what Happen ?

24 5 0
                                    

Pov Fandra

"Mas fandraa ..!!"teriak bi sum

Aku segera menghampirinya . Sesampainya disana yang kulihat adalah gadis itu--Sarah pingsan di pangkuan bi sum entah apa yang telah terjadi padanya.

"Ada apa bi?"tanyaku sedikit khawatir
"Mas.. non sarah kepalanya sakit , kasian mas"kata Bi sum dengan air mata yang telah menetes.

"Yaudah ... kita bawa ke kamar bi".

setelah sampai di kamarnya aku menyuruh bi Sum untuk membuatkannya bubur dan Susu .

"Lo nyusahin mulu kerjanya , baru juga dua hari tinggal disini udah begini gimana sebulan , setahun , atau selamanya .. argghhh".

entah apa yang kurasakan sekarang ? Kesal atau mungkin juga khawatir . Khawatir ? Mungkin..mungkin tidak soal itu . kurasa ini hanya rasa empati antara sesama .

Tokk..tok..

"Masuk bi".

Bi sum pun masuk dengan nampan yang berisi bubur , susu serta Vitamin untuk sarah.

"Makasih bi".

Bi sum pun mengangguk lalu tersenyum .

Belum lama bi sum pergi Sarah pun bangun sambil memegang kepalanya yang sakit.

"Heh.. udah bangun lo"sentakku , ia tidak peduli dan terus-menerus memegang kepalanya yang sakit.

"Kenapa lo ? ada yang sakit ?"tanyaku dengan pertanyaan yang bodoh , tentu kepalanya yang sakit fandra .

"Nggak apa-apa , maaf sudah menyusahkan"ucapnya sambil menunduk.

"Iya lo emang nyusahin , untung lo nyadar"kataku , ia semakin menundukan kepalanya.

"Udahlah nggak usah sok renungan , ini makan aja makanan lo habis itu minum susu terus minum tuh vitamin , gue nggak mau ya kalau nyokap bokap gue datang lo sakit entar gue disangka yang buat lo sakit, gue pergi dulu kalau ada apa-apa panggil aja gue".

Ia pun mengangguk paham .

***

Pov Lindah

Kali ini hal apa lagi yang ku buat ? Pingsan di dapur ? Sungguh memalukan kau sarah . Sudah berapa banyak hutang budi mu pada keluarga yang bahkan belum mengenalmu genap satu bulan ini.

Fandra dan fandra .. lagi-lagi dia , sudah berapa kali aku menyusahkannya ya ?? setiap hari sifat dinginnya makin menjadi - jadi , bagaimana hari-hari setelah kami menikah nanti akankah membaik atau malah sebaliknya ? Aku berharap takdir berkata baik kepadaku .

"SARAHHHH....!!!!"

Kayaknya itu suara fandra ,ehh..bukannya aku yang seharusnya memanggilnya lah malah dia yang panggil . Kok bingung ya ?

"Ada apa Dra..."ucapku setelah berhasil meraih ganggang pintu kamarku

"Mama nelpon , katanya mau bicara"teriaknya lagi

'Mamanya fandra ? Sepertinya penting'batinku ,aku pun sesegera mungkin menuruni tangga namun sial di tangga terakhir badanku tidak seimbang , aku pun menutup mataku pasrah dengan hal yang terjadi selanjutnya .

1menit... 2menit...

kenapa tidak jatuh , malah melayang begini aku pun memberanikan diri membuka mata .

Namun apa yang ku dapat...

Wajah fandra yang sangat dekat dengaku sekarang . Matanya yang coklat itu selalu terlihat dingin namun memikat . Memikat ??

"HUAAAAAAAAAAAAAAAA.."

BRUKKK...

"Awww...shh.."ringisku , ini sangat sakit jatuh dari tangga tertimpa dia pula , how poor i am , aku pun menolehkan wajahku mencoba menyuruhnya untuk bangkit . Tapi nyatanya ..

Aku Terpaku ....
bukan .. bukan , bukan karena melihat wajahnya tapi , ada sesuatu yang asing yang menempel sempurna di bibirku.

Air mata tak bisa ku bendung lagi dari pelupuk mataku , ku mohon hentikan.

"Mas fan... ya allah mas non , apa yang kalian lakukan"teriak bi sum kaget , fandra refleks langsung menjauhkan tubuhnya dari ku .

"ini tidak seperti yang bibi lihat"kata Fandra mencoba menjelaskan aku hanya terdiam mencerna apa hal yang barusan terjadi.

"Mas... non... bibi kayaknya harus bilang sama tuan dan nyonya"ucap bi sum menyesal . aku menatap bi sum dengan pandangan memohon 'jangan bi , ku mohon jangan'batinku

"Ja..j..a..".
Mulut ini tiba-tiba terasa kaku , sekelebat bayangan tiba-tiba terputar-putar di otakku .

"bibi mau siram tanaman dulu , permisi mas.. non"ucap Bi sum sopan . Setelahnya Fandra pun menyusul pergi , dan tinggalah aku disini.

Destiny ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang