I am not always strong

18.6K 1.2K 5
                                    

Key pulang kerumah. Dia berjalan pelan, dinda tadi menawarkan diri untuk mengantar Key. Tapi Key menolak. Dia ingin pulang berjalan saja. Dia ingin memikirkan semuanya sambil berjalan pulang.

Key bimbang. Apakah ini jalan yang terbaik? Kenapa rasanya lebih sakit daripada sebelum dia jadi pacar Cal. Sebenernya apa tujuan Cal menjadikannya pacar?

Key berhenti berjalan saat sebuah mobil berhenti di depannya. Seorang lelaki keluar dari mobil.

"Masuk Key" ucap Dimas

"Kenapa selalu Dimas yang dateng kalo gue lagi sedih?" batin Key sedih

"Key buruan, mau ujan nih." ucap Dimas membuyarkan lamunan Key.
Dimas sendiri bingung apa yang terjadi pada Key, sampai sampai menangis saat tampil tadi. Dan sekarang, Key malah bengong dengan tatapan kosong

Key lalu memasuki mobil Dimas. Key tetap saja diam.

"Key, tadi suara lo bagus banget" ucap Dimas membuka pembicaraan

Key tidak bergeming

"Gue baru tau kalo lo jago nyanyi" ucap Dimas yang lagi lagi tidak mendapat respons

"Key!" panggil Dimas sedikit keras.

Key hanya menoleh pelan.

"Lo kenapa?" tanya Dimas lembut sambil mengusap tangan Key

Key terisak. Usapan tangan Dimas malah membuat dirinya semakin sesak. Rasanya sangat sakit. Key seperti kesulitan bernafas.

"Kenapa? Kenapa malah Dimas yang nanya keadaan gue? Sedangkan Cal cuma diem aja tadi waktu liat gue nangis" jerit Key dalam hati.

Dimas yang melihat Key menangis langsung meminggirkan mobilnya dan memakirkannya ditepi jalan.
"Key, liat sini" ucap Dimas tegas.

Key masih terisak sambil menunduk. Isakannya sangat memilukan.

Dimas mengerang frustasi karena Key tidak mau menatapnya.

Dimas menangkup pipi Key dan memaksa Key menatapnya.

"Listen to me, gue gak kenal sama cewek yang ada di depan gue sekarang. Gue kenal nya sama Keeyara yang cantik, pinter, ceria, jago basket, dan jago nyanyi. Bukan cewek jelek cengeng didepan gue ini. Apapun masalah lo Key, pundak ini, siap nerima lo" ucap Dimas serius sambil menepuk pundaknya di akhir ucapannya.

"G-gue gak bisa berhenti nangis, gimana dong?" ucap Key sesenggukkan. Semakin dia menahan tangisnya, dadanya serasa semakin sesak. Bayangan kebersamaan Cal dan Tania selalu muncul.

"Sebenernya lo kenapa? Jujur, gue sedih liat lo kaya gini" tanya Dimas.

"Sorry gue gak bisa cerita" lirih Key. Dia mulai bisa mengontrol tangisannya. Sekarang Key merasa lelah sekali.

"It's oke, kapanpun lo siap Key." ucap Dimas tersenyum manis.

"Sorry Dim" ucap Key pelan.

Dimas melanjutkan perjalanannya.

•••

Cal baru saja pulang. Cal langsung menuju kamarnya.

Tok.. Tok.. Tok..

Baru saja Cal selesai ganti baju, pintu kamar Cal diketuk

"Masuk.." ucap Cal

Chacha dan mamanya muncul dari balik pintu

"Cal.." panggil mamanya.
"Chacha ngerengek terus dari tadi" sambung mama Cal

"Kenapa princess?" tanya Cal sambil menggendong adiknya

My Love, Mr. SarcasticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang