Pov author
Malam telah menjelang , lindah sedang melamun memikirkan sesuatu tanpa menyadari seseorang telah masuk ke dalam ruangannya
"Ekhemmm"deheman orang itu
"Ehh.. ka.kamu siapa"seru lindah yang baru saja tersadar
"Nama gue , Fandra . Anak ibu yang diruangan ini sore tadi"lindahnya langsung mangut-mangut memgerti
Lama keheningan terjadi diantara mereka hingga sebuah suara keluarr dari mulut fandra.
"Hmm.. gimana keadaan lo ?"tanya nya dingin
"Saya ? Sudah baikkan hanya tangan saya yang masih sakit"jawab lindah sambil tersenyum
"Ooo.."respon fandra DatarPov Lindah
didepan ku sekarang terdapat seorang pria yang begitu tampan dan rupawan ia berkata namanya adalah fandra . Entah kenapa sedari tadi pandanganku tak pernah lepas dari wajahnya . jantungku berdebar sangat kencang sampai-sampai membuat dadaku sesak dan sulit bernafas . Pertama kalinya dalam hidupku dan ini sungguh luar biasa . apa ini ? Entalah aku tak mengerti .
"Ekhemmm.."ia berdehem untuk kedua kalinya , aku jadi berfikir apakah ada masalah dengan tenggorokkanya , sampai harus melakukannya dua kali ?
"Ehemmm..."dan ini ketiga kalinya , sepertinya aku harus bertanya.
"Kau kenapa ?"aku bertanya lalu menatapnya , deg.. perasaan ini lagi
"Kenapa apa ?"nah.. loh kok dia malah balik bertanya
"aa..sudahlah lupakan" ucapku lalu menatap jendela , malam ini begitu indah , banyak bintang-bintang yang menghiasinya dan lagi ada bulan yang menerangi malam . Andai aku sekarang sehat akan ku pastikan sekarang aku akan keluar menikmati anugrah tuhan yang begitu indah.
"Ehmm.. nama lo siapa?"hei.. dia barusan bertanya atau mengitrogasi ?
"ee... siapa ya tadi ?? Aa.. iya nama ku sarah"jawabku setelah berusaha keras mengingatnya
"Kok lo bingung gitu?"iya.. ya mana ada orang yang lupa dengan namanya sendiri tapi , ini kenyataannya aku nggak ingat sama sekali.
"Sebenarnya saya lupa nama saya siapa , sore tadi ibu kamu baru-baru saja memberiku nama baru jadi , aku smpat melupakannya"ku lihat ia sempat berfikir sejenak seperti tersadar akan sesuatu.
"Oo.. nama lo sekarang sarah , berapa umur lo?"tanyanya kembali , duhh... berapa ya ? , kok umur saja aku nggak tau?
"Saya nggak tau"angguknya walau heran tapi , kurasa dia mengerti.Tiba-tiba saja ia melirik jam tangannya lalu berdiri dari duduknya
"Sar.. gue pulang dulu , tadi mama yang suruh gue kesini nanti besok mama datang lagi, gue pulang dulu"pamitnya dengan raut wajah yang sangat-sangat datar tak berekspresi.
Setelahnya aku langsung tidur tanpa memakan makanan yang telah seorang perawat bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny ?
RandomTakdir ? Apa itu takdir ? Aku percaya takdir , takdir yang memisahkan dan takdir pula yang menyatukan . perasaan apa yang harus ku ungkapkan mendengar kata takdir ? Sedihkah ? Senang ? Marah , kesal , atau apa ? Mungkin waktu yang akan menjawab ..