15

301K 11.1K 119
                                    

"Lo juga pagi-pagi udah marah-marah ke gue. Gaboleh gitu, tar lo bisa suka sama gue" goda Deka.

Neta mendengus kesal. Dia harus bersabar menghadapi sosok Deka di sekolah ini. "Najis amat gue suka sama lo"

♥♥♥♥♥

"Lo kata gue tai pake ngatain najis segala?" Deka suka pada Neta. Dia ingin selalu bersama Neta. Mengganggunya adalah hal yang menyenangkan bagi Deka.

"Hm, lo lebih dari itu sebenernya."

"Untung lo cantik"

"Gue tau gue cantik," satu ide muncul di kepala Neta. Dia harus memanfaatkan Deka. Dia bosan di kelas.

"Dek, lo suka kan sama gue?" pertanyaan itu membuat Deka tertegun. Gugup. Itu yang di rasakan Deka. Dia bingung harus jujur atau berbohong pada Neta.

"Em-menurut lo?"

"Tck. Ah kelamaan, lo mau ga bantuin gue?"

"Apa?"

"Bantuin gue buat kabur dari sekolah"

"Lo gila? Gak. Gue gamau."

"Yaudah, lo gaboleh deket sama gue lagi" Neta membelakangi Deka sambil bersidekap. Tersenyum miring. Neta tau bahwa Deka tidak akan mau di suruh kabur dari sekolah.

"Shh. Serah lo ah"

"Mumpung gue lagi baik hati nih ya karena lo mau nolongin gue. Lo boleh ikut sama gue deh"

"Kemana?"

"Udah, nanti juga lo tau. Ayo cepetan ikut gue ke belakang sekolah. Biasa jam segini di sana sepi"

Neta berjalan menuju belakang sekolah bersama Deka. Deka sebenarnya takut jika harus bolos sekolah. Maklum karena Deka anak baik-baik. Deka melihat dinding yang tinggi di depannya dan menoleh ke Neta.

"Kita kabur lewat sini?" tanya Deka.

"Yaiyalah. Lo mau lewat gerbang? Yang ada malah nanti kita di hukum. Udah cepet manjat dan tolongin gue."

"Bego ih. Gue gabisa manjat"

"Lo jadi cowok terlalu polos sih Dek. Coba kek sekali-kali lo bandel gitu elah"

"Berisik lo"

"Tunggu sini. Gue nyari tangga dulu"

Neta mencari tangga di taman sekolah dan membawanya ke belakang sekolah. "Nih lo pegangin. Gue duluan yang naik ke atas"

"DEKA PEGANGIN BEGO DIH!" teriak Neta saat sudah sampai di tengah-tengah tangga.

"Galak amat sih jadi cewek"

****

Neta sudah keluar dari wilayah sekolah, sekarang tinggal Deka. Tapi masalahnya Deka gak mau lompat dari dinding yang tingginya hampir 2 meter lebih.

"Net, ini gue gimana?" tanya Deka yang masih berada di atas dinding.

"Lompat bego! Lo gak bakal mati. Cepet lompat atau lo gue tinggal disini biar ketauan guru, terus di hukum." ucap Neta sambil bertolak pinggang.

Deka duduk diatas tembok, "Jangan gitu dong, gue cuma bingung turunnya gimana."

Neta mendekat ke tembok, "Lama lo ah!" ucapnya sambil menarik kaki Deka yang bergelantungan.

"Anjir goblok," ucap Deka lalu jatuh dan menindih tubuh Neta dengan tidak elitnya.

Yap, Deka menindih badan Neta yang terbilang imut. Dada Deka tepat di depan muka Neta. "Minggir bego, lo berat!"

Deka lalu menyingkir dan berdiri. "Lagian lo ngapain narik gitu, gue 'kan belom siap."

"Kelamaan abisnya, ya ampun baju gue kotor gila. Sumpah lo berat banget, makan daging gajah apa gimana?" ucap Neta sambil berdiri. Dia menepuk-nepuk bajunya yang kotor.

"Ya udah, ayo cabut lah." ucap Deka mengambil tasnya yang sudah di lempar duluan.

*****

"Masih sakit?" ucap Arza.

