31 Desember 2012
Aku sudah begitu senang dengan malam tahun baru pertamaku bersama Harry. kami akan berjalan jalan di taman kota menggunakan sepeda dan menikmati malam pesta tahun baru, yang pasti meriah di sini.
Tanganku sedang sibuk dengan terompet yang tadi siang baru kami beli saat Harry mendekatiku, wajahnya tampak cemas…
“ ada apa ?”
“ Taylor sakit… ibunya menelfonku, dia memintaku ke rumahnya “
“ sekarang ?” tanyaku kaget
“ akan akan cepat pulang… kita akan bisa melewati malam ini bersama sama… aku berjanji “ Harry meraih tanganku dan menciumnya lama
London – L.A memang hanya 2 jam… ini pagi hari. kalau Harry berangkat sekarang. nanti sore dia sudah bisa kembali. Tapi….
“ pergilah… kalau memang harus “ aku menarik tanganku dan memalingkan wajahku darinya. Sebegitu perdulinya Harry pada gadis itu….
“ aku hanya berusaha berbuat baik … “
“ aku tahu… karena itu aku bilang, pergilah… “
“ aku akan pulang secepat yang aku bisa “ sebuah pelukan singkat dia berikan padaku sebelum beranjak pergi dan menghilang bersama suara range rovernya yang menjauh. Kenapa dia tidak mengerti kata ‘pergilah’ dengan intonasi berbeda yang ku berikan. Apa Harry jadi sedemikian tidak peka sekarang.
***$$$$***
Janji tinggal janji…. Sudah jam 4 sore sekarang
Seharusnya aku menelfon dia. Tapi aku merasa itu akan menjadi suatu hal yang sia sia. Harry tidak akan pulang.
Aku lari ke atas dan mengganti pakaianku dengan kaos dan celana jeans. Jaketku entah ada di mana… karena itu aku menarik jaket milik Harry dan melesat ke garasi mengambil sepeda yang tadi sudah di siapkan asisten rumah tangga Harry. Aku akan melihat suasana menjelang malam tahun baru di London.
Dengan bersepeda… aku menyusuri sungai Thames,. Aku selalu menyukai sungai ini… bersih, terawat, dan pusat semua orang berkumpul. Kurang lengkap rasanya kalau mengunjungi London dan tidak ke sungai ini.
Dari Sungai Thames aku mengayuh sepeda mengikuti arus orang ke London Eye… aku sudah googling, dan di sinilah katanya pusat perayaan tahun baru di London. Baru jam 5 sore sekarang, tapi suasana sudah amat sangat ramai. Aku mencari tempat agak menjauh. Tempatku bisa duduk nyaman di atas sepeda sambil memperhatikan orang yang lalu lalang.
Ah… aku suka kota ini, geliatnya membuatku bersemangat. Hatiku yang resah sedari rumah tadi langsung terhibur di sini. HP ku sudah ku matikan. Dan tidak akan ku nyalakan sampai aku beranjak tidur nanti. Itu bagus untuk otakku. Toh aku tahu Harry tidak akan pulang.
Dan aku luar biasa tahu… dia akan menghabiskan malam akhir tahun dengan gadis itu. Biarlah… jika itu mau nya. Toh mereka juga serasi. Harry superstar… begitu juga dengan Taylor. Kalau di pikir pikir … mereka cocok juga, batinku getir.
Begini… mungkin lebih baik…
Teeeeeetttttt……
Suara terompet di samping kiri telingaku membuatku terlonjak kaget dan hampir jatuh dari sepeda. Untunglah si pirang berkawat gigi ini menarik stang sepedaku dan membuatku seimbang lagi. Bahkan di balik kacamata hitam dan tudungnya… aku masih bisa mengenali siapa dia.
“ damn… Niall… kamu hampir membunuhku” gerutuku jengkel
“ hahaha… sorry Prin… sedang apa kamu di sini?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Cupcake --- Life as Harry Styles girlfriend ----
FanfictionHidup sebagai pacar Harry Styles - One Direction, dari awal... aku ( alifia princesa ) tahu.... Itu bukan sebuah hal yang mudah, dengan banyaknya kamera di manapun Harry Styles berada. Itu akan membuka tabir tipis privacy yang kami punya. Tapi bu...
