Sick

24 2 0
                                    

"Sarah itu sebenarnya-----
Namun ucapan Bi sum terpotong

"Bi... bibi.."panggil mama Fandra tiba-tiba.

"Iya .. nyonya"sahutnya.
"tolong... suruh Mang supri buat manasin mobil . soalnya saya dan tuan akan pergi".

"baik nyonya... non maaf ya , bibi harus pergi." sarah mengangguk . dia masih penasaran sebenarnya siapa itu Sarah . namun , ia memilih untuk mencoba mengabaikannya dulu . mungkin ini belum waktunya , pikirnya .

***

Fandra masih betah di balkon kamarnya ,ia memandang langit yang sebentar lagi akan mengeluarkan bulir-bulir air . ya , cuaca saat itu sedang mendung dan mungkin tak lama lagi akan hujan , angin saat itu sedang bertiup kencang namun , fandra tak memperdulikan hal itu . saat-saat seperti inilah yang dia tunggu untuk mengurangi stresnya , terlalu banyak masalah yang di dapatkannya di kantor belum lagi perihal pernikahannya yang akan terlaksana beberapa bulan lagi .

I know what you're thinking
I've been there before
So think of the time
The time we spent laughing away
So think of the times at home

terdengar lagu Favorite dari Band yang dia sukai dari Handphonenya yang menandakan adanya panggilan masuk .

"Hallo..."

"Hallo Fan ... ini mama"ucap seseorang dari sebelah sana , fandra pun segera mengechek nama yang tertera di layar Hpnya , dan benar saja itu adalah mamanya

"iya.. ma ada apa ?"

"Ndra... kamu cepat ke bandara yaa... sekalian ambilin berkas mama di kamar , soalnya hari ini juga ternyata mama dan papa harus berangkat ke Singapur".

"oke.. ma, ciri-ciri berkasnya kayak gimana ?"tanya fandra sambil berjalan ke kamar mamanya di lantai bawah .

"kalau tidak salah ada di laci meja rias mama , yang map warna merah dan di map itu tertulis nama papa kamu" sesampainya disana ia langsung mencari keberadaan berkas itu dan ...

"aahh.. Dapat"gumamnya.

"ma.. udah dapat , tunggu 15 menit lagi fandra sampai".

"iya.. hati-hati ya Fan.. kayaknya sedikit lagi hujan , bawa payung!"

"iya.. ma" .

Fandra pun langsung mengakhiri perbincangan itu dan buru-buru mengambil kunci mobil di kamarnya , ia melewati Sarah yang kebingungan melihatnya .

"mau kemana Fan ?"tanya Sarah , namun Fandra tidak menjawab . ia segera memasuki mobilnya kemudian langsung melesat ke bandara dan melupakan payung .

ia tidak mengindahkan perintah mamanya , karena nyatanya ia membawa mobil dengan sangat cepat sehingga beberapa kali pengendara yang lain harus membunyikan klaksonnya .

Sekarang Fandra telah sampai di parkiran dan benar dugaan mamanya sesampainya disana hujan yang cukup deras itu turun . Fandra baru sadar ia lupa membawa payung , namun yang terpenting sekarang bagaimana caranya agar berkasnya mamanya selamat . ia mencoba berfikir sejenak lalu teringat beberapa saat lalu ia membeli beberapa Snack .

"pakai itu aja.."ia pun langsung membuka laci Dashboardnya dan memperlihatkan beberapa snack di dalam plastik . ia segere mengeluarkan snack-snack itu lalu , mengambil plastiknya . setelah menyimpan Berkas itu dalam plastik ia bersiap untuk dan turun tak lupa untuk mengunci mobilnya .

Jarak antara parkiran dan tempat mamanya menunggu cukup jauh sehingga bajunya sudah basah akibat hujan yang begitu deras . sesampai di dalam gedung ia mencari keberadaan orangtuanya di dekat ruang keberangkatan .

Destiny ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang