Homecoming

16 3 0
                                    

Beberapa saat lalu ketika Mendengar kabar sakit anaknya .orangtua Fandra memutuskan untuk segera kembali ke indonesia , kebetulan bisnisnya yang di singapura telah kembali lancar .sehingga tak ada yang perlu dikhawatirkan saat mereka pulang ke indonesia .

"Fandra.... fandra sayang!!"panggil mamanya yang baru saja tiba di rumah . Fandra yang mendengar suara sang ibu pun langsung memanggil sarah untuk membopongnya ke bawah .

"ia... Ma"sahutnya dengan senyum yang merekah , Sarah pun segera mendudukan Fandra di sofa .

"Kamu pasti sakit gara-gara waktu itu yaa..."kata mamanya yang berjalan ke arahnya dengan raut wajah sedih.

"Nggak kok ma. Oo.. iya mama dan papa pulang ke indo bukan karena dengar aku sakitkan ?".

"Nggak sayang , kemarin kebetulan bisnis papa disana sudah kembali normal . Mama juga nggak nyangka bakal secepat itu , ceritanya kami ingin satu atau dua hari stay disana sekaligus liburan tapi , waktu denger kamu sakit mama langsung suruh papa buat pesan tiket kemari"terang mamanya yang telah duduk di sampingnya . Fandra mengangguk mengerti

"Hmm.. jadi gimana nak kondisi kamu ? Sudah lebih baik?" kali ini papanyalah yang bertanya dengan aura kebapakan yang sangat kuat.

"Iya pa... , cuma agak pening aja"jawab Fandra.

"baguslah . Jadi karena papa dan mama sudah disini . tanggal berapa kamu mau pernikahannya dilaksanakan?".

'Deg'

Pertanyaan tegas dari papanya itu membuat dia juga sarah yang sedang mengantarkan minuman bungkam .

"Iya , jadi kapan kamu maunya"timpal mamanya dengan semangat .

"Hmm... enggg.. anu ma , bisa tidak pernikahannya diundur"kata Fandra dengan hati-hati .

Orangtuanya tampak berfikir sejenak setelah keduanya eye contact , mereka akhirnya mengangguk .

"Iya tidak apa-apa nak . papa tahu kamu mau benar-benar pulih saat pernikahan nanti"setuju papanya , membuat fandra dan sarah bernafas lega

"Mama juga setuju kok , tapi diundur berapa lama dra?"tanya Mamanya

Fandra dan sarah saling menatap lalu menjawab dengan kompak,"sebulan".

Ekspresi terkejut begitu saja terlukis di wajah orangtuanya . Jelas saja satu bulan adalah waktu yang terlalu lama.

"Tidak , jangan sebulan dong fan"melas mamanya tidak terima

"Tapi , gimana ya ma . Sarah dan aku mau nya satu bulan ma. Biar lebih siap . mama sama papa kasih waktu buat aku sama sarah untuk saling mengenal. Biar kita gak kaget kalau udah sama-sama". Walau sempat tidak terima , tapi setelah mendengar alasan anaknya orangtua fandra pun memilih untuk mengalah kali ini .

"Baiklah . Satu bulan gak lebih"ujar papanya , menatap keduanya tajam.

"Iya.."jawab keduanya mantap.

***

Keesokan harinya sarah sudah bangun pagi-pagi sekali . Ia berniat untuk jogging sambil menikmati udara sejuk yang disuguhkan oleh alam .

Di jalan banyak hal yang baru dilihatnya , mulai dari taman dekat rumah fandra , patung atau lebih tepatnya tugu selamat datang , dan banyaknya aneka bunga yang di tanam di perumahan itu . Sarah baru menyadari dan juga membenarkan apa yang dikatakan bi sum jikalau perumahan di kompleks ini sangatlah besar dan luas buktinya saja, baru sekali putaran ia telah merasakan pegal yang luar biasa di kakinya . Kompleks ini terlalu elit , pikirnya .

Setelah merasa peluh yang telah banyak keluar dari tubuhnya sarah pun kembali ke rumahnya , hmm.. maksudnya ke rumah fandra atau lebih tepatnya rumah orangtua fandra .

Destiny ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang