Don't disturb me!

48.4K 1.8K 24
                                    

"Cal..!!" sapa key semangat saat dilihatnya Cal memasuki kelas.
Tapi Cal, melirik saja tidak. Karena Cal tau suara siapa itu. Cal sibuk memainkan handphone nya

"Ish Cal, dipanggil juga!" Key cemberut sambil menghampiri Cal. Tapi tiba tiba dia tersenyum lebar saat mengingat ini hari apa.

"Cal, ntar siang berangkat latihan basket kan?"

"Gak." jawab Cal singkat

Key mengerutkan dahinya bingung. Setaunya Cal adalah anggota tim basket yang paling rajin.

"Kenapa?"

"Lo. Kalo lo ada, jangan harap ada gue di lapangan" jawab Cal dingin tanpa menatap Key.

Key terdiam. Dia sibuk menata hatinya agar tidak terlalu sesak.
"Ini kan udah biasa Key. Tenang.." batinnya.

Key cepat cepat tersenyum lagi.
"Lah kenapa gitu? Bukannya kalo ada gue, lo malah tambah semangat ya Cal?" goda Key, yang langsung mendapat tatapan tajam dari Cal.

Key kembali terdiam. Asal tau saja, meskipun sudah beribu kali mendapat tatapan itu, Key tetap merasa bahwa tatapan Cal sangat mengintimidasi.

Cal langsung berjalan ke tempat duduknya. Sedangkan Key masih saja diam seperti patung.

"Hah! Kapan sih lo gak ganggu gue!" dumel Cal.

Saat Key tersadar, Key lalu ikut duduk ditempat duduknya tepat di depan Cal. Key masih sempat tersenyum ke arah Cal tepat saat Cal menatapnya. Tapi tentu saja senyuman itu tidak dibalas Cal. Mungkin takkan pernah.

"Key! Tumben lo berangkat pagi!" sapa Dinda, sahabatnya Key. Dinda berteriak begitu sampai di kelas.

"Yee, kurang ajar lo! Gue mah emang anak rajin. Gue belum pernah telat tau!" seru key tidak terima

"Oh, gue tau kenapa lo rajin berangkat pagi" bisik dinda sambil melirik Cal dibelakang. Key tersenyum lebar.

Tapi senyum itu malah membuat Dinda terkejut. Bagaimana bisa Key masih tersenyum? Ya, Dinda tau semuanya. Key yg mencintai Cal. Kadang dia merasa semua ini tidak adil. sahabatnya, Key adalah gadis yang baik dan ceria. Kenapa harus mencintai cowok yang sangat membenci dirinya?

Dinda lalu memeluk Key sekilas memberi semangat, membuat Key menghela napas sejenak. Melepaskan bebannya.

•••

"Cal, boleh nitip ini gak ke dion. Lo mau ke kelasnya kan?" tanya Tania saat istirahat pertama.

" eh, iyaa. Ntar gue kasih ke dia."
Jawab Cal sambil tersenyum.
"Thanks Cal"
"Weits, uang transportnya!" jawab Cal sambil mengulurkan tangannya pada Tania.
"Dasar lo! Ntar deh gue traktir es teh waktu latian basket!"
"Wah, beneran ya? Kalo gini kan gue semangat latihan!" jawab Cal cengengesan. Tania hanya geleng geleng kepala. Sedangkan Key yang mendengar hal itu langsung memerhatikan Cal dan Tania.

" Ke Tania dia bisa ketawa gitu, kenapa ke gue dia sinis banget? " batin Key.

Lalu Key bangkit dari duduknya dan menghampiri Cal dan Tania. Seketika wajah Cal langsung datar.

"Emm, sorry ganggu. Mau nanya nih, latihan basketnya hari ini pake seragam yang mana ya?" tanya Key.

Tania diam menunggu Cal menjawab. Karena menurutnya Key bertanya pada Cal, karena Key berbicara sambil menatap Cal. Tetapi beberapa detik berlalu Cal tak menjawab juga.

"Seragam yang putih Key" jawab Tania pada akhirnya.

"Traktirnya besok aja deh Tan, gue siang ini gak berangkat latihan" ucap Cal dingin sambil berjalan keluar kelas. Tania hanya mengangguk.

My Love, Mr. SarcasticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang