Jam 9 waktu shanghai, lelaki bermata rusa memegang sebuah papan. Matanya melirik ke kanan dan kekiri seperti mencari seseorang.
"Ayolah pabo,kau dimana.." ia mengigit bibir bawahnya,sementara matanya masih mencari batang hidung sepupunya itu.
Terlalu banyak orang disini,membuat luhan semakin bingung. Maklum,sebentar lagi liburan tahun baru akan tiba, jadi airport terlihat menyesakkan.
"BAEKHYUN!!" Luhan melambaikan tangannya ke arah namja brunnete yang sedang berjalan ke arahnya sambil memegang koper biru muda. Baekhyun memeluk tubuh ramping luhan.
"Luge! Aigoo aku rindu padamu!!"
Ia mengeratkan pelukannya."Aish..--luhan menjitak kening baekhyun--kemana saja kau? Ada apa? Aku sangat kaget saat kau tiba tiba menelponku sambil menangis,"luhan mengejek baekhyun.
Baekhyun memperlihatkan cengiran segi empat khasnya." aku tak kemana mana,dan aku hanya ingin menyendiri untuk saat ini." jawabnya cukup singkat.
Luhan menarik koper baekhyun dan mengajak baekhyun menuju mobilnya,yang ia parkir beberapa menit yang lalu.
"Baek? Apa kau baik baik saja? Kau terlihat pucat saat ini,"
"A..aku tak apa luge,ayo kita ke resort aku ingin beristirahat,"jawabnya dengan nada lemah.Luhan memakaikan baekhyun safebelt.
"Perlukah aku memanggil sehun?" luhan merogoh sakunya memainkan benda persegi itu, mengetik nama sehun di ponselnya.
Grep
Tangan beku baekhyun menahan luhan.
"Tidak usah..aku tak apa apa." luhan menengok wajah baekhyun.wajahnya memerah,keringat dingin sebesar biji jagung mulai terlihat di dahinya.
"Tidak baek,ini tidak baik baik saja."luhan buru buru menjalankan mobilnya. Mobil sedan berwarna putih itu melaju cukup cepat.
"Jujur padaku apa yang terjadi? Apa kau belum makan sebelumnya?" luhan mengintrogasi baekhyun dengan berbagai macam pertanyaannya. Sementara baekhyun hanya memalingkan wajah menatap ke arah luar mobil.
Terlalu lemas bagi baekhyun untuk berbicara saat ini. Terlalu banyak hal yang baekhyun pikirkan akhir akhir ini. Terlalu lelah tubuhnya menopang masalah sendirian.
Baekhyun memejamkan matanya,ia tidak kuat lagi menahan rasa dingin yang menusuk tubuhnya.
--
Shanghai International Hospital.
Mobil luhan berhenti tepat di depan lobby,luhan membopong tubuh baekhyun.
"Luhan hyung? Ada apa ini?" sehun mengambil alih baekhyun dari rangkulan luhan.
"Cepat rawat dia sehun ah! Aku sendiri tak tahu mengapa ia seperti ini. Tadi ia terlihat sangat baik,bahkan kami berpelukan. Namun wajahnya memucat." jelas luhan panjang lebar."Tenanglah,ada aku disini. Aku yang akan merawat dia hingga sembuh. Percayalah padaku."
sehun membawa masuk baekhyun ke tempat pemeriksaan.sementara luhan, mengurus administrasi baekhyun."Chanyeol..baekhyun..apa yang terjadi pada kalian.." gumam luhan.
--
Baekhyun POV
Aku tidak tahu pastinya aku jatuh cinta dengan namja jangkung menyebalkan itu. Aku jadi teringat pertama kali aku bertemu dengan chanyeol...
Saat itu aku sedang melatih anak anak baru di klub seni ku. Hanya jongdae dan kyungsoo yang menetap di kelas. Sebenarnya tidak bisa di bilang berlatih sih..hanya sekedar perkenalan dan menunjukkan keahlianku di klub.
Waktu istirahat tiba,aku merenggangkan otot otot leherku. Aku berjalan menyusuri koridor sambil memegang sepotong roti. Kemudian,dengan tidak ada rasa kemanusiaan,dua orang penggangu yang biasa aku sebut penguin dan godzilla mengagetkanku dari belakang.
"Baekhyun ah! Hey pendek! Apa kau tahu ada siswa baru di kelas kita." si bibir tipis memakan setengah rotiku.
"Hm..sepertinya ia bukan berasal dari seoul. Ia pendiam dan duduk di pojokan kelas." jelas kyungsoo
"Benarkah??" aku berlari sekuat tenaga menuju ke kelasku.
Aku memang sedikit penasaran dengan anak baru yang di usapkan dua sahabatku barusan."Park chan yeol,itu nama ku. Kau bisa memanggilku chanyeol."kacamata kotak membingkai wajah putihnya,bibir plum,tubuh tegap dengan kancing terpasang dengan sempurna. Chanyeol menatapku dan mengulurkan tangannya.
"Aku..byun baekhyun.."
aku menjabat tangan chanyeol untuk pertama kalinya..
--
Author POV"CHANYEOL!!!" Baekhyun sadar dari tidurnya. Monitor detak jantung terdengar jelas berbunyi disampingnya. Selang infus terpasang di tangan kanannya.
"Luge..dimana chanyeol.." baekhyun menunduk,ia sadar bahwa tadi hanyalah potongan memori indahnya bersama chanyeol.
Luhan memeluk baekhyun , menepuk punggung baekhyun lembut."chanyeol di korea baek, tenanglah ia pasti baik baik saja,"
"Luge..h..hiks luge.."baekhyun tak dapat membendung tangisnya lagi..sudah terlalu sulit masalah ini baginya.
--
maafkan aku..mungkin aku terlalu bodoh untuk memberimu kesepatan kedua,
Kembalilah..aku lelah..
Jadilah sandaranku lagi..buat hariku lebih berwarna lagi..Kajja chanyeol ah..
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOBIA
ФанфикBaekhyun takut akan ruang sempit dan gelap.. Baekhyun juga takut sendirian.. Baekhyun butuh chanyeol...