Readers....
Author minta maaf ya kalo banyak typo di chap" sebelumnya. Author baru nyadar heeehe...- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Jimin POV"MWO?!" Aku kaget bukan main saat Sujeong mengatakan itu pada ku. Aku membelalakkan mataku pada nya.
"APA KAU SUDAH GILA, SUJEONG-AH" Ucapku membentak dan masih dengan ekspresi yang sulit ku artikan. Sujeong masih saja menunduk.
Aku tak peduli lagi dengan Taehyung yang mungkin akan bangun mendengar teriakanku. Yang ku pikirkan hanya adiku satu-satunya sekarang.
"JAWAB AKU SUJEONG-AH," Aku sedikit mengguncang bahu nya.
"A.. a.. ku," Dia masih menundukkan wajahnya sambil memainkan buku-buku jarinya.
Aku melihat raut wajahnya ketakutan karena aku membentaknya tadi. Harusnya aku tak terlalu emosional saat Sujeong mengatakan ingin merawat Taehyung tadi.
"Mianhae.., harusnya aku tak bersikap seperti ini padamu" Ucapku memotong perkataan Sujeong.
"Aku hanya takut jika kau terluka karena merawat Taehyung, kau tahu maksudku kan Taehyung seperti apa" lirih ku.
"Aku cuma ingin melihat dia sehat dan bisa tersenyum lagi, apa itu salah, Jimin-ssi?" Ucap Sujeong kali ini menatapku dengan tatapan yang serius.
Aku luluh mendengar perkataan gadis yang ada di sampingku sekarang.
"Tapi.. Sujeong-ah,"
"Aku bisa melakukannya Jimin-ssi, percayalah, jika kau bisa merawatnya kenapa aku tak bisa?" Kata Sujeong memotong perkataanku.
Aku bisa melihat manik mata nya, dia benar-benar serius akan hal gila ini.
Aku menggerak kan jariku untuk menyisir surai rambut Sujeong.
'kau sangat baik, aku benar-benar menyayangimu' gumamku.
"Kau tak perlu khawatir," sambung Sujeong. Dia pasti menangkap mimik muka ku yang mencemaskannya dari tadi. Ia tersenyum padaku.
"Baiklah," Aku menghembuskan nafasku pelan.
"Tapi berjanjilah pada ku kau akan baik-baik saja selama merawat Taehyung" Sambung ku.
"Ne! aku janji! gomawo Jimin-ssi" ucapnya tersenyum senang dan mengangguk mantap lalu sedetik kemudian ia memelukku erat, aku pun membalas pelukannya.
"2 hari lagi, aku akan mengantarmu ke sini. Kau harus menyiapkan perlengkapanmu selama menginap dan pamit juga dengan Eomma." Ucapku sambil melepas pelukannya. Sujeong membalas dengan anggukan.
Aku melirik jam tanganku.
'Sudah jam 5 p.m,'"Sudah sore, nanti Eomma mengomel pada kita jika kita tak segera pulang, kajja," Aku menggandeng Sujeong ke kamar Taehyung untuk pamit dengan Taehyung yang sedang terlelap.
Ia terlihat berjalan dengan berjinjit-jinjit pelan. Mungkin berusaha tidak berisik agar tidak membangunkan Taehyung.
Sujeong mengelus surai rambut Taehyung dengan pelan.
"2 hari lagi aku akan kemari, tunggu aku ya, Taehyung-ssi" Samar-samar aku bisa mendengar bisikan gadis itu. Aku hanya tersenyum geli melihat tingkahnya.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Aku sedang berada di kamar ku. Membaca buku geometri kelas 3 SHS yang sulit ku pahami.
tok..tok..tok..
"Masuk, pintunya tak ku kunci" Suruhku pada orang di balik pintu kamarku. Aku tak melihat orang itu karena masih fokus membaca buku geometri sialan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' In Love
FanficRyu Sujeong, tidak memungkiri dapat jatuh cinta dengan Kim Taehyung, teman dari kakak lelakinya, Park Jimin yang notabene nya tidak jelas dan memiliki gangguan psikis. Dapatkah Sujeong berhasil menyembuhkan jiwa Taehyung?