Maaf karena telat bin sangat updatenya.
Dan.. ini buat kalian :)
o0O0o
KrieeetttLangkah kaki itu terdengar berat. Perlahan mendekat pada sosok yang terkulai di kursi yang terletak di tengah ruangan.
Sosok yang tak sempurna, beberapa tangannya tak berjari pun tak sama panjang tiap ruas. Salah satu matanya pun tak ada. Bercak kehitaman akibat darah yang mengering masih tercetak jelas di sudut pakaiannya yang koyak. Di sebelahnya ada infus dan juga beberapa alat kesehatan untuk menopangnya agar tetap hidup.
Ia merintih, mendengar langkah kaki mendekat, menghirup aromanya, ia terkekeh lirih, "lagi Brian? Disini, di ruang yang kau benci. Lagi?"
Denting beberapa benda terdengar. Tubuhnya berjengit, tak berharap ada suara benda itu di ruangan ini. Tidak dengan tubuhnya yang hampir habis.
"Aku tak masalah dengan ruangan ini asal kau beri tahu dimana Brigitta", Brian mengambil pisau yang tergeletak. Melangkah mendekati Vodka, "kau tahu kenapa aku masih membiarkanmu hidup? Karena aku tak mau penderitaanmu cepat berlalu"
"Kau tanya Brigitta dimana?" Seringai milik Vodka terlihat meski samar, "Kau lupa berurusan dengan siapa, Brian. Jangan kau pikir, dengan menangkapku masalah ini sudah selesai, menurutmu aku adalah yang tertinggi?" Kekeh Vodka.
Brian terdiam, seakan tahu maksud dari Vodka.
"Seluruh orang tak akan membiarkan Black Rose mati begitu saja, ia adalah subjek penelitian yang layak" Vodka memandang Brian yang masih terpaku, Brian berbalik arah, menyeret kakinya dengan berat.
"Kalau Brigitta memang kembali, kau harus bersiap dengan skenario terburuk"
Blam!
Bersamaan dengan bunyi pintu yang tertutup, Brian menghilang dari pandangan Vodka.
o0O0o
Brian melangkahkan kakinya menuju meja kerjanya. Ia lupa, fakta bahwa sejak lama banyak yang mengincar nyawa Black Rose. Ia terlatih, baik secara fisik maupun otak. Kalau kini, Black Rose mati dan dihidupkan kembali. Apakah mungkin?
Hanya satu orang yang bisa berbuat seperti ini. Dominic. Pemilik perusahaan obat obatan dan juga teknologi terbesar saat ini.
Brian bergegas, mengambil kunci mobilnya. Mengendarai dengan kecepatan penuh menuju Perusahaan Adamantitte.
Gedung Adamantitte dengan beberapa pilar menjadi penyangga. Kesan megah akan terasa saat memasuki gerbang utama. Beberapa cctv terlihat, Brian hanya perlu menunujukan identitas diri pada security untuk memasuki gedung utama.
"Aku tahu, kau yang melakukannya" ujar Brian terengah saat baru memasuki ruangan Dominic.
Dominic mendongak, pulpen yang baru saja ia gunakan untuk menandatangi berkas ia letakkan begitu saja. Ia mendesah, "apalagi kali ini?"
"Berhenti berpura-pura, Dom. Seluruh dunia tahu, bahwa kau sangat menyayangi Brigitta. Jika saat ini Brigitta kembali, itu artinya hanya kau satu-satunya yang bisa aku salahkan!"
Dominic mengernyit, ia terkekeh, "teorimu gila" ia melangkah mendekati Brian, "kalau memang aku, kau mau apa?" Bisiknya. Tak lama setelah itu, beberapa security masuk dan menyeret keluar Brian.
Dominic tersenyum, melihat Brian lagi dan lagi tak dapat berbuat apapun.
o0O0o
"Bagaimana perkembangannya?"
"Ia kembali dalam keadaan baik. Beberapa luka juga sudah tampak normal, saat ini masih dalam tahap pemeriksaan. Mungkin besok akan dilanjutkan beberapa tes" jawab wanita itu tanpa melihat siapa yang saat ini bertanya.
"Pastikan bahwa ia menjadi kuat dan jangan biarkan ia mengingat apapun"
Ia menelan ludah, "b..baik" sedikit melirik dokumen yang dibawa atasannya, "saya permisi" pamitnya undur diri sebelum meyakinkan bahwa ia telah cukup 'melihat'.
"Sarin"
Pesan terkirim.o0O0o
Langkahnya terhenti, ia merogoh saku tepat setelah merasa getaran di ponselnya.
"Sarin"
Ia tersentak, "mau apa dia dengan sarin?"
Ia menekan beberapa nomor, "hentikan semua pengiriman dari luar. Bongkar dan cari yang mencurigakan. Akan ku kirimkan beberapa lokasi yang mungkin bisa jadi tempat penyelundupan"
Sesekali ia memijit pelipisnya, mendengarkan ocehan disebrang yang tak kunjung henti. Desahan panjang terdengar, "aku tahu.. berbahaya dengan apa yang kini aku lakukan.. tapi kau juga tahu.. berbahaya kalau aku tak melakukan apapun"
o0O0o
Done!
Aku tepati janjiku buat update..
Maaf kalau mungkin sedikit ga nyambung.Pelan pelan, aku perbaiki.
Naskah ini naskah rumpang sejak awal.Ga jelas tokoh dan ceritanya.
Tapi aku suka. Hehe.Jadi tolong bantu aku buat memperbaiki.
Saran saran kalian sangat aku terima.
Maaf juga ga sebanyak biasanya.
Selanjutnya update juga hanya di 500-700 kata tiap chapter.Oh iya.. aku ga maksa kalian buat like cerita aku.. feel free buat kalian suka atau engga
Tapi maaf.. aku minta kalian buat comment.. bantu aku memperbaiki yang salah.. dan meningkatkan yang benar..
Kalau comment ga sampe 30 .. aku ga mau lanjut minggu depan..
Ehehe😂
Canda ah!See you!
Salam sayang,
Dell.Aila
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK ROSE
ActionBlack Rose. [On Going] Ia tak terlihat namun ia ada di sekitarmu. Mengamatimu. Menunggumu. Memercayainya. "Black Rose. Cara kerjaku simple. Percaya padaku." B.R Amazing cover made by @bellezmr