Shila tersenyum, lalu menggeleng. "Udah mendingan kok."

Tiba-tiba pintu kamar tempat Shila di rawat terbuka, dan menampilkan dua orang yang sedang cengengesan.

"HAI SHILA!!" ucap Neta lalu menghampiri Shila.

"Bacot anjir, lo lagi di rumah sakit bukan di sekolah." ucap Shila.

"Yaudah deh. Lo sakit apaan sih?" tanya Neta.

"Tadi gue pingsan, terus Kak Arza sama Mama gue bawa gue kerumah sakit. Kayaknya gue kebanyakan pikiran deh," ucap Shila lesu.

"Uhh, sini aku peluk kamu Shil. Biar gak pusing lagi." ucap Neta lalu memeluk Shila dengan lebaynya.

"Alay anjir," ucap Shila sambil terkekeh.

Shila melirik ke belakang Neta. Ternyata dia datang bersama Deka. Shila tau, Deka terpaksa ke rumah sakit karena di paksa oleh Neta. Senyum Shila mengembang.

"Ngapain lo senyum-senyum?" tanya Neta saat Shila senyum-senyum ga jelas.

"Pj kali Net" ucap Shila sambil menaik-turunkan alisnya. Neta yang tau maksud Shila pun melihat ke belakang. Ternyata, Deka sedang memperhatikan Neta tidak berkedip.

"Pj sama siapa? Dia? Dih ogah. Mending gue pacaran sama kambing daripada sama nih curut" ucap Neta sambil menunjuk ke arah Deka. Deka cemberut.

"Curut? Gue manusia kali Net. Kali-kali anggep gue gitu jadi pacar lo" Deka mengerucutkan bibirnya.

"Sejak kapan lo nembak gue? Pede banget lo mau gue anggep pacar"

"Kalian berisik banget sih! Ini rumah sakit bukan sekolah! Kalo kalian mau berantem, mending keluar deh" bentak Kak Arza pada Neta dan Deka. Keduanya diam. Shila tertawa terbahak-bahak.

"Ketawain aja terus. Ketawain. Hayati lelah selalu di sakiti terus"

"Najis. Alay lo"

*****

Alvaro sudah berkali-kali menghubungi Shila tapi tetap tidak bisa. Dia benar-benar khawatir pada Shila. Alvaro mendengar dari teman-temannya, kalau Shila sedang sakit. Alvaro sangat mencemaskannya. Dia beberapa kali berjalan mondar-mandir sambil memutar-mutarkan ponselnya.

"Shil, sebenernya lo sakit apa sih? Plis kek angkat telpon gue. Lo bikin gue khawatir tau ga" gumam Alvaro di dalam kelas. Tiba-tiba, datang Shella. Alvaro makin frustasi. Dia lelah menghadapi Shella. Shella benar-benar ingin menghancurkan hubungannya dengan Shila.

"Hai Alvaro" ucap Shella masuk ke dalam kelas Alvaro sambil memilin rambutnya.

"Ngapain lo kesini," ucap Alvaro dingin. Alvaro memang mencintai Shella. Tapi itu dulu. Shella ternyata hanya mempermainkannya.

"Nemenin lo" jawab Shella enteng.

"Gue gak butuh di temenin sama lo"

"Gue tau, lo pasti mikirin Shila kan? Udahlah Al, ngapain sih lo masih mikirin Shila," ucap Shella terang-terangan.

"Berisik lo. Mendingan lo keluar sekarang atau gue bakal berbuat kasar sama lo!"

"Coba aja kalo bisa Al, palingan nanti gue bikin Shila mampus" ucapnya sambil tersenyum miring.

"Berani lo ngelakuin itu, gue jamin besok tinggal nama!" Alvaro keluar kelas. Dia malas bertengkar lebih lama lagi. Shella tersenyum penuh kemenangan.

"Liat aja Al, apa yang bakal nanti gue lakuin ke Shila"

Friday, 22 January 2016.

Gue update cepet kan ya? Plis dong kasih gue komentar. Gue butuh saran dan kritik dari kalian:( makasih yang udah ngevote sama komen ya! Gue menghargai kalian:)

-AuliaRL❤

Bad Girl [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang