chap.11 take care ur self

4.6K 322 9
                                    

Baekhyun POV

Sudah 3 hari aku di rumah sakit ini. Luhan hyung dan sehun menjagaku secara bergantian. Sungguh,mengapa rencanaku untuk melupakan chanyeol jarus merepotkan orang lain.

"Baekhyun,panasmu sudah turun. Aku akan mengantarmu ke apartemen besok pagi. Dan uhm.." luhan menggantungkan kalimatnya,tangannya bergerak menandakan ia gugup.

"Jinjja?? Whoa akhirnyaa..its okay hyung,ada apa?"
Jawabku santai.

"Yoora nuna menelponku,menanyakan keadaanmu dan dimana sekarang kau tinggal.Lalu,ia memberi kabar bahwa Chanyeol..ia juga dirawat di rumah sakit."

Chanyeol?? Sakit?

"Chanyeol?? Lalu bagaimana keadaannya? Dan hyung! Kau jawab apa tentang kondisi ku??" aku penasaran..ugh bukan..aku khawatir.

"Aku kurang tahu bagaimana kondisinya saat ini baek,uhm aku hanya jawab kau baik baik saja. Aku tidak mengatakan hal yang aneh aneh baek! Sungguh!" luhan mengeluarkan gaya peacenya. Matanya berbentuk bulan sabit saat tersenyum seperti itu.

"Ahh arraseo..baiklah.. Luge dimana sehun?"

"Sehun sednag bertugas,nanti ia akan kembali. Oh iya baek, apa kau sudah mengurus berkas kepindahanmu? Sebentar lagi awal semester..kau tidak lupa kan?" luhan memakan buah apel yang ada di meja dari teman teman yang menjengukku beberapa waktu lalu.

"Hey hey! Itu apelku! Haish..iya aku tidak lupa. Bagaimana aku bisa melanjutkan studiku kalau aku meninggalkan berkas berkas ku hyung pftt," aku hampir tertawa melihat ekspresi lugu dari luge.

"Yak! aku hanya khawatir pabo, sebaiknya kau tidur,ini sudah malam. Kau harus bersiap untuk tes masuk universitas besok."

Luge menaikan selimut sampai dada ku,menyuruhku untuk beristirahat. Yah begitulah luge, bisa dibilang lebih cewet dari ummaku. Apalagi kalau ia sudah khawatir,aku rasa hanya sehun yang bisa membuatnya jinak

"Ne gege! Baiklah aku akn turuti kemuauanmu hari ini, yah walaupun aku tidak bisa tidur," aku mengerucutkan bibirku,dan memunggungi luge.

Terpaksa aku memejamkan mataku. Aku belum merasa ngantuk sedikitpun,ini terasa sulit. Aku menggerakan badanku ke kiri dan ke kanan, mencari posisi yang dapat membantuku tidur.

Tiba tiba aku merasakan ada yang menyentuh kuping kiriku..

Bukan..

Lebih tepatnya ia mengusap daun telingaku.

"Aku tahu,kau belum mengantuk baek. Aku dengar ini dapat mempermudahmu untuk beristirahat. Istirahatlah baek,kau harus kuat untuk menjalani aktivitasmu lagi." gumam luge pelan namun masih dapet ku dengar dengan jelas.

Hm.,ini nyaman. Pandanganku semakin kabur..lalu,tak lama mataku terasa berat,
aku mengantuk..

--

Author POV

"Ughh..noona.." namja itu terdengar serak. Maklum saja ia tertidur selama 10 jam full, tenggorokannya terasa kering. Ia memanggil wanita yang berjarak tak jauh dari tempatnya berbaring.

"Noona, mengapa kau ada disini?" chanyeol mengerutkan dahinya mencoba melihat dengan jelas wanita yang sedang membereskan meja kerjanya.

"Kau sakit,aku kakakmu. Aku khawatir akan terjadi apa apa terhadap adik semata wayangku." Yoora menyunggingkan senyumnya.

Kaki jangkung itu mencoba turun dari tempatnya semula. Chanyeol berusaha menguatkan diri untuk bangun dan beranjak dari tempat tidurnya.

"Ya! Chanyeol?! Mau kemana ??" yoora langsung menopang bahu chanyeol membantunya untuk beridiri.

"Aku mau mandi. Badanku terasa lengket. Aku pikir akan lebih nyaman kalau aku mandi." suara beratnya terdengar pelan hampir sulit untuk di dengar.

"Arraseo..mandilah dengan air hangat. Diluar terlalu dingin, jangan pergi kemana mana." tegas Yoora.

Sementara lawan bicaranya hanya mengangguk lemah.

Chanyeol menatap kosong wallpaper kamar mandi
Chanyeol ingat betul..kalau yang memilih wallpaper itu adalah namja manis,cerewet yang dulu mengisi hari harinya.

"Baek..mianhae.." ia bergumam.. Kakinya ia luruskan dan kepalanya mengadah, menghadap langit langit.
"Maafkan aku."chanyeol menghembuskan nafasnya dalam. Setidaknya itu membuatnya sedikit lebih lega.

"Chanyeol!? Kau tidak pingsan kan??!"yura mengetuk pintu kamar mandi dengan keras.

"Tidakk," jawab chanyeol singkat.

"Baiklah aku harus siaran,jadi baik baiklah disini. Aku akan mengunjungimu lain waktu,kalau ada apa apa telepon aku. Arraseo?!"
Yoora setengah teriak.

"Nee..pergilah noonaa!" nada bicara chanyeol sedikit meninggi kali ini.

"Ya! Kau mengusirku eoh?!" yoora salah mengangkap maksud chanyeol.

Ceklek

"Ada apa nuna? Noona pergilah kau ada jadwal siaran bukan? Aku tidak apa apa" chanyeol membuka pintu kamar mandi.

Yak ia hanya memakai bathrobe, rambut yang basah,lengkap dengan bulir bulir air yang jatuh dari dahinya. Sangat terlihat ia belum mengeringkan badannya dengan benar.

"A..arraseo aku pergi dulu,jaga dirimu baik baik!" Yoora mengusap pipi si bungsu. Ia memakai sepatu high heels yang sudah ia tenteng dari tadi.

Chanyeol mengangguk,menutup kembali pintu kamar mandi.
Yoora telah keluar dari apartemennya,chanyeol bisa di dengar suara pintu terkunci otomatis dari luar.

Chanyeol menatap cermin,menatap wajahnya. Kantung mata yang terlihat jelas,wajah pucatnya,beberapa rambut halus yang belum di cukur di sekitar rahangnya. Benar benar tidak terurus dengan baik.

Biasanya,kalau sudah seperti ini baekhyun akan datang dan merawat chanyeol. Duduk di atas wastafel dan chanyeol menghadap baekhyun,yang dengan senang hati mengoleskan foam cukur di rahangnya.

Chanyeol kembali teringat akan memori itu. Ia menghembuskan nafasnya dalam.

"Kau harus bangkit park chanyeol."

Chanyeol mengambil pisau cukur,mencukur bersih rambut halusnya. Menyisir rambutnya ke belakang,memakai parfum,setidaknya chanyeol merasa dirinya lebih baik.

--
"Luge! Bagaimana? Apa aku sudah lebih fresh?" baekhyun mengayunkan kakinya diatas ranjang rumah sakit. Ya,hari ini waktunya ia pulang.

Luhan mengangguk"tentu baek kau lebih ceria sekarang,kajja! Sehun telah menunggu di lobby. Semua berkasmu sudah aku tarus di apartemen." luhan mengacak rambut kecoklatan milik baekhyun.

Baekhyun mengangguk.
Sudah waktunya untuk bangkit dan tidak bergantung akan chanyeol.

"Baek? Kau terlihat manis hari ini," goda sehun. Baekhyun dan luhan menghampiri sehun di lobby.

"Terima kasih,tapi ku rasa luhan lebih manis hun," pipi luhan memerah.

"Oh tentu,tsk kurasa tidak ada yang menyaingi luhan," sehun menggoda luhan lagi. Luhan mencubit perut si jail.

" hahaha kalian membuatku gemas,sudah jam berapa ini? Oh iya, Aku juga harus ke studio nanti malam .terima kasih luge!aku berhutang budi padamu.palli sehun!," baekhyun melirik jam tangannya dan menggaet lengan sehun.

"Ya! Itu propertiku baekhyun! Awas sampai kau macam macam!" luhan mengerucutkan pipinya.

PHOBIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang