luke aku langsung berangkat yah, Martin sudah menungguku dibawah. Bye!"ucapnya langsung keluar
"Jangan lupa sarapan!"teriak Michelle.
Selesainya sarapan kami keluar apartemen
"Chelle, ayo berangkat"ajak Zayn yang langsung menarik tangan Michelle
"Sorry"ucap Michelle padaku. Aku mengangguk.
Saat aku hendak melangkahkan kakiku pintu di seberang terbuka dan menampilkan sosok wanita berambut pirang dan menurutku tak kalah cantiknya dengan Michelle
"Hey"sapanya
"Hey"balasku
"O iya, aku Perrie"ucapnya memberikan tangannya
"Aku Luke"jawabku dan membalas jabatan tangannya.
*******
Don't forget to vote + comment yaa ;)
Next #_#
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL✔
FanfictionKehidupan seorang gadis biasa di sekolah elit direbutkan oleh 5 pria tampan, ia bingung memilihnya... Siapa yang akan dipilih?