Note: all pictures are not mine!"Jimin.. " Sujeong berusaha mencari kesadaran penuh.
Perlahan ia membuka matanya. Kepalanya masih sedikit pusing namun tak separah waktu Sujeong pingsan. Reaksi pertamanya adalah ia terkejut bisa berada di kamar Kim Taehyung sekarang.
"Kau sudah bangun?"
Sujeong langsung menoleh mendengar suara berat dari seseorang yang sangat ia kenal. Sujeong melihat Taehyung sudah bangun. Ia sedang duduk dan membaca komik di sebelah kasur tempat Sujeong tidur.
"Tae.. Taehyung-ssi, maaf.. tapi.. kenapa aku bisa berada di kamarmu?" Tanya Sujeong masih tak mengerti.
"Kau pingsan dan kau sudah tidur selama dua hari di kamarku.."
"Kau juga terus mengigau tentang jimin," Jawab Taehyung masih sibuk membalikkan halaman komiknya.
"Benarkah?!" Sujeong memekik dan membulatkan kedua matanya tak percaya. Taehyung hanya mengangguk kecil.
Apakah sebegitu buruknya kesehatan Sujeong sampai dua hari ia tertidur. Lalu.. dia juga tidur dengan.. Taehyung?!
Berarti.. selama dua hari juga ia tak sekolah. Apa kata Jimin dan eomma nanti jika tau Sujeong tak ke sekolah. Pasti mereka memikirkan yang tidak-tidak.
Perut Sujeong tiba-tiba berbunyi. Menandakan jika ia sedang kelaparan. Sujeong merutuki dirinya karena lapar di waktu yang tidak tepat. Taehyung yang mendengar suara perut Sujeong sempat menghentikan kegiatan membaca nya sebentar, lalu kembali membaca komiknya lagi.
"Kau mau kemana?" Tanya Taehyung saat melihat Sujeong hendak bangkit dari kasurnya.
"A aku ma mau memasak, bukankah kau tak makan jika aku tak memasak untukmu?" Jawab Sujeong beralasan. Sebenarnya ia ingin mencari makanan ringan untuk mengganjal perutnya. Ia tersenyum kikuk.
Sujeong berpikir saat ia sedang pingsan kemarin, Taehyung sama sekali tidak makan karena tidak ada yang memasakkan makanan untuknya. Tapi sebenarnya, Taehyung membeli makanan di luar rumahnya. Ia tak ingin membangunkan Sujeong.
"Tak perlu," Taehyung mengambil semangkuk bubur yang isinya sangat banyak dan sendok yang ada di sebelah tubuhnya lalu meletakkan bubur itu di atas meja lipatnya. Sujeong sedikit bingung.
"Ini untukmu, makanlah," Ucap nya lagi saat menangkap raut bingung dari wajah Sujeong.
Sebenarnya, bubur itu baru Taehyung beli di pedagang dekat supermarket di sekitar rumah Taehyung tadi pagi. Ia juga sebenarnya akan memakan bubur itu, tapi saat mendengar suara perut Sujeong dan mengerti jika Sujeong kelaparan sekarang, ia mengurungkan niatnya untuk memakannya. Ia lebih memilih memberikan bubur itu pada Sujeong dan akan membeli makanan yang lain nanti. Lagi pula Sujeong lebih lapar dari dirinya.
Sujeong menyendok bubur itu dengan ragu sambil menatap Taehyung yang masih sibuk membaca komiknya. Ia yakin, sebenarnya Taehyung juga lapar.
"Buka mulut mu!" Suruh Sujeong pada Taehyung. Taehyung hanya memandang Sujeong yang berhadapan dengannya. Tangan Sujeong mengarah pada mulut Taehyung dengan sesendok bubur yang ia pegang.
"Maksudmu?" Tanya Taehyung singkat.
"Aku tak akan makan bubur ini jika kau tak memakannya juga, Ayolah.. bubur ini sangat banyak.. aku tak bisa menghabiskannya sendiri.. bantu aku ya.." Jawab Sujeong dengan nada merengek dan masih mempertahankan posisi tangannya yang masih mengarah pada wajah Taehyung.
Taehyung memutar kedua bola matanya dan dengan malas memakan bubur yang di suapi Sujeong. Dan seterusnya Sujeong akan menyuapi Taehyung sampai bubur itu habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' In Love
FanfictionRyu Sujeong, tidak memungkiri dapat jatuh cinta dengan Kim Taehyung, teman dari kakak lelakinya, Park Jimin yang notabene nya tidak jelas dan memiliki gangguan psikis. Dapatkah Sujeong berhasil menyembuhkan jiwa Taehyung?