Sarah ?

31 5 0
                                    

"SARAAAHHHHHH !!"

teriak fandra yang tiba-tiba terbangun dari tidurnya.

"Hosshh...hosshhh... sarah ?"ucapnya lirih , tiba-tiba ia teringat gadis di masa lalu nya itu .

Tokk...tokk...tok...

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya.

"Masuk"serunya dari dalam .

Orang itu pun masuk dengan raut wajah yang khawatir.

"ada apa?"

Fandra mengernyit 'apa maksud gadis itu'batinnya.

"Maksud lo ?"

"Tadi kamu meneriakkan namaku"ucap Sarah polos . Seketika fandra langsung sadar dan merubah wajahnya menjadi dingin.

"oooo... itu bukan apa-apa , mending lo keluar dari kamar gue,sekarang!"ketusnya.

Sarah mengangguk mengerti dengan perintah Fandra.

Gadis itu keluar dengan wajah bingung 'perasaan tadi dia teriak nama sarah'pikirnya.

"mungkin bukan aku kali yaa?? aa.. sudahlah".

Sarah kembali ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuh serta pikirannya yang akhir-akhir ini kacau.

***

Pagi hari menjelang , sarah telah bangun dari tidurnya ia merasa lebih fresh dari kemarin . Ia terdiam sejenak lalu mengambil handuk untuk segera mandi .

Tak butuh waktu lama ia pun keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang lengkap ia bersiap ke bawah untuk membantu bi sum menyiapkan makanan.

"Bibi ..."panggil nya sambil tersenyum.
"Eehh.. non sarah ngagetin bibi ajah".
"Maaf ya bi".
"Iya... non ngapain kesini?".
"Mau bantu bibi".
"Owalahhh nggak usah , mending non bantu bibi buat manggil mas fandra".
"Ok bi".

Sarah pun pergi menuju kamar fandra yang terletak di samping kamarnya itu.

Tokk...tokkk..tokk...

Tidak ada respon.

Tokk...tokk..tokk
Tok..tok...tok..

"Draa.. kamu ada di dalam"teriak sarah dari luar.

"Fan.. fandra??".

'Kok nggak ada respon , apa mungkin dia udah pergi ke kantor?'batinnya. Ia pun berinisiatif untuk membuka pintu kamar fandra.

Cklekk...

"fan .. fandra"panggilnya pelan sambil melusuri setiap tempat di kamar fandra.

Sarah tak menemukan tanda-tanda adanya fandra ia pun memutuskan untuk keluar , namun aksinya itu terhenti ketika mendengar suara pintu kamar mandi terbuka.

krekkk..

Sarah langsung menolehkan kepalanya ke pintu itu bersamaan dengan keluarnya fandra dari sana.

"....".

1 menit , 2 menit

Masih belum ada respon dari keduanya , lalu...

"AAAAAA...hmbpttttt"teriak Sarah tertahan karena mulutnya di bekap oleh fandra.

"ehhh... berisik banget sih lo , nanti bibi ngira macem-macem"kesal Fandra masih membekap mulut sarah.

"Hmmmpttt..".

"Apaan sih lo ngomong nggak jelas".

"Hmmmbbpttt...".
Seketika fandra tersadar dengan tangan lancangnya.

"maaf.. maaf lagian lo sih pake masuk nggak bilang-bilang"ucapnya enteng

"haahh..haaahh.. sebelumnya maaf ya dra , tadi saya sudah mencoba mengetuk pintu kamu tapi , kamu nggak denger , jadi saya langsung masuk"katanya dengan nafas yang sedikit tersenggal.

"Oooo...".

Setelah obrolan yang singkat itu suasana kembali sunyi. Fandra melihat ke arah sarah . Ia heran dengan wajah perempuan itu yang telah berubah jadi merah serta tangannya yang menutup mata.

"Napa lo ?"tanyanya dingin.

"Ehh.. iitu.. baju".

mata fandra terbelalak . 'Ini hal memalukan kedua yang gue perbuat'batinnya

"Ehh... kenapa lo nggak bilang , yaudah lo keluar gue mau ganti baju"usirnya , sarah segera mengangguk cepat dan segera pergi.

saat sampai di bawah sarah sangat terkejut dengan kedatangan 2 orang yang belum lama pergi ke singapur itu.

"Tante nia.. om sandi"ucap tak percaya.

"Hai sarah , ayo duduk kita sarapan dulu"ajak mama fandra , sarah hanya mengangguk ia masih tidak percaya dengan kehadiran mereka.

"Sar... sua..eh maksudnya calon suami mu dimana?"goda papa fandra kepadanya.

'DEG..calon suami'

"Papa ini jangan godain sarah gitu dong"ucap mama fandra sambil mengerling ke arah sarah.

"Hmm... itu ..anu om .. fandranya--
Ucapnya terpotong

"Aku disini pa"sahut fandra di samping sarah.

"Oo... anak papa, ayo duduk kita sarapan dulu".

setelah 30 menit berlalu ,Akhirnya acara sarapan itu pun selesai .mama Fandra segera angkat bicara.

"Fan .. sar , sebenarnya papa dan mama kesini hanya mau ambil berkas , jadi besok kami akan kembali untuk itu pernikahan kalian belum bisa terlaksana , nanti kalau masalah disana sudah beres baru papa dan mama akan kembali untuk melangsungkan pernikahan kalian".

Senyum di wajah fandra langsung mengembang. 'lamain aja ma.. biar nggak usah nikah sekalian'batinnya senang.

"Iya ma/tan..."seru keduanya .

****

sekarang pukul 15.30 sore , sarah berniat turun ke bawah untuk minum setelah membaca buku seharian , namun baru selangkah ia mendengar suara gaduh di kamar fandra.

"Ma.. mama jangan bercanda, deh".

"Mama nggak bercanda fan , ini yang terbaik untuk kamu".

"Nggak , mama nggak tau sarah itu sangat berharga untuk aku".

"Ini sudah lama sejak saat itu ,Dan kamu masih memikirkannya . Fandra.. mama mohon sama kamu, lagian kamu juga harus bertanggung jawab atas perbuatanmu".

"Perbuatan apa sih ma , ngga ada apa-apa antara aku dengan perempuan itu".

"Nggak ada alasan , mama sudah memutuskan dan ini tidak bisa di ganggu gugat".

"ARGGGHHH....".

Sarah yang menguping pembicaraan itu segera turun ke bawah untuk menanyakan sesuatu pada bi sum.

Pov Lindah

Sebernarnya siapa yang di maksud tante nia dan fandra. Sarah ? Ku pikir ini bukan aku , aku merasa seperti ada sesuatu dengan nama itu.

'Bi sum' ya , aku harus menanyakannya.

"Bi...bi..bibi"panggil Sara tergesa-gesa.

"Ada apa non?"tanya bi sum heran.

"Bibi kenal nggak dengan sarah".

Wajah bi sum seketika langsung memucat.

"Hmm... sarah itu bukannya namanya non ya.. non Sarah iya kan?"kata bi sum sedikit panik.

"Bi jangan bohong ya , ayo bi kasih tau aku!".

"Sarah..itu sebenarnya....







Destiny ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang