Kini usia kandungan Pia sudah memasuki bulan ke 7. Acara syukuran pun digelar di rumah bunda Bian. Segala sesuatu telah disiapkan bunda Bian dengan sangat baik,mengundang kerabat terdekat hingga hidangan yg akan disuguhkan. Pia tentu saja sangat senang karena mertuanya sangat baik. Lagi pula itu keinginan Bian meminta tolong bundanya untuk menyiapkan semua itu karena tidak ingin melihat istrinya yg susah payah masak sendiri.
"Inget nanti malam kita pulang kerumah bunda ya sayang. Aku sekarang kerja dulu,nanti kalau aku pulang kamu pengen makan apa-apa telepon aku aja ya." Pamit Bian yg kali ini sedang bekerja masuk pagi.
"Iya yank."
Bian pun berangkat bekerja,setelah menutup pintu pagar Pia segera membereskan kerjaan rumah tangganya dan mempersiapkan apa saja yg akan dibawa ke rumah bunda Bian. Padahal rumah bunda Bian tidak terlalu jauh tetapi disana tidak ada pakaian Pia yg tertinggal karena Pia semenjak menikah belum pernah menginap disana. Bukan karena alasan risih tetapi semenjak kehamilan pertamanya ia tidak betah untuk tidur ditempat asing.
Sore hari tiba,Bian sudah pulang.
"Yank dateng kerumah bundanya rada malem ya. Aku mau makan martabak 5rasa sama es cream madu yg sebelum rumah bunda." Pinta Pia.
"Bawa pulang aja kerumah bunda ya sekalian buat oleh-oleh bunda."
"Maunya makan disitu. Ini kan malam minggu pengen pacaran dulu."
Bian yg tadinya dengan ekspresi datar menjawab permintaan istrinya menjadi terkikik geli mendengar itu.
"Pacaran? Apa yg disebut pacaran yank kalo kita udah bertiga gitu. Hahahahah." Sahut Bian geli.
"Biarin aja,kapan lagi bisa malam mingguan bertiga gini keluar malem. Nanti abis lahiran kan dedenya ga bisa keluar malem. Mau yah...yah..."
"Iya sayang kita pacaran dulu sebelum kerumah bunda sekarang aku mandi dulu ya."
---------------------------------------------------
Tiba dihari syukuran kehamilan Pia yg ke-7 bulan. Banyak tamu yg datang dalam pengajian itu tidak hanya tetangga sekitar tetapi teman-teman pabrik Bian juga hadir hingga memenuhi rumah bunda sampai ke teras depan. Untung saja pesanan katering melebihi dari undangan sehingga Bian dan Pia tidak cemas.
Pia yg tidak boleh bergerak kemana-mana oleh Bian terpaksa hanya duduk melihat orang-orang mondar mandir mempersiapkan acara. Di acara tersebut keluarga Pia juga hadir termasuk mama,mas beserta anak dan istrinya. Tamu sudah mulai memenuhi ruangan,Pia hanya menunggu dipojok ruangan dengan bunda dan masnya sementara Bian berada ditengah sebagai tuan rumah yg memiliki acara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Brother
RomanceAku tak sedarah dengannya tapi entah mengapa aku sayang padanya melebihi sayangku kepada teman ku. Apakah ini awal dari persahabatan yg berakhir biasa aja atau mungkinkah dia jodohku kelak?