Another problem

20.1K 1K 1
                                    

Cal dan Key berjalan keluar kamar dan menghampiri Dion.

"Wohooo.. Penganten baru!" teriak Dion

Key dan Cal melotot.

"Tuh, melotot aja kompak!" ucap Dion sambil menunjuk Cal dan Key bergantian.

Cal geleng geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu. Cal menggandeng tangan Key lalu menuju dapur. Perutnya minta diisi.

"Gandeng aja terus!! Ntar ilang lagi looh!" teriak Dion dari ruang tv.

"Dasar sableng!" cibir Cal

•••

Cal tak henti henti nya tersenyum. Membuat siswi siswi di sekolah menahan nafasnya saat Cal lewat didepannya. Senyuman Cal sangat hangat. Membuat siapa saja meleleh.

Cal masih saja tersenyum sampai di depan kelas. Senyuman itu pudar seketika saat melihat Key yang sedang berbicara dengan Dimas.

Bukan berbicara nya yang dipermasalahkan Cal. Tapi jarak mereka yang terlalu dekat bisa membuat orang yang melihat berfikiran lain.

Key yang melihat Cal datang langsung mundur. Menjaga jarak dengan Dimas.

Cal tersenyum lembut pada Key. Key membalas nya. Dimas yang melihat itu langsung terbakar api cemburu.

"Kenapa Cal tiba tiba ramah sama Key?" batin Dimas

"Key, gue masuk kelas dulu" pamit Dimas

Key hanya mengangguk.

Cal mendekati Key. "Tadi dia ngomong apa?" tanya Cal

"Dia cuma say hay" jawab Key

Cal mengangguk. Dia bukannya tidak tau kalo Dimas punya perasaan pada Key. Dan Cal tidak akan membiarkan Key direbut oleh Dimas.

"Ya udah, yuk masuk" ajak Cal sambil menggandeng tangan Key.

Tapi Key menepisnya halus. Key tersenyum ke arah Cal berharap Cal bisa mengerti bahwa luka di hatinya belum sepenuhnya sembuh.

Key sangat takut memulai segalanya bersama Cal. Key takut jatuh di lubang yang sama.

Cal mengangguk sambil tersenyum sedih. Cal paham semuanya takkan mudah.

Mereka berdua lalu masuk ke kelas.

•••

Cal berlari kencang ke arah atap sekolah. Cal baru saja di beri tahu oleh Dinda bahwa Key pergi ke rooftop bersama Dimas. Mau apa Dimas mengajak Key ke rooftop?

"Jangan bilang.."
"Nggak nggak mungkin.." batin Cal

Cal sampai di rooftop. Cal tidak langsung menghampiri Key dan Dimas. Cal bersembunyi di balik pintu.

"Dimas, lo ngapain ajak gue kesini sih? Gue laper nih" rengek Key

"Key, dengerin gue" ucap Dimas

Cal memejamkan matanya. "Gue mohon jangan.." doa Cal

"Gue sayang sama lo Key" ucap Dimas mantap

Cal lemas. Dugaannya benar. Cal kembali menguping. Key tidak kunjung menjawab.

Beberapa menit berlalu Key tidak juga menjawab.

Brakk

Cal membanting pintu membuat keduanya terlonjak

"C-cal" ucap Key. Key menundukkan kepalanya takut. Key yakin Cal mendengar semuanya.

Cal menghampiri mereka berdua dengan wajah penuh emosi.

"Ngapain lo disini?" tanya Dimas kesal

"Gue mau menggagalkan rencana lo" jawab Cal menatap Dimas tajam

"Kurang ajar! Apa hak lo?" tanya Dimas emosi. Dimas bahkan sudah maju selangkah.

"Gue punya hak, karena gue mantan pacar Key dan bakal jadi pacarnya lagi" jawab Cal

Dimas terkejut. Dimas menatap Key yang terus menunduk.

" tetep aja lo gak punya hak! Lo cuma mantan!" ucap Dimas

Cal mengepalkan tangannya.

"Lagian, lo yakin Key masih mau sama lo? Ternyata selama ini lo yang sering bikin Key nangis hah?! Brengsek!" bentak Dimas

Bugh

Satu pukulan melayang ke pipi Cal. Cal terjatuh. Dimas langsung menindih Cal.

Key menjerit ketakutan.

Dimas memukul wajah Cal membabi buta.

Cal diam tidak membalas. Ini memang pantas dia dapatkan

Bugh
Bugh
Bugh

"Sialan lo! Bales gue kalo lo cowok! Diem aja lo gue pukulin!" teriak Dimas

"Stop Dimas! Lo bisa bunuh Cal" ucap Key terisak. Key berusaha melerai

"Ini belum setimpal sama air mata yang lo keluarin!" teriak Dimas lagi.

"Dimas stop!!" jerit Key menghampiri Dimas

Bugh

"Aww" jerit Key

Perut Key terkena sikutan Dimas.
Mendengar jeritan kesakitan Key, Cal seakan tersadar. Cal membalik tubuh Dimas. Kini Cal ada di atas Dimas

"Brengsek! Lo nyakitin Key!" teriak Cal

Bugh

Bugh

Bugh

Key bangkit lalu menghampiri Cal

Bukk

Cal membeku. Key memeluknya.

"Please stop.. Stop it.." lirih Key

Cal langsung lemas. Cal terduduk di sebelah Dimas. Air mata Key adalah kelemahannya.

Cal memeluk erat Key.
"Sorry.." ucap Cal

"Urusan kita belum selesai" Dimas mengintrupsi.

"Kasih kesempatan gue jelasin semuanya. Gue mohon jangan ada kekerasan" ucap Key sambil bangkit berdiri dan melepas pelukan Cal. Cal dan Dimas ikut bangkit

Key berdiri di antara Dimas dan Cal.

"Gue, emang mantan pacar Cal. Maaf karena gue gak ngasih tau ke lo Dim." ucap Key

"Tapi maaf sekali lagi dim, gue gak pernah anggap lo lebih dari temen. Mungkin kalo nganggep lo abang gue pernah. Tapi cuma sebatas itu." sambung Key

"Dan tentang kita Cal, jujur gue belum bisa balik lagi ke lo" ucap Key lagi

"Itu berarti gue sama Cal ada di posisi yang sama. Gak ada salahnya kan kita bersaing?" ucap Dimas

"Ya emang sih" ucap Key

"Kalo gitu, gue nantang Cal buat jadi top score di turnamen besok! Pemenangnya yang bisa deket sama Key." tantang Dimas

Key dan Cal melongo.

"Brengsek! Itu sama aja lo jadiin Key taruhan!" tolak Cal

"Lo takut?" tanya Dimas

"Gue gak nyangka lo se brengsek ini" ucap Key lalu beranjak pergi

"Lo gak bisa nolak Key!" teriak Dimas

"Terserah kalian!" teriak Key lalu pergi.

"Deal?" tanya Dimas sambil mengulurkan tangannya ke arah Cal

Cal mencoba memikirkan resiko nya.

"Deal!" ucap Cal akhirnya.

My Love, Mr. SarcasticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang