I'm not!

14.7K 1K 19
                                    

Naomi PoV

"Apa?! Yang benar aja , kenapa Jack hilang tapi Cita yang disalahkan? Kamu ga salah info kan?" Tanya pak Bosku yaa siapa lagi kalau bukan Leos.

"Astagaa iya loh pak , ngapain juga saya bohong. Nih, Cita baru nelvon saya pak . Menceritakan hal tersebut. Dia juga bilang akan pulang sedikit malam karena mereka masih dalam tahap penyelidikan." Jawabku sembari menunjuk riwayat panggilan di Hp ku.

Kulihat wajah pak Bos yang sepertinya kebingungan sekaligus seperti menyembunyikan sesuatu.

"Kita ke kampus nya sekarang. Dan ohh yaa jangan lupa panggilkan Evan untuk turut serta pada kita. Saya tunggu kalian dimobil " Kata Leos yang segera melangkah keluar ruangan.

'Ppfftt lagi-lagi ditinggal sendiri. Kalau udah urusan Cita . Beuh cepet amet. Huff yasudah waktunya memanggil pak bos Evan. ' ucapku keluar dari ruangan menuju ruangan pak Evan.

Evan PoV
Tok...tok...tok...
"Permisi pak, saya ditugaskan untuk memanggil bapak. Pak Leos telah menunggu kita dibawah." Suara Mateku pun terdengar mengisi kesunyian ruanganku.
Aku sudah tau dia akan datang, hei gini-gini aku kan serigala yang punya insting. Hehehe

"Kita mau kemana yaa?" Tanyaku basa-basi sambil memandangnya intens. Padahal sebenarnya aku sudah tau dari mindlink pangeran Leos.

"Mau kekampus Cita dan Kyana pak. Cita sedang terkena masalah yang cukup rumit. Mari pak." Jawabnya sambil mengalihkan matanya.
Gotcha! Sudah kuduga dia tidak akan berani memandang ke mataku.

'Hei Evan sialan berhenti memandang mate kita. Kau membuatnya ketakutan. Kalau kau tidak mau menandai dia segera , minimal perlakukan dia seperti permaisuri' suara Kio pun kini terdengar.

Itu serigala sering kali muncul sesuka hatinya.

"Kalau saya tidak mau ikut serta, apa kamu akan memaksa saya?" Tanyaku yaa gapapalah sedikit mempermainkannya.

Kulihat kaliini matanya berani menatapku. Astagaa bola matanya aja indah , bulat seperti boneka.

"Tapi ini perintah pak Leos loh." Jawabnya menunjukkan raut muka memaksa.

"Dan saya menolak. Saya kan wakil direktur disini. Saya punya hak dong. Kamu kan bukan siapa-siapa saya, sekretaris bukan, teman bukan apalagi pacar. Jadi ngapain saya nurut ke kamu. Saya mau kalau Leos nya sendiri yang mendatangi saya." Ucapku sembari pura-pura mengerjakan sesuatu di laptop.

Ku lihat Naomi yang mulai terganga dengan ucapanku sedangkan Kio mulai menggeram . Bodok amet! Muka Naomi jauh lebih lucu seperti ini daripada sok serius.
***
Normal PoV

'Nih orang ngeselin banget. Aku gamungkin dong pergi begitu saja tanpa membawa dia. Bisa-bisa pak bos Leos akan menyuruh memanggil dia kembali. Kayaknya aku harus ngerjain dia balik nih. Kapan lagi aku bisa ngerjain pak bos seganteng ini. Kalau Leos mah asli bos ku. Nah ini kan KW nya." Umpat Naomi dalam hati

"Oh, jadi bapak gak nganggap aku siapa-siapa? Emang bapak ga tertarik sama aku?" Kata Naomi dengan gaya melangkah mendekati Evan dengan nada menggoda.
Evan yang melihat kelakuan Naomi pun hanya tersenyum.

'Ternyata nih anak mau bermain-main dengan aku rupanya. Well, kita lihat siapa yang akan give-up duluan.' Kata Evan dalam hati sambil menyembunyikan senyumannya.

"Kamu mau menggoda saya? Kamu pikir saya akan tergoda samamu?" Ucapku yaa walaupun sedikit kasar. Ku lihat Naomi berhenti tepat dihadapanku dengan muka kagetnya.

"Dengar yaa pak, kalau bukan karena buru-buru saya bisa saja menerkam bapak disini. Sekarang saya mohon bapak untuk ikut bersama saya. Sekarang." Kata Naomi sambil menarik tangan Evan.

SkakMAT(E)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang