His Bride? Maybe.

6 3 0
                                    


Flashback

"dokter..  Dokter sebentar lagi korban yang menjadi kecelakaan mobil bu Rania akan sampai"ujar Seorang suster dengan paniknya.

"ya, cepat siapkan ruangannya, kemungkinan 5 menit lagi . Beritahu seluruh perawat"perintah tegas dari dokter itu,  ia telah bersiap.

Brmm.. Brmmm..

Mobil Mewah berwarna putih itu telah sampai,  ia memanggil semua perawat untuk mengambil bed stretcher.

"tolong.. Tolong..  Ayo cepat"teriak Ibu itu panik,  semua perawat pun datang dengan bed stretcher lalu mendorongnya ke ruang UGD.

Dokter itu sempat tertegun melihat korban yang ditabrak oleh pemilik rumah sakit tempatnya bekerja.  Seakan tersadar dia buru-buru masuk.

Setelah beberapa jam berlalu dia keluar.

"dokter Axa bagaimana keadaannya dok? "tanya ibu itu langsung tanpa membiarkan sang dokter menghela nafas sejenak.

Karena tidak ingin wanita yang sudah dianggap keluarganya itu terus bertanya dan cemas, ia pun menjawab. Setelah dilihatnya wanita itu tenang ia pun pamit.

Sesampainya di ruangannya.

"huhh.. Lindah..  Bagaimana ini bisa,terjadi. Sudah ku bilang biar aku yang menjemputmu".

Dokter muda yang bernama axa itu menenggelamkan wajahnya diantara kedua tangannya.  Ia cukup stres dengan apa yang menimpa gadis yang sebentar lagi menjadi istrinya itu.

Ia tiba-tiba duduk tegak,  seperti mengingat sesuatu, "astagfirullah aku lupa memberi tahu pak Bima".

Diambilnya hp lalu menghubungi pria yang disebutkannya tadi.

Tutt.. Tutt.. Tut..

'halo, ada apa axa'jawab orang diseberang sana dengan suara yang tenang seperti biasanya.

'hmm.. Pak, lindah kecelakaan pak'ucapnya to the point tanpa basa-basi

'APAAAAA'.
Dokter itu menunduk walau ia tahu bahwa lawan bicaranya tidak mungkin melihatnya.

'maaf pak'.

'baiklah saya akan segera ke indonesia'.

'tidak perlu pak,  saya yang akan memantaunya. Saya berjanji pak.  Yang menabrak juga adalah seseorang yang telah lama bapak kenal.  Bu Rania pemilik rumah sakit ini sekaligus istri dari rekan kerja bapak'.

'tapi,  dia keponakan saya'.

'iya pak,  sebagai permohonan maaf saya pak'.

'baiklah.  Pastikan dia sembuh total Axa. Saya tidak ingin dikecewakan lagi'.

'baiklah pak saya berjanji'.

Sambungan itu pun terputus.

"haa...  Ya tuhan semoga Lindah baik-baik saja, sebab aku hanyalah seorang dokter yang ditugaskan sebagai perantara".

dia pun keluar memilih untuk menenangkan diri.

Flashback off

"axa.. "
"Axaa..! "
"Axatria!! ".

Dokter itu tersadar setelah 3 kali pemanggilan.

"ia ada apa pak Bima?? "tanya Axa, dengan mimik wajah yang cukup serius membuat Bima tergelak.

"haha serius bet dah lo, biasa aja kalii.. Gue mah kemari mau bicarain itu tanggal pernikahan lo. Soalnya kemarin waktu gue ketemu kakak lo katanya langsung tanya aja sama orangnya"kata Bima mengganti intonasi serta gaya bicaranya seperti mereka telah berteman dekat.

Destiny ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang