Cal sudah berada di mall. Cal tidak jadi menjemput Key karena tiba tiba Cal harus bertemu dengan teman Papa nya yang menitipkan barang untuk papanya.
Cal mondar mandir di depan bioskop. Cal sudah memegang dua ticket. Meskipun film masih tayang satu jam lagi, tapi Cal tetap saja tidak sabar.
"Dia mana sih?"
"Apa jangan jangan dia kecelakaan lagi pas mau kesini. Dia kan ceroboh banget anaknya"
"Harusnya tadi gue jemput aja"Cal terus saja mengoceh sambil memperhatikan pintu masuk.
Tiba tiba seorang cewek menghampiri Cal.
"Cal.. Ngapain sendirian disini?" tanya cewek itu"Tania.." sapa Cal hangat.
"Sendirian aja Cal?" tanya Tania lagi.
"Ngg- iya" jawab Cal gugup. Tidak mungkin dia bilang dia sedang menunggu Key. Tidak ada yang tau tentang hubungan nya kecuali Dinda dan Dion.
"Gue juga sendirian nih. Gimana kalo kita jalan dulu Cal." ajak Tania.
Cal melirik jam di tangannya. Masih ada 10 menit sebelum jam 5. Cal mengangguk dan berjalan keluar bioskop bersama Tania.
Mereka keliling mall.
"Kita kayak lagi kencan ya Cal?" celetuk TaniaCal terkekeh. Tidak menganggap serius perkataan Tania.
"Cal, gue mau ngomong sesuatu." ucap Tania sambil menghentikan langkahnya. Cal ikut menghentikan langkahnya.
"Yee, dari tadi juga kan lo ngomong" jawab Cal
"Kali ini serius" ucap TaniaCal mengangguk.
"Cal.. Kalo gue suka sama lo gimana?" ucap Tania sambil menatap Cal penuh cinta
Cal terlonjak. Cal tidak menyangka Tania akan mengatakan hal itu.
Selama ini Cal menganggap Tania teman biasa. Karena Tania sangat nyambung dan asik diajak bicara. Tidak pernah terlintas fikiran sedikitpun Tania akan menyukainya.
"Gue, udah lama sayang sama lo" lanjut Tania
Cal malah mengingat wajah Key saat Tania mengatakan hal itu.
Cal tau ini semua salah. Dia sudah punya Key. Cal tidak mungkin menjadikan Tania pacarnya.
Tapi Cal juga tidak mau menyakiti perasaan Tania.
Tiba tiba cal mengingat bayangan wajah Key yang sedang menangis.
Cal memantapkan hatinya"Sorry Tan, gue udah punya pacar" jawab Cal. Cal memutuskan akan memberi tau Tania tentang hubungan nya.
Tania terdiam. Dia langsung menunduk.
"Key kan?" tanya Tania
Cal kaget. Bagaimana Tania bisa tau.
Cal mengangguk. "Kenapa lo bisa tau?"
"Asal lo tau, kalo lo suka sama seseorang, lo pasti bakal sering merhatiin orang itu. Merhatiin gerak geriknya." jawab Tania
"Begitu juga gue cal. Gue selalu merhatiin lo. Tapi saat gue merhatiin lo, gue selalu liat lo yang lagi merhatiin Key." sambung Tania lirih
Air mata berhasil lolos dari matanya.Cal tidak tega melihat Tania seperti ini. Cal merengkuh Tania kedalam pelukannya.
Tania semakin terisak. Mungkin ini akan jadi pelukan terakhirnya. Setelah ini, Tania pasti tidak akan leluasa bersama dengan Cal. Tania juga tahu diri. Dia tidak mungkin pergi bersama cowok yang sudah punya pacar.
"Ssstt.. Sorry tan.. Lo tetep jadi temen gue ya? Gak akan ada yang berubah setelah ini." ucap Cal.
Tania mengangguk
Tanpa mereka sadari, seorang cewek yang baru saja datang terpaku melihat adegan pelukan itu.
Key yang baru saja datang di mall tiba tiba ingin pergi ke toilet. Tapi saat perjalanan ke toilet dia malah melihat adegan seperti ini.
Cal berpelukan dengan Tania. Jadi ini yang dimaksud Cal ada urusan sehingga tidak jadi menjemput Key?
Key masih saja terpaku. Tangannya menutup mulutnya. Air matanya terus saja mengalir tanpa diperintahnya.
"Kalo lo liat adegan kaya tadi. Lo mesti buru buru lari. Jangan diem aja. Lo nyakitin diri lo kalo gitu" tiba tiba ucapan Dinda tempo hari terngiang di kepala Key.
Key segera berbalik dan berlari keluar mall. Dia menghentikan taksi dan pulang.
Di dalam taksi Key sibuk menata make up nya lagi. Dia tidak mau terlihat habis menangis. Bang Dicky ada dirumah. Bisa bisa dia di interogasi oleh abangnya.
Key memikirkan semuanya. Sikap Cal yang berubah menjadi lebih baik. Tapi kemudian Key dihadapkan dengan adegan tadi. Sebenernya apa yang di ingin kan Cal?
'Ah, apa Sikap Cal itu cuma sebagai bentuk terima kasih karena gue udah nyelametin adiknya?' batin Key
Key mengangguk. "Ya, gara gara itu" pikir Key. Key tersenyum miris.
Tiba tiba handphone nya berdering.
Cal calling you..
Key membiarkan handphonenya.
•••
Cal berdecak kesal saat telfon nya tidak kunjung diangakat oleh Key. Ini sudah jam setengah 6 tapi Key tidak datang juga. Cal khawatir setengah mati.
Cal sudah puluhan kali menelfon Key.
Tania tadi akhirnya pulang. Cal sudah tidak memikirkan tania lagi. Pikirannya terfokus pada Key
Cal memutuskan untuk pulang. Bukan pulang ke rumahnya. Tapi ke rumah Key. Cal tidak akan fokus nonton film sebelum memastikan keadaan Key.
•••
Cal sampai dirumah Key. Cal mengetuk pintu. Keluarlah seorang wanita. Sepertinya mama nya Key. Wajahnya mirip.
"Siapa ya? Mau cari siapa?" tanya mama Key
Cal mencium tangan mama Key lalu tersenyum.
"Saya Cal tante. Mau cari Key" jawab Cal sopan
"Oh, key. Ayo masuk dulu tante panggilin"
Cal mengangguk lalu masuk dan duduk diruang tamu.
Mama key naik ke atas menuju kamar Key.
"Key" panggil mama
"Ada yang nyariin tuh. Namanya Cal" lanjut mamaKey tidak menjawab. Key pura pura tidur. Tapi mama Key tau itu. Mama Key lalu turun, dia sudah mengerti itu artinya Key tidak ingin menemui orang bernama Cal itu
"Cal, maaf ya. Key nya lagi tidur." ucap mama Key sambil menghampiri Cal.
"Oh, iya gapapa tante. Kalo gitu Cal pamit ya tan" pamit Cal lalu beranjak pergi
Cal mendesah lega, setidaknga Key baik baik saja.
"Pasti dia lupa kalo ada janji" pikir Cal
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, Mr. Sarcastic
Teen FictionTatapan tajam? Muka datar? Nada bicara sinis? Nanya gak dijawab? Dijawab tapi singkat? Itu semua adalah makanan sehari hari dari KEEYARA kalo udah berurusan sama yang namanya CALVIN. Punya hobi yg sama nggak menjamin mereka dekat.. Sering ketemu ng...