Suatu hari hari dimana seakan runtuh,tempat yg biasa Pia datangi setiap hari bahkan mungkin seperti rumah keduanya Pia harus meninggalkan tempat itu ya lagi-lagi karena masa kontrak dengan perusahaan yg harus berakhir.Pia harus menangis sesegukan karena harus meninggalkan tempat itu,selain rekan kerja yg menyenangkan itu mungkin tempat mencari rejeki yg mudah. Dan dihari itu pula dia berusaha untuk memutuskan hubungannya dengan Ias.
Ias yg tidak terima diputisin berusaha untuk meminta penjelasan tapi bukan pada Pia melainkan dengan Bian. Ia berusaha mencari alamat rumah Bian dengan orang-orang sekitar Pia. Hingga ia menemukan rumah Bian, entah apa yg mereka bicarakan namun Bian hanya berbicara seadanya mungkin berbohong. (Karena posisi gue waktu itu cuma tau seperlunya doank yg bersangkutan kebanyakan bertele-tele kalo ditanya)
Pia masih kekeuh dengan prinsipnya untuk memutuskan hubungan mereka. Ias mungkin mengira kalau Bian adalah pihak ketiga,sebenarnya tidak ada pihak ketiga itu semua karena jenuh dengan sifat Ias yg overprotective.
Hingga suatu hari aku mendengar kabar kalau Bian putus dengan pacarnya,akkhhh tidak usah kusebut namanya. Wajahnya saja aku hanya melihatnya di foto Hp Bian. Pia tahu ďari mulut Bian sendiri,dengan sedikit berbasa-basi tentunya.
Trinngg.....From : Bian
Maaf ya dhe kalo gw udah bikin putus sama Ias. Gw ga ada maksud.
To : Bian
Bukan salah lo kok bang,ini salah dia. Lo tau sendiri kan gimana dia.
From : Bian
Hahahaha iya-iya. Sesama jomblo harus nguatin ya dhe.
To : Bian
Haaaaahhh,situ jomblo juga. Cieee jomblo teriak jomblo...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Brother
RomanceAku tak sedarah dengannya tapi entah mengapa aku sayang padanya melebihi sayangku kepada teman ku. Apakah ini awal dari persahabatan yg berakhir biasa aja atau mungkinkah dia jodohku kelak?