Tiba dihari acara reuni sekolah Bian dan Bian masih tidak memikirkan untuk datang di acara itu walaupun teman-teman akrabnya memaksa untuk datang dengan mengirimi pesan berkali-kali.
"Aku berangkat ya sayank, Assalammu 'Alaikum Wr. Wb." Pamit Bian ketika ingin berangkat kerja.
Setelah Bian berangkat kerja Pia bergegas menyelesaikan kerjaan rumah tangganya karena siang ini ia berniat pergi mencari baju dengan di antar Sandy adik Bian yg kebetulan sedang libur kerja.
Tiba lah mereka disalah satu mall,tanpa sungkan Pia menggandeng lengan adik iparnya itu untuk menumpu tubuhnya karena dengan perut besarnya sedikit sulit menyamakan jalannya dengan Sandy. Sandy pun tidak keberatan dengan perlakuan kakak iparnya itu karena menurutnya itu bagian dari menjaga kakak dan calon keponakannya kelak walau sepanjang jalan ia dipandang banyak orang banyak yg berbicara mereka pasangan yg serasi. Ya tentu saja tidak nampak perbedaan di keduanya karena wajah Pia yg termasuk baby face di usia 24nya dan Sandy yg terlihat dewasa di usia 22 tahun.
Sampailah disalah satu toko. Bukan merasa bosan hanya saja ini toko khusus wanita sehingga ia tidak dapat berkeliling melihat pakaian untuknya sehingga dia hanya duduk dekat ruang ganti.
"Wah mas nunggu pacarnya nyari baju ya. Manis banget sih mas." Ucap salah satu wanita pengunjung toko yg sedang mengantri untuk mencoba pakaian diruang pas.
Ya memang kala itu toko cukup ramai dari wanita usia muda hingga tua. Hingga Pia datang membawa beberapa pakaian untuk dicoba dan wanita itu masih duduk menunggu gilirannya.
"Ekh kamu disini Dy,kirain nunggu dimana."Pia menyapa Sandy.
Sementara wanita itu melihat heran. Sandy yg risih sejak tadi diganggu wanita itu memiliki ide jahil di kepalanya.
"Ekh sayang duduk disini biar aku berdiri aja." Sandy berkata seperti itu sambil mengedipkan mata kepada Pia memberikan kode.
Pia yg mengerti maksud Sandy menuruti permintaannya.
"Sini bajunya aku yg pegang aja kasian kan dedenya kalo kamu capek." Sandy mengelus perut Pia sementara wanita disamping hanya terdiam.
"Oh ja...jadi udah punya istri kirain saya nemenin pacar." Wanita itu tersenyum sinis menatap Pia.
"Lah kalo udah punya istri kenapa mba? Suami saya masih mempesona ya buat digoda walau udah mau punya anak gini?" Jawab Pia tak mau kalah.
Wanita itu pun pergi karena giliran ia untuk masuk ke ruang pas.
"Kamu jail banget sih de." Sambil mencubit gemes lengan Sandy.
"Abis dari tadi dia maksa minta nomor aku mba. Padahal aku udah bilang kalo aku nunggu cewe kesayangan aku. Untung aja mba dateng. Hahahaha."
"Makanya cepet cari pacar atuh kerja mulu."
"Kerja buat cari modal cari calon istri aja mba bukan pacar lagi. Lama-lama Sandy sirik juga liat mba sama abang tiap hari mesra-mesraan depan Sandy mulu."
"Hahahaha iya mba doain semoga cepet dapet jodoh deh buat Sandy."
Menunggu cukup lama akhrinya giliran Pia mencoba pakaian yg dipilihnya. Setelah dapat yg diinginkan Pia dan Sandy segera pulang karena hari semakin sore dan jam pulang kerja Bian yg sudab hampir tiba. Setelah mengantar Pia,tanpa mampir Sandy segera pergi karena ada urusan lain dengan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Brother
RomanceAku tak sedarah dengannya tapi entah mengapa aku sayang padanya melebihi sayangku kepada teman ku. Apakah ini awal dari persahabatan yg berakhir biasa aja atau mungkinkah dia jodohku kelak?