Chap.18-Our Times

2.1K 146 17
                                    

Setelah insiden baekhyun mabuk malam itu dan berujung dengan chanyeol yang mengecup kening baekhyun di dapur, baekhyun memutuskan untuk tinggal lebih lama di mansion chanyeol. Mereka menghabiskan waktu bersama, melakukan hal yang mereka tidak pernah lakukan selama mereka berpisah.

"baek? You there? " gumam chanyeol yang masih terletak sambil meraba sprei tempat tidurnya. "b-byun?" chanyeol membuka matanya mencari lelaki yang semalam terlelap disampingnya.

"yes, I'm here sir. Good morning Mr.park." baekhyun keluar dari kamar mandi dengan memakai bathrobe chanyeol yang terlihat cukup besar di badan mungilnya. Ia kemudian duduk di tepi kasur dan mengusap rambut chanyeol dengan jari lentiknya. Sementara sang tuan berpindah posisi yaitu tidur beralaskan paha baekhyun.

"good morning Mrs. Park" senyumnya.

"YA! Aku mantan mu. Kita tidak ada hubungan apapun." tegas baekhyun.

Chanyeol menatap baekhyun dengan puppy eyesnya , "gurae? Setelah yang kita lewati semalam?"

"M-mwo? Mwo?? Memang semalam apa yang kita lakukan hah ?!"

"Bermain UNO hingga jam 2 pagi, dilanjutkan dengan kamu yang mengeluh lapar ingin makan roti bakar, tapi setelah aku buat, kamu malah tidur ehehe, "

"majja, kau membuat semuanya terlihat ambigu chanyeol , mandi sana!"

"Shireoo~" chanyeol merajuk.

"aku tidak mau memberi mu morning kiss kalau begitu, "

" arraseo, aku mandi sekarang. " chanyeol bangun dan langsung masuk ke kamar mandi.

Chanyeol-ah kamu manis sekali dipagi hari begini.

--

" SAYANGG, AKU SUDAH WANGI? " lelaki tinggi itu memeluk baekhyun yang tengah menyiapkan sarapan dari belakang.

" ne.. Sudah wangi. Aigoo, dua tahun terpisah tidak ada perubahan apapun yang terjadi padamu hm? " baekhyun hanya melirik chanyeol sekilas.

Dapur itu tidak cukup besar namun cukup untuk dipakai memasak oleh dua orang. Tempat itu hanya terdiri atas kompor elektrik, tempat penyimpanan piring di nakas bagian bawah, dan laci untuk menaruh peralatan makan.

"chanyeol,semakin manja kamu, semakin lama kita sarapan," lelaki bersurai kecoklatan itu tampaknya sudah tidak dapat menahan kesabarannya.

"ne.. Arraseo," chanyeol mundur beberapa langkah membiarkan baekhyun bergerak lebih bebas. Baekhyun terlihat kesulitan untuk mengambil piring dari nakas bagian atas yang terlalu tinggi baginya.
"chanyeol, tolong bantu aku."

Chanyeol melihatnya lucu, memutuskan enggan untuk membantu baekhyun dan malah mengejek baekhyun yang terlalu pendek.

" semangat byun! Kamu pasti bisa! HWAITINGG!" chanyeol bersemangat pagi ini. Baekhyun tidak menggubris apa kata chanyeol, dan melompat-lompatkan badannya.

brukk

Baekhyun hampir saja terpeleset lantai dapur yang terlalu licin namun sebelum jatuh, chanyeol berhasil menahannya sehingga baekhyun tidak benar benar jatuh menyentuh lantai.

"a-aku pikir kamu akan telat berangkat ke studio, " baekhyun tergagap, bangun dari posisinya.

Chanyeol terdiam sejenak, lalu menatap lelaki yang lebih pendek.
"baek, kita harus bicara."

--

Dua laki laki itu tengah duduk di sofa. Chanyeol terlihat cukup serius. Namun baekhyun, baekhyun bingung dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

" Baek, bagaimana kalau kamu tinggal bersamaku? A-aku tahu kamu harus kembali ke shanghai, tapi ku pikir tidak ada salahnya bila kamu menghabiskan waktu liburanmu disini."

Baekhyun melipat tangannya,
"uhm, aniyo. Aku akan kembali ke china secepatnya."

Tidak, aku tidak boleh melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Saat aku membujuk umma untuk menetap di seoul, apa yang chanyeol lakukan? Aku masih mengingat luka itu chanyeol. Tidak untuk kali ini, aku tidak akan terpengaruh

--
"apa kamu tega meninggalkan aku lagi baek? For God sake, Aku butuh kamu. " chanyeol menatap baekhyun seakan memohon.

Baekhyun terdiam, kali ini ia tidak boleh salah langkah lagi.

Ia memberanikan diri menatap mata chanyeol,
" Meninggalkan katamu? Sekarang aku tanya, siapa yang meninggalkan aku terlebih dahulu? Walaupun aku sudah memaafkanmu, aku masih ingat rasa sakit yang aku rasakan pagi itu chanyeol." intonasinya sedikit lebih tinggi, tapi matanya tidak bisa berbohong. Ada luka di dalam tatapan itu.

Sang lawan bicara tak bisa berkutik. Ya, mau bagaimana pun chanyeol yang memulai semuanya. Chanyeol yang harus menerima konsekuensinya.

"a-aku.."

"apakah dengan aku tinggal disini akan merubah sifatmu chanyeol? Jujur, aku juga ingin kita memulai semuanya --baekhyun menunduk, air mata mulai membasahi pipinya- memulai semuanya dari awal. Tapi, aku tidak yakin bisa mengubahmu, rasa bosan mu, sifat moody mu, tempramenmu."

Chanyeol duduk berlutut di lantai. Hanya ini, setidaknya hanya ini yang bisa ia lakukan untuk mendapatkan baekhyun kembali.

"Chanyeol! " baekhyun ikut berlutut.
"jangan begini, kamu tidak perlu melakukan ini, aku sudah memaafkanmu,"

"tetap saja baek, aku menyesal. Aku mohon jangan tinggalkan aku lagi," chanyeol menunduk, mencengkram erat tangannya. Tidak peduli ia terlihat melankolis di depan orang yang dicintainya.

Namja brunette itu tersenyum,
"baiklah aku akan menetap disini, tapi hanya selama aku libur okay? Aku harus kembali ke shanghai untuk menyelesaikan studiku, " jari lentiknya menangkup rahang tegas chanyeol.

"apa itu akan memakan waktu yang lama? Maksudku.. Studimu,"

"tidak tahu chanyeol, semua keputusan ada di tangan pembimbingku, aku akan secepatnya kembali ke korea," ucap baekhyun sambil mengusap kedua pipi chanyeol.

"apa setelah itu kau akan menetap bersamaku? Uhm.. Dan Thunder?,"

Baekhyun menganggukkan kepalanya, mengusap rambut chanyeol. Baru kali ini chanyeol terlihat bersungguh-sungguh. Ia merindukannya, merindukan chanyeol yang terlihat tulus seperti saat ini.

"saranghae." chanyeol menatap mata sipit baekhyun. Baekhyun kaget, namun terima kasih kepada semesta, karena pagi ini mood nya cepat membaik.
"mianhae," otak jahil baekhyun pun bekerja untuk membangkitkan suasana, ia tidak mau terlalu lama larut dalam kesedihan.
"saranghae," namja bertelinga peri itu tampaknya tidak mau menyerah.
"apakah aku harus menjawabnya? "baekhyun membalas tatapan mata chanyeol.

"tidak usah, aku tahu kamu lebih mencintaiku," ucap chanyeol percaya diri sambil memamerkan gigi nya.

"aishh,"baekhyun menatap malas namja itu dan langsung memeluk leher chanyeol, ia membenamkan wajahnya di leher chanyeol dan menghirup wangi khas yang telah lama ia rindukan.

Kata orang, kembali bersama mantanmu itu seperti membaca buku dua kali, tidak ada gunanya. Tapi hal itu tidak berlaku bagi kami. Bukankah untuk memahami inti dari sebuah buku, kita harus membacanya berulang kali?

Kalau begitu, membaca buku dua kali? Kupikir itu tidak masalah, aku percaya pada chanyeol yang sekarang kembali menjadi kekasihku. Kami harus lebih kuat dari sebelumnya, kali ini kami akan berjuang bersama. Aku.. Dan chanyeol..

--

HALOOO! APA KABAR KALIAN SEMUA??? Maaf sekali aku hiatus cukup lama, aku sibuk banget parah.. Keluar masuk rumah sakit saking sibuknya, kondisi tubuhku cepet drop. Kalian jaga kesehatan ya^^

Komen kalian selalu aku aku baca, dan itu yang membuat aku semangat untuk nulis lagi. Selama aku hiatus, aku juga baca baca ff chanbaek untuk mencari inspirasi, aku mulai mencari tahu, gimana ya biar ceritanya bagus dan tetap menarik bagi kalian? Oh iya, karena banyak yang bingung, aku juga sudah merevisi chap. Sebelumnya. Jadi bagi yang kurang paham mangga atuh di baca ulang ehehe

See you on chap. 19!

PHOBIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang