3

3.6K 228 9
                                    


Happy reading !

Warning Typo Detected!!

^^^

"Sialan!" Umpat Brose.

Dengan langkahnya ia berlari mengambil kunci mobil porsche miliknya.

Meninggalkan semua perangkatnya di kamar dan segera menuju satu lokasi.

Laju mobilnya seperti tak ada batasnya. Menempuh dengan kecepatan maksimum yang ia mampu.

Tanpa ia sadari hari sudah pagi. Ia bahkan tak tidur demi menyelesaikan misinya.

Setelah sampai ia menggedor rumah itu. Rumah yang memberikan kesan nyaman untuknya.

Brose tak sabar. Terus ia menggedor pintu itu.

"Ya tunggu" suara khas orang yang bangun tidur. Suara yang menggairahkan? Seksi? Eh.

Pintu terbuka dengan segera Brose masuk menuju ruangan yang ia inginkan. Meninggalkan sang pemilik rumah dengan wajah terkejut.

Bahkan Brose sendiri menghiraukan sang empunya.

"Kau mau merampok, eh?" Seksinya suara itu membuyarkan kegiatan Brose.

Ia mendongak mengamati lelaki itu, "eh.. anu Brian.. emh.. kau harus melihat ini"

Brose tergagap setelah menyaksikan Brian. Hanya dengan boxernya saja. Menampilkan tubuh sixpack nya. Suara seksinya khas orang bangun tidur membuatnya turn on.

Oh.. come on Brose. Fokuslah
Otaknya masih mendominasi.

"Apa yang harus kulihat. Melihatmu dengan piyama tidurmu yang menerawang?"

Mata Brose membulat. Perlahan ia menunduk melihat penampilannya.

"Damn it!" Rutuknya tanpa sadar.

Brian hanya terkekeh. Ia melangkah mendekati Brose.

Memeluknya dari belakang. Brose menyadari sesuatu.

Ia telah membangunkan sang singa dari tidurnya. Sesuatu yang keras nampak mengganjal di belakangnya.

Dengan sisa otak yang masih sadar. Ia menginjak kaki Brian.

"Shit! Kau sungguh menjengkelkan! Kau datang pukul lima pagi! Dengan piyama mu yang menerawang! Membuatku turn on lalu menginjak kakiku seolah menolakku! Ouch kau sungguh wanita sialan!!!!" Makinya.

Brian melangkah masuk ke kamarnya. Yang Brose sadari mungkin Brian sedang meredam gairahnya dengan berendam di kamar mandi.

Brose masih saja terkekeh. Ia melangkah keluar rumah Brian. Hendak mengambil baju ganti yang berada di Porschenya.

Langkahnya terhenti. Bau anyir berebut masuk ke rongga napasnya. Membuat Brose membelalak. Ia tidak jijik toh selama ini pekerjaannya melibatkan hal seperti ini.

Kini di hadapannya sebuah mayat tergeletak. Bau lain bercampur. Brose mendekat perlahan.

Ini bau air keras. Batinnya.
Daging segar nampak di hadapannya.

Sialan. Kalau seperti ini bisa bisa aku di tuduh membunuh.

Dengan cepat Brose merogoh sakunya. Mengambil benda mungil di sana.

"Halo. Bawa anak anak kemari. Lacak nomorku. Bereskan yang mengganggu. Sekarang!"

Perintah Brose segera.

Ia mengambil pakaiannya di mobil. Tak lupa juga mengganti pakaiannya.

Tak perlu waktu lama. Mayat yang semula tergeletak sudah tak ada lagi di sana.

BLACK ROSE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang