LC 15 : I'm Not A Womanizer

975 31 1
                                    

          Aku mengerutkan kening di depan cermin. Mataku sembab…. Siall… dua hari semedi di kamar selain darahku yang kemarin mendidih kembali menjadi dingin. Ini lah hasil lainnya.

Berpuluh puluh notifikasi dari zayn dan yang lainnya aku dapatkan saat aku menyalakan ketiga ponselku. Beserta puluhan lain pesan dari Harry berisi penyesalan dan janji tidak akan mengulanginya.

“ dulu dengan Cara dia juga bicara dia tidak akan melakukan itu lagi, nyatanya dia mengulanginya. Satu kali mungkin khilaf… tapi kalau ada kedua kali. Tinggal tunggu waktu sampai ada yang ketiga dan keempat “ keluhku jengkel

Karena itu aku abaikan pesan Harry.

“ KALAU KAMU TIDAK MENJAWAB PESANKU DAN MENGANGKAT TELFONKU. AKU AKAN KESANA DAN MENJEMPUTMU “ ancamnya di pesan terakhir.

Oh… silahkan saja… apa peduliku… toh bukan aku yang  padat jadwal.

****$$$$****

Tanganku kebas oleh bongkahan es yang dari tadi kupegang untuk menghilangkan sembabku yang masih  betah bertahan sebesar semula. Gedoran di pintu menginterupsiku…

Sialan… siapa yang senin pagi pagi begini mengetes kesabaranku dengan mengganggu pagi hariku yang aman tenteram sentosa.

“ sebentar “ teriakku sambil menarik celana pendek selutut dan tank top. Aku hanya memakai handuk tadi nya. Karena aku memang baru saja selesai mandi.

Gedoran itu makin keras.. membuatku menggerutu jengkel

“ iya… sabaarrrr “ teriakku di depan muka penggedorku yang berdiri di depan pintu kamar kost ku dengan wajah memerah menahan amarah. Dia mendorongku masuk ke dalam dan menutup pintu kamarku dengan kasar.

“ kenapa tidak membalas telfonku “

“ aku sibuk…. “

“ sebegitu sibuk hanya untuk memencet tombol hijau”

“ sangat sibuk bahkan tidak ku lihat siapa yang menelfon “

“ kenapa kamu ini “ geram harry jengkel sambil menarik lenganku dengan kasar ke arahnya

“ apa masih harus di tanya “ balasku tidak kalah kasar… sambil memelototi dia. Membuat Harry yang tadi nya garang. Langsung berubah melunak suaranya.

“ kemasi pakaian kamu… kita ke party palace “

“ apa kamu memerintahku… di rumahku sendiri ? harry styles ? “ bentakku kesal

“ oh.. shit… what am I doing…” teriaknya marah entah pada siapa

Tanpa berkata apapun lagi, Harry menarik tas ranselku dari atas lemari dan memasukkan beberapa pakaianku ke dalamnya. Saat dia menarik laci berisi pakaian dalamku. Aku mendorongnya menjauh.

“ aku bisa membereskan pakaianku sendiri “

Dia beralih k etas selempangku dan secara serampangan memasukkan paspor dan visa serta peralatanku ke sana. Segera setelah aku menutup ranselku. Harry mematikan semua lampu dan colokan listrik di kamarku lalu menarikku keluar.

Dua tas selempang dan satu tas ransel Harry bawa sendiri. Aku hanya mengikuti dia dalam diam. Bahkan sambil melipat tangan mengabaikan uluran tangannya untuk menggandengku.

Harry tidur sepanjang perjalanan, aku lelah sebenarnya… tapi aku terlalu kesal untuk bisa memejamkan mata

***$$$$*****

            “aku tidak ingin bicara apa apa… jadi jangan mulai berbicara apapun padaku“ ujarku sambil turun dari mobil saat kami sudah sampai di party palace

Little Cupcake --- Life as Harry Styles girlfriend ----Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang