Chapter 12 (Black Umbrella)

970 108 33
                                    


Sujeong POV

Tak terasa sudah lebih dari beberapa minggu aku sekolah di sekolah yang sama dengan Jungkook dan Jimin.

Jimin? Tak usah tanyakan dia. Aku sudah tak perduli lagi dengan namja yang masih ku sebut kakak ku itu.

Kakak? Kakak macam apa dia, tak pernah menghubungiku, sekadar bertanya 'Bagaimana kabarmu' atau 'hai' saja tak pernah, apalagi menjengukku di rumah Taehyung?

Katanya dia akan menjengukku seminggu sekali, nyatanya? Omong kosong belaka! Mungkin dia sudah tak menganggapku adiknya atau bahkan tak menganggapku ada?

Entahlah.. ku rasa hanya Eomma yang sering menelponku, Aku merasa tak ada seorang pun yang menginginkan keberadaanku.

Aku sering berpas-pasan dengan Jimin, tapi dia hanya melihatku, tak menyapaku sama sekali. Kami hanya saling membuang muka. Aku sangat sedih memikirkan sikapnya yang berubah itu.

Dan Taehyung.. Aku seperti tersengat listrik saat mengingatnya, seperti ada rasa sesuatu untuknya.

Dia memang psiko, tapi terkadang sikapnya mampu melelehkan hatiku dan berhasil membuatku teringat terus tentangnya.

Taehyung sebenarnya orang baik, terlihat dari ia memperlakukanku saat aku pingsan beberapa minggu yang lalu. Dia sangat telaten merawatku. Aku jadi penasaran saat aku tak sadarkan diri, apa yang ia perbuat padaku ya?

Yein? Dia sudah menjadi teman baikku selama ini, ia sangat baik padaku. Ia memaksaku agar aku mau dipanggil Eonni oleh nya karena ia menghormatiku. Sebenarnya aku tak mau karena kita setingkat dan aku risih, tapi apa boleh buat.. dia setahun lebih muda dariku jadi yasudahlah..

Aku sudah tau dari awal jika Yein menyukai Jungkook diam-diam karena terlihat jelas dari cara bicaranya dan bahasa tubuhnya saat aku tanyakan tentang Jungkook. Awalnya dia enggan menceritakannya tapi lama-lama dia lelah merahasiakannya dan menceritakannya padaku. Tentu saja aku belum memberitahu ini pada Jungkook.

"Ah.. hujan" Aku baru saja berjalan keluar sekolah dan hujan turun dengan sangat deras. Ku bongkar isi tas ku dan baru ingat bahwa aku tak membawa payung.

Aku kembali masuk ke dalam sekolah dan duduk di kursi tunggu. Terpaksa aku harus menunggu hujannya sampai berhenti, baru aku bisa pulang.

"Eonni?" Kutolehkan kepalaku dan mendapati Yein sudah duduk di sebelahku.

"Kenapa tak pulang?" Tanyanya. Kuarahkan mataku ke hujan karena malas menjawab pertanyaannya.

"Pakai punyaku saja" Yein memberikanku payung hitamnya yang daritadi ia pegang padakh.

"Lalu kau bagaimana?" Aku merasa tak perlu menerima payung ini, menerobos hujan saja aku tak masalah.

"Appa ku akan menjemputku menggunakan mobil, jadi ambil saja!" Ucapnya. Aku masih diam memandangnya.

"Daripada menerobos hujan? Nanti Eonni sakit" Seperti dia membaca pikiranku barusan, Dia menarik tanganku untuk memegang payungnya dan mau tak mau aku terima.

"Terimakasih" ucapku tersenyum padanya. Tak lama, mobil Appa Yein datang dan Yein beranjak dari kursinya.

"Annyeong!" Ia tersenyum dan melambai ke arahku lalu masuk ke dalam mobil Appa nya. Aku membalas lambaian tangannya saat mobil itu sudah melaju pergi meninggalkan sekolah. Gadis itu memang anak orang yang sangat berkecukupan, tapi, ia sangat baik pada semua orang. Ia ramah, tinggi, cantik.. tak heran jika banyak namja di sekolah ini suka padanya.

Ku buka payung hitam ini dan mulai berjalan di bawah payung yang melindungiku dari hujan.

Saat aku berjalan menyusuri jalan ini, aku merasa ada seseorang yang mengikuti ku dari belakang. Ku kira selama ini yang mengikuti ku Jungkook, ternyata bukan.

Fallin' In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang