Perjumpaan

19.3K 1.2K 9
                                    

Cita PoV

"Selamat malam"ucap dosen itu dengan lantang mengartikan bahwa jam kuliahnya telah selesai.

Akhirnya jam perkuliahan selesai juga. Bayangkan saja, 3sks mempelajari sejarah hukum kota ini yang membosankan ini. Akupun segera membereskan buku dan peralatan tulis di mejaku.

"Hei gadis kacung." Oh oh oh! Wanita ini lagi! Akupun hanya memandangnya sekilas lalu memasukkan bukuku kedalam tas.

"Eh,lo dengar gak Melly lagi ngomong samaa lo."ucap wanita lainnya .

"Its okey,Han . Kalau gadis ini tidak bisa disapa dengan baik-baik, makaa..."belum selesai Gadis bernama Melly berkata gadis itupun meraih tas ku dan membuang semua isinya kelantai. Aku yang kaget tidak bisa menghentikan Melly.

"Hahaha.."ketawa mereka ber-2 sambil berlalu keluar kelas . Tidaklupa mereka memijak buku ku yang berserak dilantai dengan sepatu heels mereka yang tingginya nazubilaa.

Apa ini yang disebut menyapa baik-baik?

Oke perkenalkan 2 gadis yang sok berkuasa itu. Yang satu bernama Melly, gadis itu adalah anak dari pemilik dari kampus ini, hidup dengan harta orangtuanya membuat dia lupa diri . jadi jangan heran dengan sikapnya yang selalu merendahkan oranglain. Yang satu lagi bernama Hany. Hany adalah sepupu dari Melly. Hany juga berasal dari keluarga kaya. Dia juga merupakan teman sekelasku saat SMA.

Kalau dengan Melly aku tidak punya hubungan apa-apa jadi aku sedikit heran kenapa dia suka memgangguku ,lain hal dengan Hany.
Saat SMA Hany sangat menyukai ketua Osis kami . Segimanapun usahanya mendekatkan diri ke cowok itu tapi ketua osis kami malah mencoba mendekatiku ,membuat Hany jadi membenciku. Padahal, aku sama sekali tidak memiliki perasaan ke cowok itu. Karena saat SMA aku sudah dipusingkan dengan kelakuan pamanku. Jadilah sampai sekarang Hany malah sangat membenciku. Apalagi saat dia tau aku masuk ke kampus ini dengan beasiswa membuat dia dan Melly yang notabenenya anak dari pemilik kampus selalu mencoba mengerjaiku dan mengangguku.

Mereka juga terkenal dengan julukan 2 senior perempuan yang cantik,modern,dan sexy. Tapi nilai negatifnya adalah mereka sangat suka menindas yang dibawah mereka.

Lupakan tentang mereka karena kini aku harus pulang cepat-cepat ke apartemen kecilku sebelum ketinggalan bis. Belum lagi jarak antara kampus dan apartemenku itu 1 jam! Bayangkan akupun sudah biasa menahan lapar 1jam!
Segera kubereskan kembali buku dan peralatan tulis lainnya yang berserak di lantai dan segera keluar dari kampus ini.

"Butuh tumpangan?"ucap Theo menghadangku dengan motor gedenya saat aku melangkah keluar gerbang kampusku. Oh kurasa kini aku merasa 2 pasang mata menatap tajam ke aku siapa lagi kalau bukan mata Melly dan Hany. Yaa, Theo adalah mahasiswa paling diincar wanita di kampus ini termasuk Melly.  Bagaimana tidak, Theo yang notabenenya ganteng ,keren ,ramah ke semua wanita dan tampil lowprofile padahal dia adalah anak seorang pengacara yang terkenal di kota ini. Awalnya aku sempat menyukai Theo tapi begitu aku tau bahwa Melly menyukainya juga maka aku menutup lagi hatiku rapat-rapat. Sebut saja aku pengecut tapi heii aku tidak mau mencari masalah dengan anak pemilik kampus ini bisa-bisa beasiswa ku dicabut dan bye! Sia-sia aku berkuliah disini selama 2 tahun.

"Tidak . Terimakasih aku harus segera cepat-cepat pulang . Kalau tidak bibi aku bisa marah karena aku pulang terlambat. Aku duluan."jawabku sedikit berbohong agar aku bisa berlalu cepat dari hadapan Theo. Tanpa memedulikan panggilannya aku segera berlari kecil ke arah bis yang sedang berhenti dan segera manaikinya.
***
Leos PoV

Bagaimana inii,sudah beberapa sihir aku coba tapi tetap saja gagal. Sialan! Gara-gara buku itu aku terkurung dalam dunia manusia.

Yaa aku pernah belajar sedikit tentang Bumi,dunia tempat manusia. Manusia dahulu kalanya hidup berdampingan dengan dunia cahaya serta dunia kegelapan tapi karena keserakahan manusia dan kekejian yang mereka buat sehingga membuat kaum kami hampir punah. Saat itu kakek moyangku mencoba menyelamatkan yang tersisa dari kami dan membawa pergi untuk keluar dari bumi ini dunia tempat para manusia. Berbekal ilmu dari setiap makhluk akhirnya kami berhasil menciptakan dunia kami, dunia cerminan bumi. Ibaratnya dunia kami adalah bayangan dari bumi. Itu jugalah awal mula tercipta kerajaan di dunia kami. Dimana pencetusnya adalah kakek moyangku.

Aku sangat membenci manusia karena cerita tersebut. Bagaimana bisa mereka melakukan hal ini? Hanya karena keserakahan mereka akan duniawi, dan ketakutan yang mencekam kepada makhluk seperti kami, mereka bersikap seperti itu. Terkadang aku heran, katanya mereka punya perasaan ,punya hati tapi kenapa mereka rela melakukan perbuatan sekeji itu?

Kkreeekkk Ting... Pintu apartemen terbuka dan Klik... Lampu menyala membuat mataku sedikit silau tapi masih tetap aku bisa melihat sesosok perempuan berada didepan pintu.

"Awwww siapaa kau dan what? Apa yang kau lakukan disini. Jangan-jangan kau maling yaa? Tolongg... Tol...." Belum perempuan itu menyelesaikan ucapannya dengan keahlian kekuatanku aku melesat kearahnya dan membekap mulutnya dengan tanganku . Aku tahu dia sangat kaget dan ketakutan mencoba lepas dari sekapanku.

"Diam atau kau akan benar-benar mati disini!"ancamku tepat di telinganya. Aku bisa merasakan ketegangan tubuhnya dan seketika itu juga dia diam tidak meronta lagi.
***

Cita PoV

Siapa laki-laki ini? Kenapa dia bisa didalam apartemenku? Harusnya dia tau di apartemenku ini tidak ada apa-apa karena ini hanyalah apartemen kecil yang bisa dilihat oleh mata bahwa ini satu-satunya apartemen terkumuh di kota ini. Tidak bukan hanya itu saja, aku rasa mataku juga sudah butuh diobati bagaimana tidak aku melihatnya melesat ke arahku dalam sepersekian detik. Dia siapa?

"K..ka..kau mau apa? Aku tidak mempunyai barang berharga apapun di..disini."kataku terbata-bata tidak berani memandang kearah matanya. Kini kami sudah duduk lesehan dengan saling menghadap.
Maklum di sini aku hanya memiliki meja kecil,lemari tempat tidur dan peralatan dapur lainnya. Karena tempatnya kecil akan terlihat sumpek apabila banyak barang dan kursi.

"Dasar manusia! Hanya bisa berpikiran negatif hanya dengan baru sekali jumpa."jawabnya remeh sambil terus menatapku tajam.

"Hei,ini tempat tinggal ku dan kau masuk kesini kau bilang aku berpikiran negatif? Semua orang akan bersikap seperti itu . Lagian kalau kau memang tidak ada kepentingan disini, silahkan keluar!" kataku tidak terima atas pernyataannya barusan. Dan apa tadi dia katakan, manusia? Hei apa dia tidak merasa bahwa dia juga manusia.

"Aku juga tidak akan mau kesasar disini. Bahkan tempat ini tidak bisa dibilang tempat tinggal. Bahkan di tempat tinggalku tempat yang hanya sepetak ini adalah tempat tinggal binatang peliharaan." katanya yang lagi-lagi meluncur begitu saja dari mulut tajamnya.

"Kau? Kalau tidak suka silahkan keluar darisini!" Teriakku sambil berdiri mengusirnya. Betul-betul pria ini! Bodo amat setelah ini dia akan membunuhku aku tidak akan lengah dan takut lagi.

"Tidak,aku tidak akan pergi darisini. Aku terdampar disini. Itu berarti ini adalah tempat tinggalku sementara selama aku di dunia ini."jawabnya santai memandangku tajam masih dengan posisi duduknya.

"What? Jangan mengada-ada. Ini adalah apartemenku,tempat tinggalku. Jadi aku berhak atas segala yang didalam sini. Dan kau? Kau pikir aku peduli mau kau kesasar atau terdampar disinipun aku tidak peduli. Sekarang keluarlah dari tempatku!!" Kataku murka yang tidak peduli dengan tatapannya.

Kupandangi sekelilingku barulah kusadari bahwasanya keadaan apartemenku sangat kacau . Kaca jendela yang pecah , lampu belajar yang juga ikutan pecah serta barang-barangku yang mulai bergeser dari tempat awalnya.

"Oh iya sebelum kau keluar. Kau harus mengganti rugi atas semua yang terjadi disini. Aku tahu apartemen ini hanya punya 1 penjaga dan akan aku suruh dia mengusirmu secara paksa. Kalau kau tidak segera angkat kaki darisini. " Kataku segera beralih ke arah pintu dan membukanya lebar-lebar menunjukkan padanya bahwasanya dia tidak diterima disini.

Kupandangi dia yang sedang memandangku sambil mengangkat tangannya mengarah ke pintu dan BBAAMM pintu itu tertutup kembali tanpa tanganku yang melakukannya.
Aku sedikit terkejut dengan hal tadi. Tapi kini kudapatin dia berada dihadapanku. Sangat dekat bahkan aku bisa mencium aroma tubuhnya yang wangi. Bagaimana bisa? Hanya dalam waktu sesingkat itu. Aku betul-betul tadi masih menyaksikan dia masih duduk disana dan sekarang ....

Sepertinya aku baru menyadari bahwa dia bukan manusia biasa.

***

Haiii... Aduhh dapat ga sih feel mereka ber-2 disinii? Kurang yaa? Maaf yaa author masih baruuu nih hehehe. Maafkan author yaa!!! Akan author perbaiki di part-part berikutnyaa.

SkakMAT(E)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang