Aku, Kamu, Dia

8.3K 555 3
                                    

SEMAKIN BANYAK YANG VOTE MAKA CERITA AKAN SEMAKIN CEPAT DIUPDATE!! (Mulai part berikutnya, Author sendiri punya kriteria jumlah vote berapa yang didapat untuk melanjutkan ke part berikutnya, so jangan jadi silent readers yaa gaes.)

Happy Reading gaesss!!!!

***
Cita PoV

'SENGAJA' yaa benaaar. Setelah selesai kelas perkuliahan aku sengaja mengumpulkan mereka, termasuk Leos dan Theo. Walaupun mereka tidak ada hubungannya dengan skandal Evan-Naomi-Kyana.
Tapi ada aura yang aneh disini. Kenapa Theo dan Kyana tidak seberisik seperti kemarin. Setiap jumpa pasti bagaikan anjing-kucing. Ahh mungkin karena Kyana sedang tidak mood.

"Oke, mari kita selesaikan semua disini?" Ucapku tegas berasa akulah sang pemimpin rapat.

"Ta, apanya yang mau diselesaikan? Kita..."

"Sssttt... Nao, come on kita semua disini teman kan? Tidak ada salahnya kita mengungkap apa yang kita rasa supaya satu diantara kita jangan ada lagi kesalahpahaman."

Seketika suasana hening tanpa ada satu diantara kami yang ingin mengungkapkan.

"Okey, gue mau ngomong sesuatu. Ky, i'm sorry, i cant love like you do." Akhirnya Evan keluar sebagai gentlemen untuk mengungkapkan apa yang dirasanya.

"Tapi... Percayalah bukan berarti gue gak cinta sama lo , gue juga gak sayang sama lo. Gue sayang banget sama lo , gue udah anggap lo sebagai teman gue dari kecil, sahabat gue, juga sebagai adik gue. Gue juga hormat ke lo sebagai puteri kerajaan kita. Tapi terkadang dalam hal menyayangi, rasa cinta tidak bisa muncul di permukaan." Ungkap Evan lagi sambil menatap dalam Kyana, sedangkan Kyana sendiri memeras tanganku. Aku bisa merasakan kesedihannya, tapi ini memang harus diselesaikan agar jangan terlarut. Maafkan aku, Ky.

"Tapi dengan Naomi, walaupun pertemuan kami sangat singkat, gue bahkan bisa merasakan ke-2 hal itu. Sayang yang dimana terdapat Cinta. Mungkin karena dia mate gue. Gue mau jujur sama kalian, semalam gue udah nyatakan perasaan gue ke Naomi." Sambungnya lagi.

"Lo udah nyatain?" Tanya Leos, kaliini Leos turut berperan.

"Maafkan gue Leos. Gue gak bisa mencintai adik lo. Untuk kaliini gue hanya bisa mencintai Naomi." Kata Evan sambil menggenggam tangan Naomi, Naomi yang terkejut akan hal itu mencoba melepaskan genggamannya tapi sepertinya tidak dengan Evan yang kekeuh.

"Hei bro, gue gak marah dan gue sama sekali gaada nyuruh lo buat jatuh cinta ke adik gue. Malah gue akan marah kalau lo mencintai adik gue ketika lo mencintai oranglain juga." Jawab Leos dengan sedikit senyumnya. "Gue hanya kaget lo ternyata main cepat juga. Hahaha." Sambingnya lagi.

"Lo bisa serius sedikit gak sih? Kita lagi open forum nih." Bisikku pada Leos. Leos sendiripun hanya menjawab dengan senyuman dan kerlipan matanya ke aku. Dasar!

"Ky, gue juga mau ngomong. Sorry, gue sumpah demi apapun gak ngerti dengan ucapan Evan yang tentang mate lah, takdirlah. Gue gaada niat untuk..."kaliini Naomi ambil suara tapi langsung dipotong Kyana.

"Diluar hal itu, diluar yang dikatakan Evan soal mate, lo punya rasa gak sama Evan?" Pertanyaan dari Kyana membuat suasana semakin memanas.

"Gue... Kalau itu..." Jawab Naomi ragu untuk melanjutkan ucapannya.

"Cukup! Gue ngalah! Dan congrats buat lo, Van. Sepertinya mate mu ini memiliki rasa yang sama buat lo. Lo gak perlu gak enakan gini ke gue. Dan sejujurnya gue ingin minta maaf atas sikap kekanakan gue selama ini." Kata Kyana yang sepertinya sedang mencoba untuk ikhlas. Baik aku dan Leos juga semua yang disini terkejut mendengar perkataan Kyana. Kami pikir ini tidak akan selesai dengan semudah ataupun segampang ini.

SkakMAT(E)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang