16

9.9K 458 4
                                    

"Mau dikamar gue atau disini?" Tanya naura kepada ketiga temannya yang sedang berada di ruang tamu naura

"Terserah lo" jawab kia

"Yaudah dikamar gue aja" ucap naura

Mereka bertiga pun mengikuti langkah naura menuju kamar nya

"Keren anjir kamar lu, gua mau" ucap farhan yang kagum melihat kamar naura yang bernuansa merah atau lebih tepat nya arsenal

"Kalo mu baru keren" jawab dion

"Arsenal lah" ucap farhan dan naura bersamaan

"Cie" ledek kia

"Apaan si lo ki" jawab naura datar

Dion, farhan dan kia duduk di karpet samping ranjang naura yang didepannya ada sebuah ps 4

"Ra gue main ya sama dion?" Tanta farhan mengambil stick ps

"Iyaa" jawab naura

"Oiya lo pada mau makan apa?" Tanya naura

"Gausah" jawab dion

"Alah, emang gue gatau tampang tampang kayak lo semua itu tampang orang laper" ucap naura menahan tawa

"Yaudah iyaaa gue nyerah" jawab dion

"Apa aja ra yang penting enak" jawab kia

Tak lama naura kembali ke kamar nya

"Bakso gapapa kan?" Tanya naura

"Gapapa banget" jawab farhan tanpa mengalihkan pandangannya dari layar tv karena farhan dan dion sedang bermain fifa

Naura berjalan ke ranjang nya lalu menyandarkan pundak nya ke tembok samping ranjang nya

"Sini ki" ucap naura

"Oke oke" jawab kia lalu beranjak ke ranjang naura

Tak lama ada seseorang yang mengetuk pintu kamar naura

"Masuk bi" ucap naura

Bi imah pun masuk dengan membawakan alat untuk makan dan minuman fanta

Mereka ber4 pun makan dengan lahap nya
Setelah mereka menghabiskan makanannya mereka berkumpul membentuk lingkaran di karpet naura

Tak ada yang sibuk dengan gadget nya karena semua gadget mereka sudah dikumpulkan di lemari naura

"Oke gue mau cerita" ucap farhan

"Apa?" Tanya dion

"Gue udah putus sama aura" jawab farhan

"kenapa?" Tanya naura

"Gatau, dia yang mutusin gue si terima terima aja" jawab farhan

"Dih lucu" ucap kia

tak ada percakapan diantara mereka ber4 tak seperti biasanya

"Rumah lo sepi banget ra, pada kemana?" Tanya dion memecah keheningan

"Kakak gue kuliah atau lagi ngerjain tugas nya di kampus, nyokap gue kerja" jawab naura datar

"Bokap?" Tanya kia

Sesak, itu yang dirasakan naura setiap kali mendengar kata 'bokap'
'Gue aja gatau bokap gue siapa ki'
Namun naura tak pernah menceritakan tentang masalah ini kepada siapa pun
Dia tak mau memperlihatkan bahwa diri nya lemah dihadapan orang orang

She keep people think that she's the happiest person in the world but they dont know the truth....

Naura hanya diam dan langsung mengalihkan pembicaraan

"Oiya yon, lu seriusan jadi pergi? Jangan pls" ucap naura

'Jangan buat gue berubah pikiran lagi, gue pergi juga buat kebaikan lo ra. Gue bakal ikhlas liat lo sama farhan' batin dion

"Jadi lah ra" jawab dion

"Dion, gue gamau kehilangan sahabat terbaik gue dari kecil yon. Jangan pergi yon, lo tega ninggalin kita?" Ucap farhan
Yap, mungkin farhan lah yang akan merasa sangat kehilangan.

"hahaha lebay lo semua, masih ada skype kan" jawab dion tertawa

Tanpa dion sangka naura memeluk tubuh nya lalu disusul oleh kia dan farhan
'Cukup ra, gue gamau jatuh hati berkali kali sama lo' batin dion

"Jangan lupain kita yon" ucap farhan

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 6

"Pulang yuk?" Ajak kia

"Ayo" jawab dion

"Jangan kapok main kesini yaaa. Byeeeee" teriak naura di depan gerbang nya mengantar temannya keluar rumah nya

"Makasih raaaa" ucap mereka bertiga

--------------

'Besok dion berangkat ke airport jam 10 pagi, jadi kita bisa ikut anter karena besok hari sabtu'

'Oke oke'

'Besok gue jemput lu dulu terus kita kerumah kia'

'Naik apaan?'

'Motor'

'Hah? Bertiga gitu? Mending naik taksi'

'Ya engga lah-_- pake mobil gue lu oon amat si ra-_- ati ati lu kalo di jalan'

'Sialan lo, udah ah'

'Hahaha abisan lu lucu'

Naura memutuskan sambungan telfon dari farhan

'Tumben ni orang nelfon, biasanya free call' batin naura

Second ChancesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang