Jealous huh?!

20.2K 1.3K 4
                                    

Key dan Dinda sedang berlari kecil. Yaps, Dinda berhasil membujuk Key untuk jogging. Mereka berlari sambil bercerita panjang. Tapi lama kelamaan Dinda meninggalkan Key karena Key sangat lambat, mengingat kakinya sakit.

Key duduk di sebuah bangku. Dia kesal sekali pada Dinda. Apa sebaiknya dia pulang saja ya?

Saat hendak pulang, Dia melihat Cal agak jauh disana. Key dengan semangat 45 menghampiri Cal.

"Cal.. Cal.. Tungguin.." teriak Key membuat Cal membalikkan badannya.

Cal mengerinyit saat melihat Key berlari ke arahnya
" apa kakinya sudah sembuh? "

BUGG

Cal melihat Key terjatuh. Cal lalu menghampiri Key dan membantu Key berdiri.

"Gak usah lari bisa kan?" sindir Cal

Key malah cengengesan, tidak menyangka kalau Cal membantunya.

"Cal, kesini sama siapa?"

"Sendiri" jawab Cal tanpa mau melihat Key

"Ish, keliatan jomblo banget sih" canda Key

Cal hanya diam.

"Jogging bareng gue yuk Cal" ajak Key

"Yang ada gue bukan jogging, tapi ngurusin kaki lo" sindir Cal

Key nyengir lebar.

"Ah, udah gak usah peduliin kaki gue." jawab Key melambai lambaikan tangannya lalu mulai berlari

Cal juga ikut berlari. Mereka berlari sambil berbincang. Sebenarnya bukan berbincang sih, karena hanya Key yang berbicara.

"Aaa.." BUGG

Tiba tiba Key terpeleset dan jatuh. Tapi ekspresi nya sangat aneh.
Itu membuat bibir Cal berkedut menahan tawa.

"Lo hobi nya jatoh ya?" tanya Cal yang sudah berdiri di depan Key

"Ish, mana ada hobi jatoh? Ini kepeleset tau" jawab Key cemberut membuat Cal menahan tawanya agar tidak lepas.

"Key.."

Key seketika menoleh dan mendapati Dimas yang sedang berlari menghampiri nya.

"Eh, Dim" jawab Key

"Lu ngapain duduk ditengah jalan gitu?" tanya Dimas sambil tersenyum geli.

"Siapa coba yang duduk, ini gue abis jatoh tau" rajuk Key.

Dimas tertawa terbahak, lalu membantu Key berdiri.

Cal hanya diam memperhatikan mereka berdua

"Tiap nih orang berdua udah ketemu, pasti lupa sekitar" batin Cal yang merasa dicuekkin

Cal tersadar saat Key menarik tangannya untuk mengikutinya. Key ditarik Dimas. Sepertinya ke tukang siomay di sana.

•••

Key tersenyum sendiri saat mengingat hal tadi. Dia bersyukur tadi mau ikut Dinda jogging. Ngomong ngomong, Dinda tadi sudah sms Key dan bilang bahwa dia langsung pulang kerumah.

" Mah, si Key kesambet hantu jogging deh kayaknya" ucap Dicky

"Ish, biarin. Itu tuh senyum jatuh cinta tau. Lagian mana ada hantu jogging?" jawab Mamanya

Dicky terdiam saat mengingat adiknya sedang menyukai seseorang. Calvin Zerar. Dicky memang mengenal Calvin. Calvin adalah salah satu anggota klub motor yang diikuti Dicky.

Calvin anak yang baik. Dicky sampai bingung, bagaimana caranya Calvin menyakiti Key? Oleh karena itu Dicky memberi Cal satu kesempatan lagi.

•••

Key berlari dengan semangat ke arah lapangan. Tiap minggu sore tim basket memang ada latihan. Dan hari ini akan ada seleksi kapten tim.

"Pasti Cal jadi kapten" batin Key senang

Tiba tiba Dimas menghampiri Key.

"Key, doain gue ya.." ucap Dimas nyengir lebar

"Doain apaan?" jawab Key pura pura tidak tau.

Dimas langsung cemberut membuat Key tertawa kencang.

"Ish, bu manajer jahat" Ucap Dimas masih cemberut.

"Gue harus profesional dong, sebagai manajer ya harus nyemangatin semua anggota dong" jawab Key

"Tapi ke gue mesti lebih banyak" protes Dimas

Key hanya mengangguk

Dimas mengacak rambut Key lalu tersenyum lebar. Dimas lalu berlari ke lapangan.

Cal mendengus kesal saat Key menyapanya. Cal melihat Dimas mengacak rambut Key.

"Semangat Cal!" ucap Key dalam hati tanpa berani mengatakan langsung pada Cal.

Key tidak menyadari bahwa Cal sangat kesal padanya.

•••

Pertandingan untuk seleksi dimulai.

Satu orang bermain dengan sangat brutal. Dia seperti sedang menahan emosi. Orang itu adalah Calvin.

Alhasil, babak ke dua Calvin sudah kehabisan tenaga. Sehingga performanya kurang maksimal.

Dimas unggul diatas Cal. alhasil membuat Cal semakin kesal dan meninggalkan lapangan.

Key menyusul Cal. Cal yang mendengar langkah kaki yang mengikutinya berteriak kencang.

"Jangan ikutin gue!" teriak Cal tanpa repot repot menoleh ke belakang.

Tapi Cal masih mendengar suara langkah kaki. Cal berbalik dan kaget, ternyata Key yang mengikutinya.

"Cal, kenapa?" tanya Key lembut sambil memegang lengan Cal

Cal langsung menghempaskan tangan Key
"Don't touch me!" bentak Cal keras.

"Cal, jangan gitu.." Key tetap mencoba mendekati Cal. Cal mundur selangkah.

"Balik ke lapangan! Now!" bentak Cal lebih keras.

"Asal lo tau Cal, lo tetep pemenang bagi gue" ucap Key lirih lalu beranjak pergi.

Cal menghela nafas. Sebenernya dia bingung. Apa yang membuatnya semarah ini? Kalah adalah hal biasa. Tapi kali ini rasanya berbeda.

"Apa yang salah?" batin Cal

Cal mengedikkan bahu dan berjalan menuju parkiran dan beranjak pulang.

My Love, Mr. SarcasticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang