Key pulang diantar Dimas. Tetapi dia minta diantarkan sampai halte. Karena dia ada janji dengan chacha. Key berjanji akan mampir kerumah. Chacha bilang, Cal akan mengajaknya kerumah. Tapi Cal tidak mengatakan apapun.
Jadi, Key berinisiatif sendiri untuk datang. Cal pasti masih latigan saat ini.
Key mengetuk pintu. Tidak ada yang membukakan pintu. Key mengetuk lagi dan hasilnya tetap sama. Key melihat sekeliling. Rumah Cal tampak sepi. Apa tidak ada orang di dalam? Tapi semalam, chacha bilang dia ada dirumah
Key mencoba membuka pintu ternyata tidak dikunci. Key masuk perlahan. Rasanya tidak sopan masuk kerumah orang tanpa izin.
"Assalamualaikum.." Key mengucap salam
Tidak ada jawaban
"Tante.. Chacha.." panggil Key.
Suara tangisan terdengar dari arah dapur. Key terlonjak kaget. Dia segera berlari menuju dapur. Rasa khawatir melingkupinya.
•••
Cal berlatih dengan sangat baik hari ini. Tapi Cal tidak melihat Key dari tadi. Cal berlari menuju ruang ganti, tapi tidak menemukan Key disana.
Cal lalu berlari ke gudang. Nihil. Cal berpapasan dengan Dimas.
"Dim, liat Key gak?" tanya Cal
"Oh, Key tadi udah gue anterin pulang. Gak enak badan" bohong DimasCal mengangguk
"Kayak nya tadi pagi sehat sehat aja deh" batin CalDimas melanjutkan jalannya karena Cal hanya diam.
Cal tiba tiba mendapat telfon. Dari Key.
"Halo.." jawab Cal cepat
"C-cal.."
Cal terdiam mendengar suara Key yang ketakutan. Firasatnya langsung tidak enak. Ada apa dengan Key?
"Ada apa? Kenapa suara lo gitu?" tanya Cal panik. Ada nada khawatir dari suaranya.
"Hiks.. Hiks.. Chacha cal.." isak Key
"Tenang dulu Key, tarik nafas. Baru jelasin pelan pelan" perintah Cal. Padahal dirinya sudah panik setengah mati
"Gue gak sempet ambil nafas! Gue gak bisa tenang! G-gue nemuin chacha tiduran di dapur. Mukanya pucet, tangannya dingin. Hiks.. Gue bingung harus gimana Cal.. Hiks, dirumah lo gak ada orang .." jelas Key
"Lo tenang Key, telfon ambulans. Bawa chacha ke rumah sakit. Kita ketemu di rumah sakit oke? Take care Key.." ucap Cal lembut.
Cal segera berlari menuju parkiran dan langsung menancap gas menuju rumah sakit
•••
Key terkecat mendengar suara Cal yang sangat lembut. Key buru buru menyadarkan dirinya
"Bukan waktunya baper. Chacha lagi dalam bahaya. Telfon ambulans, telfon ambulans" ucap Key dalam hati.
Sambil menunggu ambulans, key menyelimuti chacha dan terus mengusap telapak tangan chacha agar tetap hangat.
Ambulans datang dan mereka segera menuju rumah sakit.
Saat sampai rumah sakit, ternyata Cal belum sampai. Key dari tadi terus menangis.
Bagaimana kalau chacha tidak selamat, key akan menyalahkan dirinya jika hal itu terjadi.
Key duduk diruang tunggu sambil terus menangis
•••
Cal berlari kencang menuju UGD.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, Mr. Sarcastic
Teen FictionTatapan tajam? Muka datar? Nada bicara sinis? Nanya gak dijawab? Dijawab tapi singkat? Itu semua adalah makanan sehari hari dari KEEYARA kalo udah berurusan sama yang namanya CALVIN. Punya hobi yg sama nggak menjamin mereka dekat.. Sering ketemu ng...